14 Komponen Wheel Loader dan Fungsinya

Wheel loader merupakan sebuah alat berat yang dilengkapi oleh bucket atau keranjang pada bagian depan yang berfungsi untuk mengangkut dan memindahkan material atau puing dari satu tempat ke tempat lain.

Jika diperhatikan cara kerja wheel loader menggunakan sistem penggerak hidrolik pada bagian mesinnya. Hal tersebut disebabkan karena tenaga hidrolik dapat mengeluarkan tenaga yang besar sehingga wheel loader dapat mengangkut beban yang sangat berat dalam satu waktu.

Agar dapat bekerja dengan baik, setiap komponen yang terdapat pada wheel loader harus terhubung. Alat berat ini tersusun atas beberapa komponen yang saling terhubung antara satu dengan lainnya.

Berikut ini komponen-komponen pada wheel loader beserta fungsinya yang perlu diketahui.

komponen wheel loader

1. Bucket

Bucket atau keranjang merupakan komponen wheel loader paling menonjol. Komponen ini memiliki fungsi yang amat penting dalam membantu pekerjaan manusia, mulai dari menggali, memuat material (batu, pasir, kayu), hingga mengangkut barang.

Setiap wheel loader memiliki ukuran dan desain berbeda-beda yang dapat disesuaikan dengan kondisi pekerjaan. Misalnya, bucket grapple sangat cocok digunakan untuk area hutan karena dapat mengangkut batang dan ranting pohon dalam jumlah banyak.

2. Boom

Boom pada wheel loader merupakan bagian penghubung antara bucket dengan badan wheel loader. Boom haruslah terbuat dari material yang kuat agar dapat mengangkut beban yang berat, tahan terhadap dorongan, hingga dapat digunakan secara berulang-ulang.

Panjang dan ukuran boom menentukan jangkauan seberapa jauh dan tinggi bucket melalukan pengambilan atau pembuangan material. Boom yang terlalu pendek dapat mempengaruhi pekerjaan dalam proses pemuatan barang ataupun penumpukan material ke tempat yang tinggi.

3. Boom Cylinder

Boom cylinder pada wheel loader tersusun atas dua silinder hidrolik yang terdapat di setiap sisi boom. Boom cylinder berfungsi untuk mengatur proses pengangkatan dan penurunan boom saat sedang mengangkut material.

Komponen ini haruslah cukup kuat dalam mengangkat beban yang mempunyai bobot berat.

Namun tetap saja, para operator harus tetap berhati-hati pada saat mengoperasikan wheel loader terutama bagian boom cylinder agar tidak mengalami kerusakan selama proses pengangkatan dan ketika boom mendapat pergerakan ke samping.

4. Linkage

Bagian ini mempunyai fungsi yang penting dalam menghubungkan bagian-bagian yang berputar secara bersama-sama melalui suatu pin.

Meskipun bagian ini terlihat sederhana, nyatanya dari panjang, jumlah tautan, serta bentuknya mempengaruhi bagaimana bucket bergerak dan dimiringkan ketika silider diaktifkan.

Pada wheel loader, linkage terlihat seperti huruf ā€œZā€, saat dioperasikan seorang operator harus mengontrol bucket cylinder dan juga boom cylinder di waktu yang tepat agar tidak terjadi kesalahan saat proses menaikkan atau menurunkan bucket.

5. Bucket Cylinder

Pada bagian tengah boom wheel loader, terdapat silinder hidrolik yang menghubungkan wheel loader dan bellcrank.

Karena adanya konfigurasi antara bellcrank dan linkage, bucket cylinder dapat memanjangkan silinder sehingga memungkinkan operator dapat memiringkan bucket ke arah depan untuk mengeruk material masuk ke dalam bucket.

Selain itu, bucket cylinder juga membuat operator dapat memiringkan bucket menjauh dari kabin untuk melakukan gerakan membuang material.

6. Bellcrank

Bellcrank adalah bagian yang menghubungkan boom, bucket cylinder, dan bucket. Tidak heran jika tugas bellcrank sangat berat.

Komponen ini memungkinkan seorang operator dapat memiringkan bucket karena dapat berfungsi sebagai tuas sederhana yang dapat berputar di bagian tengah.

