Pompa air merupakan mesin yang berfungsi mengalirkan fluida ke ketinggian berbeda menggunakan perbedaan tekanan.
Pompa air bekerja dengan cara menyedot dan membuang air mengandalkan bantuan putaran impeller, sehingga air mengalir. Aliran air ini berasal dari sumber air ke pipa outlet atau keluaran.
Setelah air mendekati pipa outlet, impeller akan berputar untuk mendorong air keluar menuju tempat penampungan. Pompa air akan bekerja selama energi listrik masih mengalir.
Dengan kata lain, pompa air bekerja dengan cara menarik dan mendorong air bersamaan. Pompa air terdiri dari rangkaian komponen sebagai berikut:
- Motor: Motor merupakan mesin penggerak pompa air. Motor atau dinamo ini akan bergerak setelah pompa diberi arus listrik, memutar impeller atau baling-baling pada pompa
- Kapasitor: Kapasitor berfungsi untuk mengangkat putaran dinamo ketika pompa air dinyalakan
- Tabung pompa air: Tabung pompa merupakan tempat terjadinya proses pemompaan air karena di dalamnya terdapat impeller
- Impeller: Impeller merupakan baling-baling, pada pompa air, impeller berupa kipas bergerigi. Impeller berfungsi untuk memutar aliran air dengan tenaga hisap dan dorong.
- Seal: Seal berfungsi untuk meratakan tekanan pada pompa air. Seal juga berfungsi untuk menutup jalur poros impeller dengan tabung pompa air agar air tidak merembes keluar
- Check valve atau katup: Check valve berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hisap pada pompa air
- Saklar: Pompa air bekerja dengan menghidupkan saklar listrik yang terhubung dengan saklar pompa yang bekerja otomatis. Saklar pompa dapat bekerja otomatis dengan mengandalkan tekanan air.
Kerusakan pompa air disebabkan oleh banyak faktor sehingga air sulit untuk naik ke permukaan. Tidak jarang pompa air mengalami kerusakan sehingga harus dipancing agar air dapat dialirkan.
Berikut ini beberapa penyebab mesin harus dipancing agar dapat mengalirkan air:
1. Kerusakan Komponen Mesin
Salah satu kerusakan komponen mesin air yang sering terjadi, berupa kebocoran pada bagian penghisap pada pompa sehingga tidak ada air yang mengalir ke atas.
Impeller atau baling-baling pada pompa terpaksa harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan air yang sudah terbuang akibat kebocoran.
Kebocoran ini seringkali disebabkan oleh pemasangan valve atau katup yang tidak akurat sehingga ada rongga yang memungkinkan air untuk merembes.
2. Umur Mesin Air Sudah Tua
Pompa yang sudah tua dan tidak pernah dipelihara dapat mengakibatkan masuknya debu ke dalam motornya sehingga pompa tidak mampu bekerja dengan baik.
Selain itu pompa yang sudah tua bisa berkarat dan menumpuk sehingga putaran motor terganggu. Hal ini bisa menjadi penyebab mesin air berbunyi berisik dan berdengung.
Ketika dinamo atau motor pompa sudah terganggu, Anda dapat memeriksa bagian bering atau klekernya. Bagian ini berfungsi untuk menyeimbangkan impeller agar putarannya stabil. Anda juga dapat memeriksa kapasitornya dan menggantinya jika dibutuhkan.
3. Kurangnya Air yang Akan Dipompa
Kurangnya air dapat disebabkan oleh kebocoran pompa dan musim kemarau sehingga tidak ada air yang dipompa. Kebocoran bisa saja terjadi pada pipa hisap sehingga pompa hanya menghisap cairan sampai pipa hisap tersebut kosong.
Jika tidak ditangani, pompa bisa saja menghisap partikel-partikel yang berada di dasar sumber air sehingga akan mengakibatkan penyumbatan.
4. Spesifikasi yang Tidak Cocok
Spesifikasi yang tidak cocok ini, seperti pompa yang digunakan hanya mampu memompa sumur sedalam 9 meter, sedangkan sumur yang ada berukuran 20 meter, maka Anda harus menggunakan pompa jenis jet pump.
Pompa air tersedia untuk berbagai jenis kedalaman sumur. Pompa sumur dangkal dapat digunakan pada kedalaman 7 hingga 9 meter.
Pompa jenis semi-jet pump dapat digunakan pada kedalaman 9 hingga 11 meter. Untuk kedalaman lebih dari 11 meter dapat menggunakan pompa jenis jet pump.
Pompa semi-jet pump dan jet pump memiliki kelebihan yaitu memiliki daya dorong yang besar dengan daya listrik yang lebih kecil.
Selain jet pump, Anda juga dapat menggunakan pompa air celup atau Submersible Pump. Sesuai namanya, pompa ini direndam di dalam sumber air untuk mendorong air keluar.
5. Instalasi yang Tidak Tepat
Instalasi yang tidak tepat seperti pemasangan yang terlalu dalam, sehingga terjadi penyumbatan atau kebocoran pada sambungan pipa. Kesalahan instalasi ini umumnya terjadi pada pemasangan pipa hisap.
Pemasangan pipa hisap pada pompa harus berada di bawah mesin untuk menghindari risiko masuk angin pada pompa yang mengakibatkan lemahnya daya hisap pompa.
Tanda-tanda pompa air mengalami kerusakan yaitu mesin yang cepat panas, bunyi berdecit saat pompa air digunakan, dan adanya kebocoran.
Pada dasarnya, pompa air bekerja dengan cara menarik dan mendorong air secara bersamaan. Pompa air harus dipelihara agar tidak cepat rusak.
Pemeliharaannya dapat dilakukan dengan pemeriksaan rutin dan dapat dipancing jika diperlukan. Namun jika masih terdapat kerusakan, sebaiknya pompa air dibawa ke service center sesuai merknya.
Apabila pompa sudah dipakai bertahun-tahun namun tetap tidak bisa diperbaiki, maka sebaiknya pompa air diganti baru. Mengingat penggunaan pompa air yang saat ini sudah lazim digunakan, seharusnya tidak sulit mencari penjual pompa air sesuai dengan kebutuhan Anda.