Macam-Macam Kompor Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Kompor merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menghasilkan api dengan tujuan untuk memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh api tersebut. Kompor tradisional menjadi awal mula munculnya inovasi kompor saat ini.

Kompor tradisional memiliki struktur tertutup dari luar dengan rongga di dalam sebagai tempat pemrosesan bahan bakar untuk menghasilkan panas bagi benda-benda yang diletakkan di atasnya.

Kompor Tradisional
Kompor Tradisional

Bahan bakar yang digunakan oleh kompor tradisional masih menggunakan kayu, merupakan potongan-potongan ranting pohon atau dahan pohon besar yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil memanjang.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kompor telah banyak mengalami perubahan dan modifikasi. Sehingga, muncullah berbagai jenis kompor yang dibedakan berdasarkan sumber api yang dihasilkan, seperti kompor minyak, kompor gas dan kompor listrik.

Masing-masing jenis kompor tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa jenis kompor yang ada di pasaran:

1. Kompor Minyak

Kompor minyak merupakan versi kompor terlawas yang digunakan. Kompor ini menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Minyak tanah akan disimpan dalam tangki penyimpanan kompor, dan akan meresap ke dalam sumbu yang terbuat dari pintalan benang dengan menggunakan prinsip kapilaritas.

Kompor Minyak

Kompor ini populer pada zamannya hingga mencapai masa keemasan pada tahun 1980, kemudian mulai redup sejak diterapkannya aturan pemerintah untuk mengganti penggunaan minyak sebagai bahan bakar menjadi gas.

Kompor minyak memiliki keunggulan dibanding dengan jenis kompor lainnya karena dinilai lebih praktis, mudah dipindahkan, harganya yang terjangkau dan memiliki risiko yang lebih kecil, seperti adanya dampak ledakan. Di sisi lain, kompor ini juga memiliki kelemahan seperti:

  • Berbau menyengat
  • Bahan bakar yang susah dicari
  • Nyala api yang berwarna merah menyebabkan proses pemanasan menjadi lebih lambat dibandingkan kompor gas
  • Sumbu yang ikut terbakar lama kelamaan akan habis termakan api kompor, sehingga diperlukan penggantian sumbu kompor sekitar enam bulan sekali.

2. Kompor Gas

Berbeda dengan kompor minyak tanah, kompor gas menggunakan gas sebagai bahan bakar. Gas yang digunakan berupa gas LPG (Liquid Petroleum Gas) atau gas minyak bumi seperti propana dan butana yang dicairkan dan dimasukkan ke dalam tabung khusus.

Ada beberapa jenis kompor gas, seperti kompor gas freestanding, kompor gas portabel, dan kompor gas tanam. Namun secara umum, kompor gas yang dikenal masyarakat hanya memiliki 1 atau 2 tungku saja.

Kompor Gas Satu Tungku
Kompor Gas Dua Tungku

Menggunakan kompor gas di dapur dapat memberikan sejumlah keuntungan seperti:

  • Nyala api biru. Warna api biru mengindikasikan panas yang dihasilkan lebih besar dibanding kompor minyak tanah, sehingga lebih cepat dalam memanaskan.
  • Lebih ekonomis. Pemakaian LPG dinilai lebih ekonomis dibandingkan minyak tanah.
  • Mudah mengatur panas. Proses pengaturan panas lebih mudah karena dilengkapi dengan tombol pengatur panas yang presisi, sehingga dalam menaikkan dan menurunkan panas sekecil apapun akan langsung direspon oleh kompor, pengguna tidak lagi dikhawatirkan oleh gosongnya makanan akibat menyalakan api terlalu besar atau tidak pas.
  • Kemudahan perawatan. Penggunaan gas sebagai bahan bakar juga berdampak positif terhadap perawatan kompor gas, karena tidak meninggalkan kotoran akibat proses pembakaran seperti pada kompor minyak. Sehingga, pengguna tidak usah repot untuk melakukan pembersihan rutin terhadap kotoran akibat proses pembakaran pada kompor.
  • Praktis. Tidak seperti kompor minyak yang memerlukan penggantian rutin sumbu, kompor gas tidak memerlukan sumbu dan tabung gas yang digunakan dapat diisi ulang, sehingga dapat digunakan berkali-kali.

Disamping banyaknya manfaat yang akan diterima pengguna kompor gas, lihat juga berbagai kekurangan yang dimiliki oleh kompor gas seperti:

  • Risiko ledakan. Penggunaan kompor gas yang sembrono dapat berakibat terjadinya ledakan pada tabung gas. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebocoran pada saluran gas atau keluarnya gas dari celah mulut tabung dan regulator akibat pemasangan yang tidak pas. Gas yang keluar kemudian menyambar api pada tungku kompor, sehingga seketika terjadi ledakan.
  • Penyediaan ventilasi udara. Adanya asap pembakaran saat proses memasak memiliki dampak buruk bagi pengguna, sehingga harus disediakan ventilasi udara untuk mengalirkan asap tersebut.
  • Naik turun harga tabung gas. Ketidakpastian harga gas menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat. Jika, harga naik, maka pertukaran atau isi ulang tabung menjadi lebih sulit.

