5 Tips Memilih Solder Listrik Terbaik

Pada proses penyolderan atau menyambung dua material atau komponen logam agar terekat dengan sempurna, dibutuhkan sebuah alat bernama solder.

Solder listrik adalah alat yang membutuhkan sumber listrik dan colokan untuk dapat mengoperasikannya.

Perpaduan logam fusible menghasilkan alat tersebut dan oleh sebab itu, solder kemudian dapat diandalkan dalam banyak kegiatan bongkar pasang komponen elektronik.

Cara kerjanya sebagai perekat adalah dengan memanfaatkan panas; solder akan memroduksi panas bersuhu 90-450 derajat Celsius yang dipakai melelehkan timah.

Timah leleh ini mengisi dan menjadi penyambung antara dua atau lebih benda logam agar terikat atau terekat satu sama lain sebelum penyolder memasang pada PCB (printed circuit board).

Dalam dunia penyolderan, berikut adalah sejumlah tips memilih solder listrik terbaik dan yang paling sesuai dengan kebutuhan pengerjaan.

1. Menentukan Jenis

Solder terdiri dari beberapa jenis yang bisa digunakan, mulai dari solder listrik biasa, solder cordless, solder uap, dan solder pengontrol suhu.

Kenali setiap jenis solder terlebih dulu, termasuk fungsi, kelebihan dan kekurangannya.

Saat sudah mengetahui apa saja jenis solder dan fungsinya, maka menentukan jenis sesuai kebutuhan pekerjaan penyolderan akan menjadi lebih gampang.

2. Mempertimbangkan Bahan Gagang

Saat hendak membeli solder, termasuk solder listrik, perhatikan dan pertimbangkan bahan gagang atau handle-nya.

Setiap bahan yang biasa digunakan untuk membuat bagian gagang solder memiliki karakteristiknya masing-masing.

  • Gagang Kayu

Gagang solder yang terbuat dari kayu memiliki durabilitas atau ketahanan jauh lebih baik.

Solder bergagang kayu banyak dipilih karena merupakan bahan isolator panas yang sangat baik.

Jika pertimbangan utama dalam memilih solder adalah ketahanannya, gagang kayu sangat tepat.

Walau terbuat dari kayu, gagang solder ini tidak mudah rusak pada penggunaan yang sangat sering.

Selain itu, gagang dari kayu juga tidak mudah meleleh sehingga keawetannya lebih terjamin.

  • Gagang Plastik

Selain dari kayu, ada pula gagang solder yang terbuat dari plastik.

Bahan plastik pada gagang biasanya dipadukan dengan bahan besi untuk bagian ujung solder.

Kombinasi keduanya membuat pegangan nyaman saat digunakan dan cenderung tidak berat.

Meski demikian, solder bergagang plastik tidak sebagus solder bergagang kayu karena durabilitasnya kurang.

Solder bergagang plastik dapat dijumpai dengan harga lebih murah, namun juga dari segi kekuatannya lebih rendah.

Plastik adalah bahan yang mudah meleleh jika terpapar panas dari elemen-elemen panas di dekatnya.

Oleh sebab itu, gagang solder dari plastik cenderung ringan tapi kurang kuat dan kurang awet, jadi sebaiknya pertimbangkan kembali bila ingin memilihnya.

3. Mempertimbangkan Bentuk

Bentuk solder juga terdiri dari dua macam, yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penggunanya.

  • Solder Lurus

Solder bentuk lurus adalah solder yang banyak digunakan, khususnya untuk hasil penyolderan dengan presisi yang baik.

Solder lurus juga tersedia dalam berbagai besaran daya listrik dan bermacam-macam ukuran yang bisa disesuaikan dengan pekerjaan.

Solder lurus ukuran besar lebih tepat untuk pekerjaan penyolderan berat, sedangkan yang ukuran kecil hanya untuk pekerjaan ringan.

Solder lurus lebih nyaman digunakan karena ringan sehingga penggunaan jangka panjang sangat memungkinkan.

Hanya saja dari segi rentang daya listrik agak lebih terbatas sehingga memiliki solder lurus dengan kapasitas daya listrik bervariasi akan lebih menguntungkan.

  • Solder Pistol

Solder bentuk pistol walaupun lebih berat daripada solder lurus dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.

Rentang daya listrik solder pistol juga lebih luas sehingga sangat direkomendasikan baik untuk pekerjaan ringan maupun berat.

Solder bentuk pistol juga dirancang dengan step-down transformer yang melengkapinya.

Kelengkapan ini membuat ujung solder lebih cepat memanas sehingga menunggu hanya beberapa detik saja kemudian solder bisa langsung dipakai.

Namun karena bobotnya lebih berat, penggunaan dalam waktu lama akan menyebabkan ketidaknyamanan.

4. Mempertimbangkan Daya

Solder listrik memerlukan daya listrik untuk memengaruhi suhu elemen pemanas agar proses penyolderan bisa dilakukan.

Oleh sebab itu, solder dirancang dan tersedia dalam berbagai besaran daya listrik.

Berikut ini adalah besaran daya listrik yang dapat menjadi pilihan sesuai kebutuhan pekerjaan.

  • Daya lebih dari 60 W – Solder dengan daya listrik sebesar 60 W lebih biasanya cocok untuk pekerjaan berat, khususnya dalam proses patri baterai dan kabel besar.
  • Daya antara 30-60 W – Solder jenis ini bisa digunakan untuk berbagai macam pekerjaan; biasanya dijumpai pada solder pengontrol suhu. Solder dengan daya listrik ini juga lebih sering digunakan dengan memasangkannya pada ujung solder.
  • Daya antara 15-30 W – Solder ini lebih sesuai dan dianjurkan untuk pengerjaan komponen ukuran kecil hingga sedang. Ukuran ujung solder ini biasanya kecil dan tersedia di pasaran dengan harga terjangkau.
  • Daya antara 5-15 W – Solder ini umumnya cocok untuk proses penyolderan kabel halus dan umumnya penyolderan dilakukan pada komponen elektronik beruang sempit.

5. Mempertimbangkan Fitur Tambahan

Terdapat beberapa jenis solder yang dirancang dengan fitur pengaturan suhu sehingga bagian ujung solder suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan pekerjaan.

Ada pula solder dengan fitur teknologi ceramic pipe insulation hingga pelapis antikorosi yang biasanya dilengkapi pada bagian ujung solder.

Demikian sederet tips memilih solder terbaik yang bisa dipertimbangkan demi memperoleh solder yang tepat untuk kebutuhan penyolderan sempurna.