12 Komponen Kopling Motor dan Fungsinya

Sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi yang cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini karena dengan sepeda motor, dapat cepat sampai ke tempat tujuan, dapat menembus kemacetan dengan selip-menyelip, serta kemudahan yang lainnya.

Terlepas dari kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh sepeda motor, terdapat beberapa komponen dalam motor yang perlu diketahui. Khususnya dalam artikel ini akan dibahas komponen kopling dalam motor kopling manual.

Kopling itu sendiri merupakan bagian yang berperan penting dalam kinerja mesin motor, sehingga sangat penting untuk diketahui, apalagi bagi pengguna motor kopling manual. Secara umum, kopling motor merupakan bagian yang memutuskan dan menghubungkan dua poros motor yang terdapat dalam mesin menuju ke sistem transmisinya.

Contoh sepeda motor yang menggunakan komponen kopling ini adalah sebagai berikut:

  • TVS Max 125
  • Bajaj Rouser 135
  • Honda CB150R Streetfire
  • Yamaha Vixion
  • Suzuki GSX-S150
  • Kawasaki Z125 PRO
  • KTM Duke 200
  • Benelli TNT250
  • Ducati Monster 797
  • BMW R nineT Scrambler

Komponen kopling mempunyai fungsinya masing-masing, di mana fungsi tersebut saling berhubungan sehingga mampu menjalankan fungsi kopling sebagaimana mestinya. Berikut bagian-bagian dari kopling motor:

1. Primary Drive Gear

primary drive gear

Komponen ini memiliki ukuran yang kecil tetapi dengan fungsi yang sangat penting. Primary drive gear ini berfungsi untuk menghubungkan antara putaran poros engkol mesin dengan gigi primer. Bentuk komponen ini bulat kecil dengan lengkungan bergerigi di sekitar putarannya. Komponen ini dapat ditemukan di dalam blok mesin di sebelah kanan.

2. Primary Driven Gear

primary driven gear

Komponen motor yang lain adalah primary driven gear. Sekilas nama bagian ini hampir sama dengan bagian sebelumnya, hal ini dikarenakan kedua bagian ini saling berhubungan. Dapat dilihat pada gambar bahwa primary drive gear terpasang pada tengah-tengah primary driven gear.

Adapun fungsi komponen ini yaitu sebagai media gesek pertama pada pressure plate. Fungsi ini dapat menggantikan fungsi dari flywheel (komponen kopling mobil) yang tidak dimiliki oleh sepeda motor.

Bentuk dan ukuran primary driven gear yang besar dan lebar bukan tanpa alasan. Bentuknya yang lebih besar ini berfungsi untuk meningkatkan komparasi dari gigi yang digunakan. Selain terhubung dengan primary drive gear, komponen ini juga terhubung dengan bagian kopling lainnya yang akan dibahas pada poin 3.

3. Clutch Cover

cluth cover

Komponen clutch cover ini menempel langsung dengan gigi primer kopling. Bagian ini berfungsi untuk mengantarkan putaran dari gigi primer menuju ke beberapa pressure plate.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bagian ini terhubung dengan komponen primary driven gear yang saling bekerja sama sehingga dapat terjadi putaran. Bagian ini memakai konsep plat kopling dan plat penekanan dimana bagian plat penekanannya akan berputar sesuai dengan putaran yang dibentuk oleh gigi primer.

4. Multi Clutch Cover

cluth cover

Multi clutch cover disebut juga plat kopling ataupun piringan gesek yang memiliki fungsi sebagai media penerima putaran dari bagian pressure plate. Bagian ini terletak di tengah-tengah antara plat penekan pada kopling.

5. Multi Friction Plate

multi friction plate

Multi friction plate berfungsi untuk menyalurkan putaran dari gigi primer kopling menuju transmisi dengan memanfaatkan media gesekan. Komponen ini terletak pada bagian antara clutch cover. Meski fungsinya untuk menyalurkan putaran ke transmisi, bagian ini tidak terhubung langsung dengan transmisi, namun terhubung dengan gigi primer.

6. Center Gear

center gear

Komponen selanjutnya adalah center gear yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari kampas kopling menuju ke poros transmisi. Komponen ini dilengkapi dengan roda gigi yang berfungsi untuk meletakkan kampas kopling dan komponen ini terletak pada sumbu transmisi.

7. Pressure Plate

pressure plate

Pressure plate merupakan salah satu bagian yang terletak di luar dari struktur kopling. Komponen ini berfungsi untuk memberikan tekanan pada clutch plate ke arah dalam sehingga clutch plate itu sendiri dapat menekan friction plate agar mampu menyalurkan tenaga/energi.

8. Pressure Spring

pressure spring

Pressure spring atau disebut juga plat penekan merupakan komponen dari kopling yang terdapat di dalam pressure plate. Komponen ini berada di dalam pressure plate karena berfungsi sebagai sumber tenaga untuk menekan plat kopling. Komponen ini, dalam kopling di butuhkan sekitar enam atau lebih komponen ini yang terletak di sekitar pressure plate.

9. Release Fork

release fork

Release fork berfungsi sebagai tuas atau dongkrang yang digunakan untuk mengendalikan pressure plate. Komponen ini bergerak untuk membebaskan dan memberikan tekanan pada tautan antara friction plate dan plat kopling.

10. Clutch Adjuster

cluth adjuster

Clutch adjuster berfungsi untuk mengatur kedalaman dari kopling motor itu sendiri. Hal ini karena setiap pengguna motor mempunyai selera masing-masing dalam menggunakan kopling.

Ada yang menyukai penggunaan kopling pendek juga ada yang menyukai penggunaan kopling panjang. Untuk itu dengan adanya clutch adjuster maka hal tersebut dapat disesuaikan. Komponen ini terletak di luar cover mesin dengan bentuk seperti baut kecil.

11. Clutch Handle

cluth handle

Clutch handle atau disebut juga tuas kopling merupakan komponen yang terletak di luar kopling yang berfungsi untuk mengatur kinerja kopling yang diatur langsung oleh tangan pengguna motor. Bagian ini bisa dibilang merupakan tuas untuk mengontrol seluruh kerja kopling.

12. Clutch Cable

cluth cable

Clutch cable atau disebut juga kabel kopling memiliki fungsi sebagai media penyaluran tenaga dari tuas kopling ke bagian release fork.

Clutch cable berupa kabel tembaga yang bentuknya seperti kawat yang kuat serta elastis. Komponen ini juga dibungkus dengan bahan anti karat untuk menghindari terjadinya perkaratan.

Perlu diingat bahwa semua komponen tersebut mempunyai fungsinya masing-masing yang saling mendukung sehingga fungsi utama kopling dapat terjadi. Maka jika salah satu komponen hilang atau rusak maka kinerja kopling motor akan bermasalah.

Jadi lakukanlah perawatan motor dengan baik agar komponen kopling tidak rusak.