4 Perbedaan Televisi Analog dan Digital

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan jenis televisi sebagai sumber hiburan saat ini telah berkembang sangat pesat jika dibandingkan dengan dulu.

Siaran dari televisi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu analog dan digital. Namun beberapa negara telah mengatur agar siaran TV analog dihentikan dan dialihkan pada digital.

tv analog dan tv digital
tv analog dan digital

Sebenarnya jika dibandingkan secara langsung, televisi digital memegang nilai yang unggul. Hal ini bisa dikatakan karena modulasi atau bagaimana cara keduanya dalam menerima sinyal yang sangat berpengaruh pada kualitas yang ditunjukkan.

Televisi analog sangat bergantung pada frekuensi pemancar sinyal atau radio yang ditangkap antena, dimana kondisi cuaca pastinya sangat berpengaruh pada tingkat gambar maupun suara yang akan ditampilkan. Selain itu, formatnya pun masih terbagi menjadi dua, video dan audio.

Sedangkan televisi digital telah menggunakan sistem kompresi serta cara digital untuk melakukan segala hal yang berhubungan dengan kualitas penayangan, baik gambar, suara, maupun data ke pesawat televisi. Dengan arti lain televisi digital ini tidak bergantung pada faktor apapun untuk berbagai tingkatan kualitasnya.

Pada kenyataannya, perbedaan televisi analog serta digital dapat dilihat dari berbagai sisi atau perspektif berbeda. Mulai dari hal yang signifikan sampai detail kecil yang tidak terlalu kentara.

1. Pemancar Sinyal

Terlepas dari bagaimana bentuknya, setiap televisi baik analog maupun digital membutuhkan frekuensi yang didapat dari pemancar sinyal. Hal ini yang nantinya digunakan untuk menayangkan format video maupun audio.

Secara garis besar, televisi analog menggunakan sinyal radio yang mentransmisikan format video menjadi AM serta audio menjadi FM, serta hanya dapat menerima sinyal antena UHF.

Maka tidak aneh apabila seringkali kualitas dan cara kerja antena televisi dipengaruhi oleh faktor geografisnya yang dapat menimbulkan beberapa gangguan, seperti noise dan distorsi.

Sedangkan pada televisi digital, sinyal ditransmisikan ke dalam bentuk data informasi atau bit yang sama dengan sistem CD atau DVD.

Selain itu, gambar serta suara ditransmisikan dalam bentuk kode binari 1 dan 0. Oleh karena itu otomatis apa yang ditampilkan akan lebih stabil dan minim gangguan.

2. Kualitas Gambar

Kualitas yang ditampilkan pun layak menjadi faktor pembeda diantara keduanya. Jika pada televisi analog tampilannya terbatas pada ukuran serta kualitas visual yang standar, berbeda dengan televisi digital yang akan memiliki tampilan lebih jernih serta ukuran atau bandwith yang lebih luas.

Hal ini kembali dikarenakan faktor pemancar, atau lebih tepatnya pada jaraknya. Televisi analog masih sangat bergantung pada jarak pemancar untuk menampilkan kualitas terbaiknya, sedangkan pada televisi digital tidak.

Selain itu, perbedaan kualitas gambar pun dikarenakan televisi analog masih menggunakan tabung sinar katoda. Berbeda dengan televisi digital yang sudah lebih modern, yaitu menggunakan layar panel datar yang mendukung untuk menampilkan gambar dengan resolusi yang tinggi atau high definition (HD) setara 720p/ 1080p, atau bahkan ada beberapa televisi digital tertentu yang memungkinkan untuk menampilkan resolusi hingga 4k.

3. Ukuran Layar

Pada umumnya televisi analog identik dengan bentuknya yang besar serta memiliki layar yang cembung, atau biasanya lebih dikenal dengan sebutan TV tabung. Ukurannya biasa sangat terbatas dan tidak punya banyak pilihan, hanya 30 inci.

Sedangkan pada televisi digital, ukurannya akan lebih fleksibel dimana lebar layar standarnya adalah 50 inci serta bazel yang tipis memberi kesan modern disana.

4. Fitur

Ukuran layar serta bingkai atau bazel yang tipis memang menjadi ciri utama dari televisi digital. Namun, belum bisa dipastikan atau dibedakan jika dilihat dari segi ini saja. Fitur menjadi penentu penting juga dalam membedakan sebuah televisi akan masuk dalam kategori apa.

Sebuah televisi digital harus memiliki fitur yang mendukung, yaitu pencarian siaran digital atau DTV. Dalam prosesnya, pengguna diwajibkan memiliki STB (Set Top Box) DVB-T2 (digital video broadcasting terrestrial second generation) sebagai tambahan yang berguna untuk menerima sinyal tanpa antena eksternal.

Bagian tambahan ini pun memiliki kelebihan dimana, akan membuat anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli televisi baru jika ingin menyaksikan siaran digital. Hal ini dikarenakan fungsi STB pada dasarnya adalah mengonversi sinyal digital menjadi bentuk gambar serta audio yang juga dapat ditampilkan pada televisi analog.

Namun yang perlu dicatat adalah, STB memang mudah didapat karena diperjualbelikan secara bebas namun, untuk dapat menangkap sinyal digital TV analog membutuhkan antena digital tambahan sebagai output untuk apa yang akan ditayangkan. Pastikan memilih antena televisi yang bagus.

Meskipun televisi analog masih memiliki kelebihan, namun seiring perkembangan zaman pasti akan ditinggalkan juga. Saat ini pun sudah banyak orang yang lebih memilih televisi digital.

Hal ini dikarenakan jika dilihat dari segi manapun, mulai dari kualitas gambar serta audio sampai dengan kepraktisan dan kestabilannya menerima sinyal jenis digital ini jauh lebih unggul.

Mengubah TV analog ke digital cukup mudah, tanyalah pada ahlinya bila Anda tidak terlalu paham.