9 Komponen Alternator dan Fungsinya

Alternator merupakan suatu komponen atau sparepart mobil yang memiliki fungsi untuk menghasilkan arus energi listrik bagi keseluruhan komponen kelistrikan tak terkecuali pengisian aki.

Alternator juga disebut sebagai bagian dari komponen-komponen yang terdapat pada sistem pengisian.

alternator

Fungsi dari alternator yakni mengubah energi gerak yang berasal dari mesin menjadi energi listrik. Nantinya energi gerak yang berasal dari mesin dihubungkan ke alternator melalui v-belt lalu tersambung lagi ke bagian pulli alternator.

Alternator dapat menghasilkan arus bolak balik atau arus AC yang nantinya akan diubah menjadi arus searah atau arus DC.

Sebuah alternator tersusun atas beberapa komponen. Namun besar kecilnya ukuran alternator harus disesuaikan dengan komponen penyusunnya.

Berikut komponen-komponen yang terdapat pada alternator beserta fungsinya yang harus diketahui:

1. Rotor Coil

Rotor coil merupakan sebuah komponen berputar yang memiliki fungsi sebagai penyedia medan magnet di dalam alternator. Medan magnet tersebut nantinya akan berubah menjadi aliran listrik.

Oleh karena itu, sebuah alternator harus menghasilkan medan magnet yang berasal dari perpotongan gaya magnet. Untuk alternator sepeda motor, rotor coil telah menggunakan permanen magnet sehingga tidak perlu menciptakan medan magnet terlebih dahulu.

Lain halnya dengan alternator mobil, rotor coil tersusun atas kumparan yang dapat mengeluarkan medan magnet apabila dialiri oleh arus listrik.

Arus listrik tersebut berasal dari aki yang memiliki peran amat penting bagi sebuah mobil. Rotor terhubung ke bagian poros alternator sehingga ketika poros berputar maka rotor juga ikut berputar dan hal tersebut membuat medan magnet ikut bergerak.

Rotor coil tersusun digulung dengan arah putaran yang sama dengan arah putaran rotor serta ujung-ujungnya terhubung oleh slip ring. Slip ring sendiri biasanya terbuat dari logam baja putih atau stainless steel dengan bagian permukaan dibuat halus agar tidak cepat aus.

2. Stator Coil

Stator coil adalah sebuah komponen berbentuk kumparan statis yang berfungsi sebagai penangkap perpotongan medan magnet.

Medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil harus berpotongan dengan kumparan agar menghasilkan arus listrik dengan tegangan tertentu serta arah tertentu.

Umumnya stator terdapat di bagian luar rotor coil. Jarak keduanya hanya beberapa millimeter.

Oleh karena itu, medan magnet dari stator coil dapat menyentuh kumparan stator. Sehingga ketika rotor diputar, maka medan magnet akan berpotongan dengan stator coil.

Stator coil dilindungi oleh bagian depan dan belakang oleh frame, tersusun oleh kawat tembaga yang bagian luarnya telah dilapisi oleh insulator. Di bagian dalamnya terdapat slot-slot yang tersusun dari tiga kumparan bebas.

Stator coil mempunyai inti yang berfungsi sebagai saluran dari garis-garis gaya magnet yang berasal dari pole core (inti magnet) ke hasil yang lebih efektif pada stator coil.

3. Brush

Brush atau sikat adalah komponen alternator yang berbentuk kotak kecil, digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Seperti yang diketahui, rotor membutuhkan arus listrik sebagai pembangkit kemagnetan dan juga untuk berputar.

Akan tetapi arus listrik tidak dapat disambung begitu saja menggunakan kabel pada sebuah alternator. Untuk itu dibutuhkan dua buah brush yang menekan slip ring.

Slip ring berada di bagian ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Ketika brush menempel pada slip ring, maka arus listrik akan tersalur ke rotor.

4. Alternator Shaft

Alternator shaft atau poros alternator memiliki fungsi sebagai penghubung antara bagian pulley (pulli) dengan komponen rotor. Hal ini bertujuan agar putaran pulley alternator dapat tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.

5. Pulley

Pulley atau pulli adalah komponen alternator yang berfungsi menerima putaran input yang berasal dari mesin. Pulli menjadi tempat untuk tali kipas penggerak atau belt (sabuk) yang menerima gerakan putar dari mesin melalui v-belt.

Secara teknis, pulli diputar oleh drive belt yang melilit pada pulley crankshaft. Sehingga ketika pulley crankshaft berputar, maka pulley alternator juga ikut berputar.

6. Fan Alternator

Fan atau kipas yang terdapat pada alternator mempunyai fungsi sebagai pendingin kumparan yang terdapat pada stator coil, rotor coil ataupun diode ketika sedang bekerja.

Keberadaan kipas tersebut sangat penting sebagai alat pencegah agar alternator tidak overheat atau panas berlebih. Jika sebuah alternator terlalu panas, maka proses pengisian arus listrik akan mengalami gangguan.

7. Rectifier

Rectifier atau diode merupakan komponen alternator yang tersusun atas diode positif dan diode negatif. Terdapat tiga buah diode yang masing-masing terikat oleh pemegang diode.

Nantinya arus listrik yang dihasilkan oleh alternator akan dikirim ke diode, mulai masuk dari diode positif dan juga semua ujung-ujung frame yang terisolasi.

Diode ini berfungsi mengubah arah arus AC (arus bolak balik) menjadi arus DC (arus searah). Hal ini diperlukan sebab arus keluar (output) yang berasal dari stator coil masih berupa arus bolak balik (AV), sedangkan alternator membutuhkan arus DC.

Selama proses penyearahan arus, diode-diode ini bisa menjadi panas sehingga perlu adanya pendinginan. Pendinginan ini dibutuhkan sebuah komponen bernama diode holders yang berfungsi meradiasikan panas sehingga diode tidak mengalami overheat atau panas berlebih.

8. Alternator Housing

Rumah alternator adalah frame atau tempat yang mempunyai fungsi sebagai pelindung dari semua komponen alternator. Terdapat dua buah frame yang digunakan untuk sebuah alternator, yakni front frame dan end frame. Baik keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu melindungi komponen-komponen alternator.

9. Bearing

Bearing adalah komponen dari alternator yang mempunyai fungsi sebagai bantalan untuk melapisi poros alternator dengan frame alternator. Keberadaan bearing sangat penting tidak hanya untuk alternator, tetapi juga untuk semua mekanisme putaran di sistem apapun.

Tanpa adanya bearing suatu mekanisme putaran poros akan lebih kasar dan berat, hal inilah yang akan menimbulkan aus pada bagian poros. Pada alternator, terdapat dua buah bearing yang diletakkan pada bagian frame depan dan frame bagian belakang.

Itulah tadi beberapa komponen penting yang dimiliki oleh sebuah alternator. Setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing dan tidak dapat digantikan dengan komponen lainnya. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan mengenai alternator.