
Rantai sepeda merupakan komponen penting pada sepeda, dimana dengan rantai ini kita dapat menggerakkan sepeda saat kita mengayuh pedalnya. Konsep kerjanya adalah rantai ini sebagai penyambung energi dari crank (pedal sepeda) ke sprocket (gigi belakang) yang terhubung dengan roda belakang sepeda.
Jika rantai sepeda ini bermasalah maka sepeda tersebut tidak dapat bergerak. Salah satu masalah yang kerap kali ditemukan pada rantai sepeda adalah rantai lepas dari piringan giginya ataupun bahkan putus.
Rantai yang sering putus tentu saja akan mengganggu kegiatan gowes, karena harus turun dari sepeda, rela mengotori tangan dengan pelumas rantai, belum lagi ketika pemasangan susah dilakukan. Hal ini cukup membuat frustasi dan wasting time.
Seringnya rantai lepas dapat menjadi indikasi awal dari kerusakan sepeda yang lainnya di kemudian hari. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara mendetail dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih para. Kenali sebab-sebab terlepasnya rantai sepeda agar dapat diterapkan solusi-solusi yang tepat. Biasanya rantai yang sering lepas disebabkan karena:
1. Rantai Terlalu Kendur
Pemasangan rantai yang terlalu kendur dapat membuat frekuensi gesekan serta luas permukaan gesekan rantai dengan mata gigi semakin besar sehingga menimbulkan bunyi. Akibat gesekan yang berlebihan maka mata gigi akan cepat aus dan memungkinkan rantai putus.
Adapun rantai bisa terlepas karena kurangnya tarikan sehingga memungkinkan posisi rantai akan bergeser dari mata gigi. Ditambah lagi ketika mata gigi aus maka kemungkinan rantai untuk berpindah posisi semakin besar.
Solusi: Terdapat dua cara untuk mengatasi rantai kendur, terapkan salah satunya saja. Pertama adalah dengan memundurkan posisi ban sedikit ke belakang dan sesuaikan dengan kekenduran rantai sepeda. Longgarkan roda belakang lalu atur posisi rantai agar tidak kendur lagi.
Cara kedua yaitu mengurangi panjang rantai dengan cara memotong rantai. Untuk cara kedua ini pastikan memiliki perkakas yang lengkap dalam memotong dan memasang kembali rantai tersebut. Perlu pula diperhatikan untuk tidak membuatnya terlalu pendek. Jika hal itu terjadi dapat menimbulkan masalah yang lain.
2. Settingan Rear Derailleur (RD)
Pada sepeda yang sudah memiliki sistem percepatan gigi, posisi pemasangan RD bisa menjadi salah satu alasan rantai terlepas. Hal ini disebabkan karena baut pembatas RD atau screw settingnya belum tepat. Pada bagian RD sendiri terdapat dua baut pembatas yang diberi kode H dan L.
Baut berkode H terletak pada bagian atas untuk mengatur batas sprocket paling besar sedangkan baut berkode L terletak pada bagian bawah untuk mengatur batas sprocket paling kecil. Kedua baut pembatas ini berperan penting dalam perpindahan gigi rantai belakang agar tidak lepas.
Solusi: Agar kedua baut ini berfungsi dengan baik yaitu mencegah gigi rantai belakang tidak lepas, maka kedua baut ini perlu disetting dengan baik dan benar. Caranya yaitu dengan memposisikan sprocket terakhir kemudian menyetting bautnya sesuai dengan sprocket tersebut.
Setelah itu, ingat untuk menguji coba terlebih dahulu dan perhatikan perpindahan rantainya apakah perpindahannya berjalan dengan baik atau malah putus. Bawalah ke bengkel sepeda, jika masih keliru dan ragu dengan settingan.
3. Settingan Front Derailleur (FD)
FD dengan settingan yang kurang tepat juga dapat menjadi alasan rantai terlepas. Pada FD juga terdapat dua baut dengan kode H dan L. Fungsi kedua baut ini sama dengan fungsi kedua baut pad RD, hanya saja posisinya berada dekat dengan crank. Posisi setting baut FD ini perlu diperhatikan.
Apabila baut pembatas H terlalu longgar, maka dapat menyebabkan rantai terlepas ke arah luar crank, sehingga bersinggungan dengan kaki dan pedal. Sebaliknya jika baut pembatas L terlalu longgar, maka rantai dapat terlepas ke arah dalam crank sehingga dapat tersangkut pada frame.
