Umumnya mesin air terdiri atas dua bagian, yaitu pompa dan sistem perpipaan. Pompa digunakan untuk menghisap air sehingga air bisa mengalir dari tempat rendah ke tempat tinggi, sedangkan pipa umumnya digunakan untuk mengatur arah aliran air.
Ada banyak permasalahan pada mesin air yang dapat terjadi, baik pada bagian pompa ataupun bagian sistem perpipaan, seperti kebisingan atau mesin air yang berbunyi terus menerus.
Pada artikel ini akan dijelaskan terkait penyebab mesin air berbunyi berisik dan bagaimana cara mengatasinya:
1. Adanya Udara dalam Mesin Air
Udara atau gas/uap dapat mempengaruhi kinerja hisap dari pompa. Udara akan mengembang di saluran masuk impeller, yang berdampak pada penghambatan aliran air, dan menghalangi aliran cairan masuk melalui impeller, seperti penyumbatan dari gelembung uap kavitasi. Hal ini dapat menghasilkan suara bising.
Hal ini umum terjadi ketika mesin air anda tidak memiliki pemisah udara (air separator). Udara akan masuk dalam sistem di beberapa titik. Ketika hal tersebut terjadi, penting untuk anda memeriksa saluran air dan mengalirkan sistem.
Mesin air modern umumnya memiliki katup pemeras yang membuat proses perbaikan menjadi lebih mudah. Hal pertama yang perlu anda lakukan adalah membuka katup tersebut.
Apabila anda melihat adanya tetesan air keluar dari katup, maka hal tersebut menandakan semua udara telah keluar dari mesin air. Pada saat tersebut, anda bisa menutup katup.
Setelah katup ditutup, pastikan pipa telah terpasang pada mesin air dengan benar. Pemasangan yang tidak sesuai dapat menyebabkan udara kembali masuk dalam sistem mesin air.
2. Ukuran Pompa Tidak Sesuai
Ukuran pompa yang tidak sesuai, baik untuk yang terlalu besar atau terlalu kecil, dapat menyebabkan kebisingan dalam sistem mesin air. Suara bising tersebut dihasilkan dari pengurangan hisap pada mesin air. Selain itu, suara bising juga dapat dihasilkan dari getaran berlebih pada mesin air.
Kesalahan ukuran pompa dapat terjadi karena beberapa sebab, seperti karena kesalahan dalam tahap perencanaan dan desain (seperti kesalahan pada pengukuran panjang dan kelengkapan pipa).
Untuk mengatasi permasalahan ukuran pompa yang terlalu besar, bisa dilakukan dengan:
- Penggantian jenis pompa
- Mengurangi katup bagian tekanan (pressure valve) agar suara dapat dihilangkan
- Mengurangi kecepatan pompa
- Menambahkan jalur resirkulasi
- Memasang drive frekuensi variabel dan melepas katup pengontrol (control valve)
Sedangkan untuk permasalahan pompa yang terlalu kecil, masalahnya kemungkinan lebih besar. Hal paling parah yang mungkin terjadi adalah karena adanya penyumbatan pada saluran air (deadheading).
Ketika hal tersebut terjadi, air akan bergejolak di dalam pompa, memanas dan membentuk uap dan berujung pada kebisingan sampai kerusakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, hal yang bisa anda lakukan adalah memastikan apakah pompa yang anda gunakan dapat menangani motor yang lebih besar untuk menghindari deadheading. Namun solusi tersebut hanya bersifat sementara, dan lebih baik jika segera menghubungi pihak terkait.
3. Keausan pada Bearings yang Berlebihan
Kejadian ini hanya terjadi pada jenis mesin air yang memiliki rakitan bearing. Namun, semua motor pompa listrik memiliki bearing, dan keausan berlebih pada bearing (baik dalam rakitan atau dalam motor pompa) dapat menyebabkan suara bising pada mesin air.
Model pompa dengan rakitan bearing umumnya memiliki komponen yang tersedia untuk dibeli. Harga dari komponen tersebut cukup murah dan mudah untuk diganti.
Namun kabar buruknya adalah bearing motor tidak dijual sebagai komponen, sehingga anda perlu mengganti seluruh bagian dari motor.
Masa pakai bearing ditentukan berdasarkan pada jumlah jam yang dibutuhkan pompa sampai pada titik “lelah” (fatigue). Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi fatigue, seperti kelebihan beban statis, korosi, kurang pelumas, panas berlebih, ketidaksesuaikan pemasangan, dan kontaminasi.
Sehingga cara terbaik untuk menghindari keausan pada bearing adalah dengan pemeliharaan dan pemeriksaan menyeluruh pada sistem mesin air.
4. Sistem yang Tersumbat
Karat atau endapan dapat merusak pompa sirkulasi dan menyumbat impeller. Ketika hal tersebut terjadi, kebisingan dapat terjadi. Untuk mengatasinya, adalah dengan membersihkannya.
Selain itu, hal ini juga dapat diatasi dengan menambahkan sistem filtrasi. Hal ini biasanya dimiliki oleh sistem mesin air HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning) atau sistem pengaturan suhu. Dalam sistem tersebut, kotoran dapat dengan mudah dikeluarkan dari sistem melalui blowdown air.
5. Salah Pengaturan Kecepatan
Pada mesin air berkualitas tinggi dan modern, umumnya memiliki 3 pengaturan aliran. Sedangkan untuk mesin air yang lebih tua, hanya memiliki 1 atau 2 pengaturan aliran.
Hal tersebut menyebabkan mesin air yang lebih tua lebih berisik dibandingkan mesin air modern. Mesin air yang lebih tua cenderung kurang efisien dalam mengendalikan energi, yang mengakibatkan suara dengung.
Jika mesin air yang anda gunakan memiliki lebih dari 1 pengaturan aliran, temukan saklar pengaturan tersebut dan turunkan satu tingkat.
Lalu cek radiator dan tower rails untuk memastikan mesin air anda masih mencapai suhu yang seharusnya. Jika suhu sesuai, maka biarkan kondisi tersebut.
6. Kurang NSPHa
Mesin air umumnya bekerja berdasarkan prinsip Bernoulli, dimana fluida (gas/cairan) mengalir dari tempat bertekanan tinggi menuju tempat bertekanan rendah.
Sistem mesin air HVAC umumnya bekerja dengan menciptakan kondisi tekanan rendah di saluran masuk, sehingga memungkinkan air didorong masuk menuju pompa.
Ketika cairan mengalir melalui pompa, tekanan berkurang. Apabila tekanan di jalur masuk pompa (inlet) turun di bawah tekanan uap cairan, akan terbentuk gelembung udara yang menyebabkan kavitasi.
Peristiwa kavitasi dapat menyebabkan suara hentakan pada pompa, dan dapat merusak pompa.
NPSH (Net Positive Suction Head) adalah perbedaan antara tekanan cair pada aliran masuk (hisap) pompa dan tekanan uap cairan, umumnya dinyatakan dalam tinggi kolom cairan.
NPSH umumnya harus 3 sampai 5 ft (0,91 m sampai 1,52 m) untuk menghindari kavitasi. Jika ada masalah terkait NPSH, ada dua hal yang dapat dilakukan :
- Memilih pompa yang sesuai untuk aplikasi (jika pompa mengalami kerusakan akibat kavitasi)
- Mengevaluasi kembali NPSHa (tekanan absolut pada jalur hisap pompa), apakah bisa diatasi dengan meninggikan menara pendingin (cooling tower)