Dalam bidang pembangunan atau konstruksi, excavator adalah alat berat yang sangat diperlukan.
Tidak hanya itu, excavator juga banyak digunakan pada sektor perhutanan, pertambangan dan lainnya.
Fungsi excavator dalam berbagai sektor tersebut adalah sebagai penggali tanah, pengeruk sungai, penancap batang pondasi, hingga perata tanah dan pengangkut sekaligus pemindah benda/obyek/material berbobot berat.
Ukurannya yang tergolong besar rupanya tidak membuat alat berat ini bisa sepenuhnya bebas dari masalah.
Banyak pengguna yang memiliki keluhan terkait pemakaian excavator yang bisa berakibat pada terhambatnya kegiatan pembangunan tertentu.
Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah excavator low power atau excavator yang kehilangan tenaga.
Low power atau tenaga yang turun maupun hilang pada excavator bukan karena tanpa alasan.
Berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab excavator low power yang perlu diwaspadai.
1. Aliran Oli Berkurang
Excavator low power berpotensi terjadi karena kurangnya aliran oli sehingga memengaruhi kecepatan attachment pada alat berat ini.
Melambatnya aliran oli bisa saja berkaitan dengan adanya sumbatan pada jalur oli walaupun kondisi tekanan hidrolik masih baik.
Berkurangnya aliran oli dan keterlambatan pada attachment bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
- Tekanan pilot yang rendah
- Buntu di bagian saringan
- Oli bocor
- Pembukaan hanya terjadi sedikit di bagian spool control valve
- Spool control di valve macet
- Sudut pompa dengan pengaturan yang keliru
- Kekurangan oli
Kecepatan excavator adalah hal yang perlu difokuskan saat aliran oli kurang atau melambat.
Kekuatan maupun tekanan bukan bagian yang perlu diperhatikan sebagai tandanya.
2. Tekanan Hidrolik Rendah
Umumnya, excavator low power disebabkan pula oleh bagian main relief yang bertekanan rendah.
Saat tekanan rendah terjadi, aliran atau flow di bagian excavator akan ikut terpengaruh.
Pada aliran menyeluruh terdapat kecepatan silinder yang bisa terkena dampak dari tekanan rendah main relief.
Saat tekanan rendah ini terjadi pada main relief, beberapa faktor dapat mendasarinya, yaitu :
- Kekurangan oli
- Pengaturan main relief yang terlalu rendah
- Pompa hidrolik rusak
- Pengaturan safety valve terlalu rendah
Ada kalanya pemeriksaan pada main relief justru tidak menghasilkan apapun karena kondisi yang masih tergolong normal.
Jika demikian, sebaiknya periksa safety valve pada pompa karena berpotensi rusak atau bermasalah.
Proses identifikasi masalah atau diagnosa kerusakan pompa hidrolik sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat thermo gun.
3. Kebocoran Udara di Sistem Pembakaran
Ketika sistem pembakaran mengalami kebocoran udara, hal ini dapat menyebabkan excavator low power.
Udara yang masuk bisa dipicu oleh kerusakan komponen tertentu sehingga sistem pembakaran pun terkena dampaknya.
4. Penurunan Attachment / Hydraulic Drift
Excavator low power berpotensi pula disebabkan oleh penurunan attachment karena bocornya komponen spool control valve, seal cylinder hydraulic atau safety valve.
Segera lakukan pemeriksaan pada ketiga bagian tersebut untuk memastikan bagian mana yang terjadi masalah dan menyebabkan attachment menurun.
Pemeriksaan rutin pada setiap alat berat yang digunakan dalam sektor apapun sangat dibutuhkan.
Hal tersebut untuk menghindari kerusakan berkelanjutan yang tidak disadari oleh pengguna.
Bila excavator low power tidak dapat diatasi sendiri, bawa alat berat ini segera ke bengkel excavator supaya mendapat solusi terbaik.