Solusi: Untuk memperbaiki dan mengatasi faktor ini, caranya hampir sama dengan mengatur setting 2 baut RD. Pertama dengan memposisikan crank terakhir terlebih dahulu baru kemudian menyetting 2 baut FD sesuai posisi crank tadi. Dan terakhir jagan lupa untuk mengecek kembali kesesuaian posisinya.
4. Kabel Shifter Kendor
Kabel shifter yang kendor juga dapat menyebabkan terlepasnya rantai sepeda. Ketika kabel shifter kendor maka secara otomatis settingan RD dan FD akan berubah dari posisi semula sehingga membuat rantai dapat terlepas.
Solusi: Jika kabel shifter mengendur, maka para pembaca bisa mengencangkan kembali kabel shifter tersebut. Bersihkan kabel dari kotoran yang menempel dan berikan minyak pelumas atau grease agar kabel shifter dapat berfungsi dengan baik. Setelah dikencangkan, maka setting ulang 2 baut FD dan RD sepeda sesuai dengan posisi kabel shifter.
5. Kondisi Rantai
Faktor ini dapat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan rantai dapat lepas. Rantai yang telah aus akibat gesekan yang berlebihan ataupun karena usia rantai yang sudah lama dapat menyebabkan gigitan rantai pada sprocket dan chainring kurang optimal sehingga sangat mudah untuk terlepas.
Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala pada kondisi rantai apakah masih layak pakai atau sudah perlu untuk diganti.
Solusi: Solusi dari faktor ini cukup simpel, yaitu kita harus mengganti rantai sepeda yang memang sudah tidak layak pakai. Kita dapat membeli dan dipasangkan langsung di bengkel sepeda terdekat.
6. Chainring dan Sprocket
Kedua komponen sepeda ini juga menjadi faktor yang dapat menjadi penyebab putusnya rantai sepeda. Kedua komponen ini juga dapat mengalami aus. Ciri utama jika telah aus dan tidak layak pakai adalah rantai sering berpindah-pindah sendiri akibat kedua komponen ini menipis dan tidak dapat menahan perpindahan rantai.
Selain dapat membuat rantai terlepas, chainring dan sprocket yang sudah menipis dan menajam dapat dengan mudah masuk pada sela-sela antar roller dan inner plate rantai sehingga dapat membuat rantai putus.
Solusi: Untuk menyelesaikan permasalahannya, perlu dilakukan pergantian chainring dan sprocket dengan kondisi yang lebih baru. Kita dapat membeli kedua komponen ini di bengkel sepeda terdekat dan meminta dipasangkan oleh petugas bengkel.
7. Kurang Pelumas
Rantai yang kering dapat membuat kinerja rantai kurang maksimal. Rantai dapat berpindah dengan mudah jika dalam kondisi kering karena permukaan yang kasar dalam kondisi tertentu dapat mendorong rantai keluar dari jalurnya.
Berbeda halnya jika dalam kondisi licin, maka gesekan antara rantai dan chainring/sprocket akan berlangsung lancar dan mencegah perpindahan rantai keluar dari jalur.
Solusi: Pastikan memberi pelumas pada rantai sepeda secara rutin dan berkala.
8. Kesalahan dalam Pemasangan Rantai
Pemasangan rantai yang keliru tentu akan mempengaruhi performa dar rantai itu sendiri. Beberapa hal yang keliru dalam pemasangan rantai antara lain:
- Pemasangan rantai yang tidak sesuai dengan tipe/spek, contohnya rantai 10 speed dipasangkan pada sepeda berantai 9 speed.
- Pemasangan rantai yang terbalik. Tentu ini kesalahan yang cukup fatal sehingga rantai tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itu baca petunjuk pemasangan rantai terlebih dahulu.
- Sambungan rantai yang kurang tepat dan pas. Misalnya terdapat celah antara inner plate dan roller, atau rivet yang terlalu menonjol pada satu sisi sehingga dengan mudah dapat membuat rantai terlepas
Solusi: Sebelum memasang rantai sepeda, pastikan telah membaca dan memahami panduan cara memasang rantai. Para pembaca juga dapat meminta bantuan kepada orang terdekat yang mengetahui hal tersebut atau langsung ke bengkel sepeda terdekat.
Nah, itulah tadi faktor-faktor penyebab rantai putus beserta dengan solusinya. Berbeda jenis sepeda, mungkin ada yang berbeda solusinya, maka tanyakan pada ahlinya bila tidak menetahui cara memperbaikinya.
Sebelum para pembaca melakukan hobi bersepeda ini, pastikan kondisi sepeda beserta rantainya dalam kondisi baik dan prima agar tidak menyesal di tengah jalan ketika terjadi masalah.