Hampir sebagian besar kegiatan manusia tidak terlepas dari listrik. Listrik telah menjadi sumber energi utama bagi manusia.
Untuk dapat memanfaatkannya, maka dibutuhkan perangkat listrik yang mendukung. Tidak heran jika beberapa perangkat listrik telah menjadi bagian paling penting bagi kehidupan manusia.
Saklar, steker, dan stop kontak tentu bukanlah hal asing di telinga banyak orang. Jika dilihat dari segi bentuk, tentu terlihat jelas perbedaannya. Meskipun begitu, masih banyak yang kurang mengetahui perbedaan dari ketiga perangkat listrik tersebut.
Untuk mengetahui perbedaan dari ketiga perangkat listrik ini, mari simak penjelasan perbedaan saklar, steker, dan stop kontak berikut ini.
Saklar

Saklar merupakan salah satu perangkat listrik berupa tombol yang dapat ditekan untuk mengubah posisi ON (menyala) dan OFF (mati).
Jika tombol saklar berada pada posisi ON, maka arus listrik sedang mengalir. Sebaliknya, apabila tombol berada pada posisi OFF, mata arus listrik dalam kondisi terputus.
Dengan kata lain, saklar memiliki fungsi menyambung dan memutuskan aliran listrik pada suatu rangkaian listrik. Saklar banyak ditemukan terpasang pada dinding suatu ruangan. Biasanya saklar ini digunakan pada sebuah rangkaian lampu.
Jenis saklar juga beragam, mulai dari saklar tunggal, saklar ganda, push botton, dan lain sebagainya. Masing-masing saklar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan pengaplikasiannya.
Keberadaan saklar dalam suatu instalasi listrik sangat penting. Adanya saklar dapat mengurangi resiko terjadinya korsleting listrik, memperkecil resiko tersengat listrik, dan penghematan listrik.
Steker

Steker atau biasa dikenal dengan sebutan ‘colokan listrik’ merupakan perangkat listrik yang berfungsi sebagai penghubung listrik yang berasal dari stop kontak. Tidak heran jika steker dan stop kontak merupakan perangkat listrik yang tidak dapat dipisahkan.
Steker banyak ditemukan di hampir semua perangkat elektronik. Seperti yang diketahui, jika perangkat elektronik membutuhkan listrik sebagai sumber energi. Untuk mendapatkannya, perangkat elektronik harus tersambung dengan stop kontak melalui steker.
Jenis steker terbagi menjadi beberapa, mulai dari steker bengkok, steker T, steker adapter, dan steker arde. Penggunaan steker ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Stop Kontak

Sekilas stop kontak memiliki bentuk yang sama dengan saklar. Tidak heran jika kedua perangkat listrik ini sering tertukar. Namun jika diperhatikan, stop kontak memiliki lubang di bagian tengah sedangkan saklar hanya dilengkapi oleh tombol.
Stop kontak merupakan sebuah terminal listrik yang memiliki fungsi sebagai penghubung dari jalur utama (main line) ke perangkat elektronik. Agar aliran listrik dari stop kontak dapat mengalir ke perangkat elektronik, maka dibutuhkan steker.
Perlu diketahui, jika setiap negara di dunia memiliki bentuk lubang stop kontak yang berbeda-beda. Di Indonesia misalnya, stop kontak dilengkapi oleh dua buah lubang.
Sedangkan di negara Jepang, Filipina, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Amerika Serikat, Maldives dan lain sebagainya, menggunakan stop kontak tipe A yakni berlubang 2 berbentuk pipih. Bahkan ada pula stop kontak yang memiliki lebih dari 2 lubang dengan bentuk lubang yang beragam atau tidak selalu bulat.
Bentuk dan jenis stop kontak yang berbeda-beda di setiap negara tentu mempengaruhi bentuk steker yang digunakan. Oleh karena itu, bagi seseorang yang ingin pergi ke luar negeri, disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu model dan bentuk stop kontak yang digunakan di negara tujuan.
Pemasangan stop kontak juga tidak sembarangan. Sama halnya dengan saklar, stop kontak biasa dipasang tertanam di dalam dinding. Untuk itu dibutuhkan perancangan berupa desain kelistrikan agar stop kontak terlihat rapi serta aman dari jangkauan anak-anak.
Itulah tadi perbedaan antara saklar, steker, dan stop kontak yang perlu diketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.