Bel listrik adalah alat yang mampu menghasilkan suara yang berasal dari perubahan energi listrik menjadi magnet. Pada umumnya bel listrik difungsikan untuk isyarat dalam memberi peringatan atau informasi bagi pengguna.
Pada fungsi sederhananya dalam kehidupan sehari-hari, bel listrik ini biasa digunakan sebagai bel rumah dan bel sekolah. Pada beberapa temuan bel ini juga kerap digunakan pada mall dan pemadam kebakaran sebagai tanda emergency.
Sedangkan untuk prinsip kerja pada bel listrik, yaitu melalui elektromagnet dengan selenoida. Keduanya dipasangkan pada arah berlawanan bila sakelar ditekan maka arus listrik akan melalui selenoida.
Komponen Bel Listrik
Pada bel listrik terdapat beberapa komponen utama yang memiliki fungsi masing-masing yang saling menunjang satu sama lain. Berikut ini penjelasan mengenai komponen-komponen utama yang terdapat pada bel listrik:

- Electromagnet, memiliki fungsi untuk menarik jangkar pada besi lunak agar bel berbunyi.
- S1 juga merupakan salah satu komponen utama pada bel listrik yang mendukung komponen lainnya untuk bekerjasama dengan baik.
- Power supply berperan untuk mengaliri arus listrik pada komponen-komponen bel listrik.
- Interrupter berguna sebagai sakelar otomatis yang bekerja bersamaan dengan armature.
- Armature memiliki fungsi sebagai bagian yang ditarik oleh elektromagnetik dan bekerja bersamaan dengan interrupter.
- Striker yang terdapat pada jangkar besi memiliki kegunaan untuk kepala pemukul dari bel listrik.
- Bell merupakan bagian inti yang akan menimbulkan bunyi saat bersinggungan dengan striker.
Cara Kerja Bel Listrik
Sekarang ini penggunaan bel listrik banyak dipilih daripada penggunaan bel manual. Ini disebabkan karena bel listrik lebih praktis dari pada menggunakan bel manual.
Bagi Anda yang belum mengetahui cara kerja dari bel listrik ini, berikut beberapa penjelasan mengenai cara kerja pada bel listrik hingga menghasilkan bunyi yang kita dengar yaitu:
1. Tekan Tombol On
Pertama cara kerja dari bel listrik ini adalah menekan tombol on. Dimana pada bel listrik biasanya tersedia tombol on/off sebagai sakelar.
Tombol on mengakibatkan arus listrik mengalir ketika rangkaian menjadi tersambung, kemudian mengalir menuju kumparan yang berfungsi sebagai sumber tegangan.
Selanjutnya arus listrik akan bekerja pada kumparan. Pada tombol on/off bel listrik diberi interuptor sehingga bel dapat berbunyi beberapa kali dan terus menerus berulang sesuai kebutuhan.
2. Kumparan
Pada kumparan bel listrik memiliki peranan sebagai elektromagnetik yang menarik logam pemukul.
Cara kerjanya adalah dengan adanya arus listrik yang mengalir menuju kumparan maka besi yang berbentuk huruf U akan berubah menjadi magnet.
Dari magnet ini kemudian besi berbentuk huruf U menarik besi lunak yang di pasangkan pada pegas baja.
3. Magnet
Cara kerja yang ketiga setelah menjadi magnet sementara maka selanjutnya jangkar besi dan pegas baja akan tertarik menuju magnet atau electromagnet. Dan mengenai pemukul sehingga mengakibatkan bel listrik menjadi berbunyi.
Bunyi ini yang kemudian di dengar oleh kita pada suatu tempat keramaian yang memerlukan bel sebagai informasinya.
Itulah beberapa langkah dari cara kerja bel listrik mulai dari awal penekanan tombol on hingga bel listrik akhirnya berbunyi.
Walaupun salah satu kelebihan bel listrik adalah praktis dan efisien, namun terdapat kekurangan seperti tidak berfungsi ketika mati listrik. Kelebihan dan kekurangan tersebut harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan memakai bel listrik.