7. Rim dan Tires

Sebuah wheel loader dapat bergerak dengan mudah pada permukaan tanah yang keras, rata, dan kokoh. Hal tersebut disebabkan karena wheel loader memiliki rim (pelek) dan tires (ban) yang mendukung pergerakannya.

Rim dari sebuah wheel loader harus dapat menahan beban yang sangat berat. Tidak heran jika rim pada wheel loader memiliki ukuran yang cukup besar.

Begitu pun dengan ban yang dimilikinya, juga harus didesain untuk dapat berjalan di permukaan tanah, tidak mudah rusak saat menginjak permukaan yang kasar ataupun bergelombang.

8. Axle

Agar dapat berbelok dengan mudah, sebuah wheel loader dilengkapi oleh axle atau gardan pada bagian depan dan belakang dengan ukuran yang besar. Bagian ini menghubungkan sistem penggerak wheel loader ke bagian roda.

Pada suatu waktu, wheel loader dapat mengalami benturan yang keras dari arah bawah. Untuk itu, poros gardan serta roda gigi internal yang berada di dalam gardan membutuhkan rumah gardan yang sangat kuah dan kokoh agar tidak mudah mengalami kerusakan.

9. Differentials

Wheel loader juga mempunyai diferensial pada bagian depan dan belakang.

Posisinya berada di bagian tengah gardan yang berfungsi mengubah arah daya serta menggunakan sistem roda gigi untuk memungkinkan roda pada poros yang sama dapat berputar dengan kecepatan berbeda pada kondisi tertentu, seperti saat melakukan belokan di tikungan.

10. Final Drives dan Brake Groups

Final drive dan brake group (grup rem) merupakan sebuah kesatuan yang berada di dalam gardan wheel loader. Final drive sendiri tersusun atas sejumlah sistem roda gigi dan merupakan titik terakhir dalam mengubah daya menjadi torsi tinggi ketika disalurkan ke bagian roda.

11. Transmission

Transmission (transmisi) yang terdapat pada wheel loader menggunakan prinsip rasio roda gigi agar dapat bekerja di berbagai kecepatan dan pada saat di tingkat torsi yang berbeda yakni ketika daya ditransfer dari mesin melalui transmisi lalu berakhir pada bagian roda.

Untuk beberapa jenis wheel loader, transmisi menggunakan konverter torsi, namun dapat juga menggunakan transmisi hidrostatik.

12. Engine (Mesin)

Mesin merupakan bagian paling penting bagi sebuah wheel loader sebab menjadi sumber tenaga dengan mengubah bahan bakar menjadi suatu daya yang dapat menggerakan sistem penggerak, sistem hidrolik, dan sistem lainnya yang terdapat pada wheel loader.

Mesin pada wheel loader dirancang secara khusus agar dapat menghasilkan tenaga yang besar, namun tetap efisien saat dioperasikan meskipun berada di area atau lingkungan kerja yang ekstrim sekalipun.

13. Main Control Valve

Main control valve atau katup kontrol utama yang terdapat pada wheel loader berfungsi sebagai pengontrol arah aliran dan tekanan pada sistem hidrolik di setiap bagian loader.

14. Cab (Kabin)

Kabin yang dimiliki oleh wheel loader menjadi tempat bagi operator saat sedang mengoperasikan wheel loader. Kabin ini dilengkapi oleh peralatan keamanan yang kuat untuk melindungi operator di dalamnya.

Kabin di posisikan sedemikian rupa sehingga operator mempunyai jarak pandang yang jelas serta tidak terhalang oleh apapun. Seiring berjalannya waktu, kabin wheel loader mengalami modifikasi.

Selain dibuat lebih nyaman, kabin juga menjadi tempat pemantauan yang efisien agar operator tetap waspada terhadap lingkungan di sekitar area kerja.

Itulah tadi beberapa komponen wheel loader yang perlu diketahui. Setiap komponen wheel loader mempunyai fungsi yang amat penting sehingga dibutuhkan perawatan secara berkala agar kegiatan pengangkutan material dapat berjalan dengan baik.