Para pengusaha atau pebisnis makanan yang kini lebih dikenal dengan sebutan bidang F&B (Food and Beverage), bahan makanan harus selalu dalam kondisi segar.
Untuk menjaga bahan makanan tetap segar maupun awet, salah satu mesin yang paling dibutuhkan adalah alat pendingin.
Chiller dan freezer adalah dua mesin pendingin yang dimaksud; walau dianggap mirip atau sama, keduanya adalah mesin berbeda.
Keduanya berfungsi utama mendinginkan makanan, namun dalam hal lainnya, chiller dan freezer tidak sama.
Sebelum bergerak di bidang F&B, kenali dulu perbedaan chiller dan freezer agar saat membutuhkannya tidak lagi khawatir mengenai penggunaannya.
1. Bentuk
Dari segi bentuk, chiller dan freezer memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Bentuk chiller salah satunya bisa ditemukan sebagai mesin pendingin minuman yang ada di toko-toko maupun tempat umum lainnya.
Saat sedang berbelanja dan ingin membeli minuman dingin, mesin pendingin yang digunakan untuk menyimpan dan menata minuman-minuman tersebut disebut dengan chiller.
Mesin pendingin seperti chiller dapat menampilkan produk yang sedang ditawarkan dan disimpan di dalamnya karena terbuat dari kaca transparan untuk bagian depannya.

Sementara itu, freezer biasanya berbentuk seperti kontainer tertutup, baik itu persegi panjang atau persegi.
2. Fungsi
Chiller dan freezer walau tampak sama sebenarnya dari segi fungsi pun ada perbedaannya.
Chiller selain umumnya digunakan menyimpan minuman dingin, juga bisa menyimpan sayur dan buah-buahan.
Selain sayur dan buah, bahan makanan lain yang ingin dijaga kesegarannya juga bisa dimasukkan ke dalam chiller.
Walau freezer juga berfungsi utama mendinginkan bahan makanan, ada fungsi lain yang perlu diketahui, yakni sebagai mesin yang membekukan bahan makanan.
Terdapat bahan-bahan makanan yang kualitasnya akan terjaga dengan baik apabila disimpan di dalam ruangan bersuhu tinggi.
Maka dari itu, freezer adalah mesin yang tepat, khususnya untuk frozen food/makanan beku, seperti nugget, bakso, sosis, kentang goreng, dan lainnya.
Bahkan selama penyimpanan di dalam freezer, makanan-makanan tersebut tidak mengalami perubahan rasa saat harus digoreng, dipanggang atau dimaksak lagi.
3. Suhu
Dari segi suhu, mesin pendingin chiller dan freezer juga berbeda.
Dari sebutannya saja sudah dapat disimpulkan, bahwa freezer sebagai mesin pendingin sekaligus pembeku tentu memiliki suhu yang sangat rendah.
Suhu mesin freezer idealnya adalah antara -23 derajat Celsius hingga -18 derajat Celsius.
Oleh sebab itu, freezer bisa digunakan untuk menyimpan sekaligus membekukan bahan-bahan makanan.
Makanan beku seharusnya memang disimpan di dalam mesin pembeku seperti freezer, jadi jika disimpan di dalam chiller ada kemungkinan makanan tidak lagi tetap segar.
Sementara chiller, yaitu mesin pengadem atau pendingin biasa yang memiliki suhu ideal sekitar -4 derajat Celsius sampai 6 derajat Celsius atau 10 derajat Celsius di mana tingkat dinginnya tidak terlalu dingin sampai membekukan bahan makanan.
Meski terdapat sederet perbedaan chiller dan freezer, keduanya memiliki fungsi berbeda sehingga kemungkinan pengusaha makanan membutuhkan keduanya.
Dan walaupun dari segi bentuk, fungsi dan suhu berbeda, pengguna kedua mesin bisa mengatur suhu yang diinginkan sesuai dengan suhu ideal masing-masing mesin.