Closed-circuit Television atau yang kita kenal dengan CCTV adalah sebuah sistem pengintai yang memanfaatkan kamera sebagai penangkap citra gambar yang kemudian direkam dan ditampilkan dalam sebuah monitor/layar.
Penggunaan CCTV umumnya pada lokasi-lokasi yang memerlukan tingkat pengawasan tinggi seperti bank, pasar, parkiran, hotel dan yang lainnya sebagai pemantau situasi sekaligus dijadikan barang bukti jika terjadi tindak kejahatan tertentu.
Terjadinya kegagalan fungsi kerja pada CCTV seperti kondisi dimana monitor CCTV tidak dapat menampilkan gambar mengindikasikan telah terjadinya kerusakan pada komponen CCTV seperti kamera, saluran kabel atau bahkan monitor itu sendiri.
Pada kesempatan kali ini, akan membahas beberapa penyebab sehingga gambar yang ditangkap kamera tidak dapat dimunculkan pada monitor. Namun, alangkah baiknya kita kenali rangkaian sebuah sistem CCTV sebelum masuk ke bagian pembahasan untuk mempermudah proses identifikasi.

Gambar 1 merupakan sebuah rangkaian CCTV hibrid yang dapat menampilkan gambar secara online dan offline. Penampilan gambar secara online yang dimaksud adalah pengguna dapat melihat hasil tangkapan kamera baik secara real-time ataupun dalam bentuk rekaman dari perangkat yang mereka gunakan dari jarak yang sangat jauh.
Sedangkan, penampilan gambar secara offline yang dimaksud adalah pengguna hanya dapat melihat gambar tangkapan CCTV hanya dari monitor yang terhubung dalam saluran CCTV seperti pada Gambar 1 dalam box merah dengan garis putus-putus.
Untuk penggunaan CCTV pada umumnya masih didominasi oleh CCTV offline, yaitu memanfaatkan monitor dan dalam rangkaian CCTV sebagai penampil gambar tangkapan.
1. Kamera CCTV Mati atau Rusak
Kamera dalam sebuah sistem CCTV merupakan bagian yang berperan dalam pengambilan gambar atau bisa kita analogikan sebagai mata dari CCTV.
Setiap kejadian pada suatu lokasi akan teridentifikasi layaknya mata manusia, hanya saja pada kualitas yang lebih rendah, berkisar 360 sampai dengan 480 pixel.
Terjadinya kerusakan pada kamera mengakibatkan CCTV tidak dapat mengambil gambar sebuah lokasi dan menampilkannya pada monitor.
2. Putusnya Kabel Penghubung

Pada CCTV offline, terdapat 4 sambungan kabel seperti pada Gambar 1. Sambungan kabel pertama adalah sambungan yang menghubungkan CCTV dengan power suplai. Sambungan 2 adalah sambungan yang menghubungkan CCTV dengan DVR (Digital Video Recorder).
Sambungan 3 adalah sambungan yang menghubungkan DVR dengan monitor dan sambungan 4 adalah sambungan yang menghubungkan DVR dengan power suplai. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian CCTV terdapat dua jenis kabel, yaitu kabel data dan kabel power dengan masing-masing memiliki fungsi vital.
Diskoneksi pada kabel data menyebabkan hasil rekaman tidak dapat terdistribusi menuju monitor. Sedangkan, diskoneksi pada kabel power menyebabkan komponen tidak berfungsi. Dengan demikian, adanya diskoneksi pada salah satu sambungan tersebut, secara otomatis gambar tidak akan tertampil pada monitor.
3. Power Suplai Rusak
Power suplai merupakan bagian yang mendistribusikan listrik kepada komponen-komponen CCTV seperti DVR dan kamera (perhatikan Gambar 1). Kerusakan pada power suplai menyebabkan kamera dan DVR tidak mendapatkan arus listrik dan gagal untuk bekerja.
Sehingga, kamera tidak dapat menangkap gambar dan DVR tidak dapat merubah sinyal analog yang dihasilkan kamera menjadi sinyal digital agar dapat ditampilkan ke dalam monitor.
Power suplai sendiri merupakan adaptor dari sumber listrik AC 220 volt dan disesuaikan dengan kebutuhan tegangan pada masing-masing komponen CCTV, biasanya dengan tegangan yang lebih rendah.
4. Port Konektor Rusak
Port konektor adalah terminal sambungan kabel CCTV dan DVR seperti ditunjukkan Gambar 2. Kerusakan pada port berdampak pada tidak dapat mengalirnya arus listrik dari power suplai menuju kamera dan DVR. Sehingga, kedua komponen CCTV tersebut akan mengalami kegagalan akibat tidak menerima sumber listrik.
5. Kerusakan DVR
Digital Video Recorder (DVR) adalah komponen yang berfungsi sebagai converter analog to digital signal. Keluaran signal analog dari kamera tidak dapat langsung ditampilkan dalam monitor, untuk itu perlu adanya perubahan bentuk.
Rusaknya DVR berdampak pada tidak terkonversinya sinyal analog dari kamera. Sehingga, monitor tidak dapat membaca sinyal tersebut. Alhasil monitor tidak akan menampilkan gambar apapun walau kamera dapat berfungsi dengan baik.
6. Kerusakan Hardisk atau Alat Penyimpan
Agar gambar yang terekam kamera dapat dilihat berulang, tentu perlu adanya alat penyimpanan data seperti flashdisk, kartu memori atau hardisk. Dalam sistem CCTV, alat penyimpanan yang digunakan adalah hardisk yang terletak dalam rangkaian DVR seperti Gambar 3.
Kerusakan pada alat penyimpanan memang tidak secara langsung menyebabkan gambar tidak tampil pada monitor, namun menyebabkan gambar yang telah terekam oleh kamera pada waktu tertentu tidak dapat dilihat lagi.
Dalam arti lain monitor hanya akan menampilkan gambar tangkapan kamera secara real-time. Hal ini sungguh tidak efektif, karena pengguna tidak mungkin berada ditempat monitor setiap saat.

Demikian pemaparan terkait hal-hal apa saja yang menyebabkan monitor CCTV tidak menampilkan gambar apapun. Adapun kerusakan yang terjadi pada komponen-komponen CCTV sebaiknya dikonsultasikan langsung dengan ahlinya agar tidak menimbulkan masalah berlanjut.