10 Masalah pada Keran Air yang Sering Terjadi

Keran adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam mempertahankan kontrol aliran, suhu, dan tekanan dalam sistem fluida, seperti air. Namun, pemilihan, pemasangan, dan pemeliharaan keran yang tepat perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Kesalahan pada pemilihan, pemasangan, dan pemeliharaan keran dapat memberikan masalah dalam sistem operasional keran, sehingga pemahaman menyeluruh terkait penyebab dan gejala kegagalan keran adalah hal yang sangat penting.

Pada artikel ini akan dibahas terkait macam-macam masalah yang umum terjadi pada keran air:

1. Suara Bising

Suara bising adalah salah satu permasalahan yang umum terjadi pada keran. Permasalahan ini umumnya terjadi karena getaran pada bagian sumbat dan poros dari keran.

Jika hal tersebut dibiarkan, maka getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada komponen keran, mengurangi masa pakai keran, dan menyebabkan permasalahan dalam sistem perpipaan.

Penyebab utama dari getaran pada bagian sumbat dan poros dari keran adalah karena ukuran dan orientasi komponen yang tidak tepat.

Kekuatan yang saling berlawanan dari aliran proses atau tekanan dari pegas balik dapat menyebabkan pantulan pada bagian sumbat di dalam tubuh keran, dan menghasilkan suara gemeretak yang berbeda.

2. Kebocoran

Kebocoran pada keran air dapat menyebabkan berbagai macam masalah, seperti mengganggu tekanan, kontrol, dan stabilitas pada keran serta dapat menyebabkan kerusakan komponen dan kontaminasi pada air.

Kebocoran pada keran dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti segel atau mur poros yang rusak atau longgar, ukuran atau nilai keran yang tidak sesuai dengan sistem perpipaan.

3. Sumbat yang Rusak

Sumbat yang rusak di dalam keran dapat mengganggu aktuasi, yang dapat mengakibatkan perubahan aliran air, tekanan, suhu, dan kondisi kritis sistem perpipaan lainnya.

Hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, seperti kerusakan pada badan keran, kerusakan pada sumbat keran, dan puing-puing atau material dalam air.

4. Kegagalan Aktuator

Aktuator adalah komponen yang memfasilitasi pergerakan komponen keran, yang memungkinkan keran untuk membuka dan menutup sesuai kebutuhan.

Kegagalan pada aktuator dapat mengganggu sistem perpipaan karena keran tidak lagi memiliki daya untuk beroperasi. Kejadian ini umum terjadi pada keran air otomatis yang menggunakan listrik dalam sistem pengoperasiannya.

5. Kavitasi

Kavitasi umumnya terjadi apabila ada perubahan suhu pada air dalam keran. Kavitasi adalah peristiwa menguapnya zat cair yang sedang mengalir karena tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.

Hal ini dapat menghasilkan gelembung uap yang ketika meledak akan menghasilkan gaya yang akan merusak bagian dalam dari katup.

6. Flashing

Ketika pipa membawa cairan melalui keran terbatas, dan tekanan hilir cukup rendah, beberapa cairan dapat berubah menjadi gas. Peristiwa ini dikenal juga sebagai flashing.

Ketika cairan mengalami flashing, fluida yang mengalir pada bagian hilir dapat berubah menjadi gas atau menjadi campuran air dan gas. Hal ini dapat mengurangi aliran, dan menyebabkan aliran berkurang, dan akan berdampak pada kerusakan keran akibat erosi.

7. Choked flow

Dalam keadaan normal, Ketika pressure drop dari keran meningkat, maka laju alir dalam keran juga akan meningkat. Pressure drop yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peristiwa choked flow.

Pada peristiwa choked flow, laju aliran tidak akan meningkat lagi ketika pressure drop meningkat. Hal ini akan menyebabkan air tidak dapat mengalir kembali melalui keran.

8. Gesekan Mekanis

Bagian keran air yang bergerak dapat mengalami gesekan, terutama antara batang keran dan pelapis batang. Hal ini terkadang tidak bisa diatasi, karena dalam beberapa kondisi sistem ini saling berhubungan. Hal ini dapat merusak keran, khususnya fleksibilitas pergerakan pipa selama pemakaian.

9. Erosi

Apabila air yang digunakan dalam sistem perpipaan adalah air yang mengandung banyak material, seperti air tanah, hal ini dapat menyebabkan erosi. Erosi adalah dapat mengikis bagian trim dan badan keran sehingga membuat bagian tersebut menjadi aus.

10. Peyumbatan

Dalam sistem perpipaan, terkadang masalah tidak terjadi pada bagian dari keran, tetapi permasalahan bisa jadi terjadi karena adanya penyumbatan.

Penyumbatan ini diakibatkan oleh mineral-mineral yang terkandung pada air yang mengalir dalam keran atau sistem perpipaan.

Mineral ini akan menumpuk pada keran atau sistem perpipaan dan seiring waktu akan menyebabkan endapan yang menumpuk pada sistem perpipaan atau keran.

Itulah beberapa permasalahan pada keran air. Setiap permasalahan memiliki solusinya masing-masing. Apabila masalah yang terjadi adalah berupa masalah yang ringan, maka hal tersebut dapat diatasi dengan mengganti suku cadang.

Namun jika masalah menyangkut bagian penting dari keran air, maka jenis keran air baru diperlukan untuk mengganti keran yang rusak. Namun, pemeliharaan dan pengawasan yang rutin adalah salah satu cara yang paling ideal untuk mengurangi masalah tersebut.