10 Komponen Boiler dan Fungsinya

Boiler merupakan alat penting dalam beberapa sektor industri, terutama lebih banyak digunakan oleh industri kelapa sawit.

Boiler sendiri berbentuk bejana yang tertutup dan berfungsi mengubah air menjadi uap energi yang mendukung jalannya proses produksi suatu pabrik maupun fasilitas umum.

Pemanfaatan hasil uap energi dari boiler biasanya juga dilakukan oleh pabrik farmasi, pabrik makanan dan minuman hingga kapal.

Kenali komponen boiler apa saja yang membuat alat ini begitu berfungsi dengan baik untuk berbagai industri besar.

1. Economizer

Economizer merupakan komponen boiler yang berfungsi sebagai penyerap panas dari gas hasil pembakaran usai melalui komponen superheater.

Dari bagian ini, pemanasan air yang terjadi memperkecil perbedaan suhu antara air di drum boiler dan air pengisinya.

Karena ketika perbedaan suhu keduanya cukup besar, risiko tegangan akibat pemanasan (thermal) cukup tinggi pada bagian dalam drum utama.

2. Sight Glass

Sight glass atau juga disebut dengan gelas penduga ada pada drum bagian atas.

Fungsi utama sight glass pada boiler adalah sebagai penentu ketinggian air di dalam drum tersebut.

Bila telah mengetahui ketinggian air secara pasti, akan lebih mudah dalam pengendalian ketinggian air di dalam ketel saat boiler bekerja.

Perawatan rutin terhadap komponen ini akan membantu mencegah risiko sumbatan yang menyebabkan ketinggian air tak terbaca.

3. Drum Ketel

Drum ketel adalah komponen boiler yang menjadi reservoir air panas di mana di dalamnya berisikan air jenuh atau uap basah serta uap/steam dengan rasio 50:50.

Selain itu, fungsi utamanya yang lain adalah menjadi wadah pembangkit uap.

Air tidak akan bergerak bersama uap karena telah ada pembagian di dalam drum ketel, sehingga air suhu tinggi pasti naik dan menguap, sedangkan air suhu rendah mengendap di dasar.

4. Furnace

Furnace juga dikenal dengan istilah tungku pengapian, yakni lokasi pembakaran bahan bakar terjadi untuk menjadi sumber panas.

Furnace terdiri dari dua ruang, yakni ruang pertama dan ruang kedua.

Ruang pertama menjadi tempat pemanasan langsung dari sumber panas yang pipa terima, sedangkan di ruang kedua menjadi tempat panas hasil dari udara hasil pembakaran ruang pertama.

Ruang kedua juga menjadi tempat penyerapan panas hasil buangan dari ruang pertama dengan tujuan meminimalisir terbuangnya sisa energi panas.

Ruang pertama ada di bagian bawah dan ruang kedua ada di bagian atas.

5. Superheater

Komponen boiler ini adalah tempat terjadinya proses pengeringan uap basah menjadi uap kering.

Walau air yang telah berhasil dididihkan sudah menjadi uap di dalam drum ketel, kondisi uap masih basah.

Jadi ketika uap masih bersifat basah, uap jenis ini belum bisa digunakan untuk proses industri.

Di dalam superheater, pemanasan lanjutan bekerja dengan pipa yang telah melalui pemanasan pada suhu 260-350 derajat Celsius.

Setelahnya, uap akan menjadi kering dan baru dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan fasilitas umum maupun pabrik.

6. Air Heater

Komponen boiler ini adalah pemanas udara untuk mendukung proses pembakaran bahan bakar.

Udara panas oleh air heater digunakan sebagai penium/penghembus awalnya bersuhu sekitar 38 derajat Celsius yang kemudian setelah dipanaskan menjadi 230 derajat Celsius.

7. Dust Collector

Dust collector atau pengumpul abu adalah komponen boiler yang memiliki fungsi utama sebagai pengumpul abu dari aliran pembakaran.

Tidak hanya itu, debu yang ikut pada gas buang juga terkumpul berkat komponen ini.

Dengan adanya dust collector, gas buang hasil pembakaran ke udara tidak akan mengandung debu karena telah dikumpulkan oleh komponen ini.

Hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi pabrik-pabrik maupun fasilitas umum yang menggunakan boiler untuk turut serta dalam pencegahan pencemaran udara.

8. Safety Valve

Safety valve atau juga disebut dengan katup pengaman merupakan komponen boiler yang berfungsi sebagai pembuang uap.

Ada kalanya tekanan uap lebih dari batas yang sudah ditentukan, maka uap ini harus dibuang melalui katup pengaman.

Katup pengaman pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu katup yang membuang uap basah dan uap kering.

Untuk pembuangan uap basah oleh katup pengaman, pengaturan tekanannya adalah 21 kg per cm kuadrat.

Sementara untuk pembuangan uap keringnya, 20,5 kg per cm kuadrat adalah pengaturan yang ditentukan untuk tekanannya.

9. Pengatur Pembuangan Gas Bekas

Ruang pembakaran akan mengeluarkan asap, dan blower IDF (induced draft fan) diperlukan untuk mengisap asap tersebut.

Proses pengisapan juga harus melewati komponen dust collector untuk dibuang ke cerobong asap.

Dalam penggunaan pembuangan gas bekas pun pengaturan harus dilakukan menyesuaikan kebutuhan sebelum menyalakan IDF.

10. Pembuangan Air Ketel

Di dalam boiler juga terdapat komponen pembuangan air ketel yang mengandung zat-zat tak larut.

Salah satu contoh air dari drum bagian atas yang harus dibuang adalah air dengan busa.

Keberadaan busa tersebut bisa menghalangi gelas penduga untuk mengamati dan menentukan ketinggian air.

Di drum atas telah ada blowdown valve yang akan mengeluarkan air dari dalam drum dan mengalir keluar.

Demikian komponen-komponen utama boiler yang perlu diketahui oleh para pekerja industri yang menggunakan alat ini.