3. Kompor Listrik

Berbeda dengan dua jenis kompor di atas (kompor minyak tanah dan gas), kompor listrik menggunakan daya listrik untuk menghasilkan panas. Kompor ini diciptakan seiring merebaknya isu akan kelangkaan bahan bakar fosil (seperti, minyak dan gas).

Kompor listrik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kompor elektrik dan kompor induksi. Keduanya memiliki kesamaan terhadap sumber energi yang digunakan, yaitu bersumber dari energi listrik. Untuk mengetahui perbedaan yang lebih jelas diantara keduanya, berikut penjelasan singkatnya.

Kompor Elektrik

Proses pemasanasan pada kompor listrik memanfaatkan resistor besar yang terbuat dari kawat ni-krom yang berbentuk spiral seperti obat nyamuk. Kawat ni-krom merupakan kawat yang terbuat dari paduan nikel dan kromium.

Kompor listrik Elektrik
Kompor Elektrik

Kawat ni-krom memiliki sifat resistif yang tinggi. Sehingga, arus listrik akan tertahan saat melewati kawat tersebut. Sesuatu benda yang memiliki sifat resistif lebih cenderung akan mengkonsumsi energi listrik serta menghambat aliran muatan elektron yang melewatinya sehingga menyebabkan dikonversikannya energi listrik menjadi energi panas. Itulah sebabnya, kawat ni-krom akan berubah warna menjadi merah ketika sudah dilewati arus listrik dan menjadi panas.

Kompor Induksi

Kompor induksi sama halnya dengan kompor elektrik yang menggunakan daya listrik sebagai masukan energinya. Berbeda dengan kompor elektrik dari segi prinsip kerja, kompor induksi memanfaatkan induksi elektromagnetik sebagai cara untuk menghasilkan panas.

Arus listrik AC yang mengalir pada lilitan tembaga di bawah permukaan pemanas akan menimbulkan medan magnet, kemudian terjadi induksi magnetik pada permukaan pemanas alat masak (panci) yang beresistansi dan timbullah arus eddy (eddy current).

Arus eddy yang mengalir pada resistor dalam permukaan pemanas kompor menghasilkan panas, panas itulah yang digunakan untuk memanaskan benda di atasnya.

kompor induksi
Kompor Induksi
Prinsip Kerja kompor listrik induksi
Prinsip Kerja Kompor Induksi

Sama halnya dengan jenis kompor sebelumnya, kompor listrik juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan kompor induksi:

  • Desain lebih modern dan sederhana.
  • Lebih praktis tanpa regulator, selang kompor serta tabung gas, cukup hanya menghubungkan kabel daya pada colokan listrik.
  • Aman. Tidak lagi mengkhawatirkan akan terjadinya ledakan atau kebakaran jika terjadi mall function.
  • Mudah dibersihkan. Akibat tidak terjadi proses pembakaran dan bentuk yang sederhana dari permukaan pemanas kompor, menjadikan lebih bersih dan mudah dibersihkan.
  • Efisien. Dapat merubah 70-90% energi listrik menjadi panas.
  • Ramah lingkungan. Tidak menghasilkan asap pembakaran yang dapat mengganggu kesehatan pengguna.
  • Ekonomis. Jika, pada kompor minyak dan gas harga bahan bakar bisa mencapai kondisi langka dan mahal, beda halnya dengan kompor elektrik yang daya inputnya tidak akan mengalami kelangkaan dan cenderung lebih murah.
  • Pada kompor induksi, permukaan kompor tetap dingin walaupun sedang digunakan memasak. Tetap aman jika tidak sengaja tersentuh tangan.
  • Hemat waktu. Memasak menjadi lebih cepat akibat lebih banyak listrik yang termanfaatkan menjadi panas.

Kelemahan kompor induksi:

  • Sebagian besar membutuhkan daya listrik yang cukup besar.
  • Harga yang ditawarkan cenderung lebih mahal dari kompor gas dan minyak.
  • Kurang mendukung jika ditempatkan di outdoor.
  • Kurang responsif terhadap pengaturan naik – turun panas.
  • Tidak semua alat masak bisa digunakan. Akibat bentuk penampang pemanas yang datar dan tidak memiliki cengkraman, hanya perlatan masak dengan permukaan bagian bawah datar saja yang dapat digunakan, seperti panci. Untuk alat masak dengan permukaan cekung seperti wajan akan sulit untuk digunakan.
  • Ketergantungan terhadap listrik. Artinya kompor elektrik hanya akan bekerja jika tersedia listrik (tidak mati listrik).

Dari berbagai jenis kompor yang ada, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan anda untuk menggunakan kompor yang mana.