3 Penyebab Paku Berkarat dengan Cepat

Selain sekrup dan baut, paku adalah alat yang penting dalam menyatukan material.

Paku digunakan sebagai benda pelekat yang perlu digerakkan oleh palu sehingga menekan dan menembus material tertentu yang hendak disambung.

Paku sendiri tergolong benda logam dengan ujung runcing dan bertekstur keras.

Bahan pembuatan paku umumnya adalah baja dan besi di mana keduanya rentan mengalami karat.

Dalam dunia konstruksi, paku berkarat tidak lagi memiliki fungsi yang maksimal.

Selain itu, seseorang yang terluka karena paku berkarat memiliki risiko tinggi mengalami tetanus.

Oleh sebab itu, mengetahui penyebab paku berkarat dapat meningkatkan keawetan fungsi paku sekaligus mencegah dampak bahayanya bagi orang-orang di sekitarnya.

1. Lingkungan Lembap

Paku besi yang ada pada bangunan lembap atau berada di lingkungan dengan tingkat kelembapan tinggi lebih rentan berkarat.

Oksidasi oleh oksigen sekaligus air terhadap besi bisa membuat paku besi berkarat lebih cepat.

Ini karena besi mengeluarkan reaksi terhadap oksigen dan segala situasi lembap pada lingkungan di sekitarnya.

2. Paparan Air Garam

Selain lingkungan lembap, paku besi akan lebih mudah berkarat karena terkena paparan air garam.

Air garam yang dimaksud adalah air laut dengan kandungan garam tinggi sehingga korosi menyebabkan karat pada paku besi.

Selain itu, larutan garam pada dasarnya adalah larutan elektrolit sehingga sifat korosifnya lebih tinggi.

3. Paparan Air

Tempat basah atau berair lebih mudah dan mempercepat proses paku besi berkarat.

Tidak hanya dalam kondisi lembap, paku yang juga ada pada tempat tertutup berair yang merupakan tempat penyimpanan dalam waktu lama bisa membuatnya cepat berkarat dan rusak.

Dengan mengetahui kemungkinan-kemungkinan penyebab paku berkarat, usahakan menempatkan paku di tempat yang kering dan benar-benar tepat.