Kipas angin merupakan alat elektronik dengan pengguna yang cukup banyak. Hal itu karena alat elektronik ini mempunyai fungsi sebagai penghasil angin yang dibutuhkan oleh masyarakat tropis khususnya di Indonesia.
Selain untuk mempersejuk ruangan, kipas angin juga diperlukan pada berbagai kebutuhan tertentu seperti sebagai penghangat, pengering, pemisahan partikel ataupun kebutuhan lain pada dunia perindustrian. Kipas angin juga kadang di temukan pada alat elektronik lain untuk menghindari overheated dari alat tersebut.
Perlu diingat juga bahwa ada berbagai jenis kipas angin di pasaran. Maka saat membeli kipas angin, pastikan keadaannya bagus dan dapat berfungsi dengan baik.
Ada berbagai jenis kerusakan kipas angin. Kadangkala kipas angin mengalami kerusakan yang dapat disebabkan karena komponen kipas angin yang bermasalah. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan agar kipas angin dapat tetap berfungsi dengan baik yaitu kapasitor.
Fungsi Kapasitor Kipas Angin
Kapasitor secara umum merupakan bagian kipas angin untuk menampung daya listrik yang akan digunakan oleh motor penggerak untuk memutar baling-baling.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa setiap alat yang mempunyai dinamo/motor pasti juga akan terdapat kapasitor di dalamnya. Begitupun dengan kipas angin, mempunyai komponen motor penggerak, sehingga di dalam rangkaian kipas angin juga terdapat kapasitor. Lalu apa fungsi dari kapasitor itu?
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, kapasitor berfungsi menyimpan daya ataupun arus listrik yang nantinya akan digunakan oleh motor penggerak untuk memutar baling-baling kipas.
Nah, saat motor penggerak akan melakukan putaran awal, motor penggerak tersebut memerlukan energi listrik atau torsi yang cukup besar. Maka dengan adanya kapasitor energi listrik yang besar tersebut dapat terpenuhi.
Oleh karena fungsinya tersebut kapasitor pada kipas angin disebut juga sebagai starting winding. Dengan memanfaatkan energi listrik yang tersimpan pada kapasitor maka motor penggerak mampu melakukan putaran awal. Maka jika kapasitor pada kipas mulai melemah atau telah mengalami kerusakan,mengakibatkan kipas angin susah berputar.
Tanda Kapasitor Kipas Angin Rusak
Pernahkah mendapati kipas angin susah berputar dan perlu dibantu berputar dengan tangan sebagai putaran awal, baru kemudian kipas berputar?
Salah satu penyebab kipas angin tidak berputar adalah karena energi listrik yang dibutuhkan oleh motor penggerak untuk melakukan putaran awal tidak cukup. Hal tersebut dikarenakan kapasitor yang rusak, sehingga memerlukan bantuan tangan secara manual sebagai hentakan pada putaran pertama baling-baling.
Jika pernah mendapati kipas seperti itu, maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa kapasitor kipas mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Selain putaran awal yang sulit terjadi, terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa kapasitor kipas angin rusak:
- Tanda tersebut seperti bunyi mendengung saat kipas dinyalakan, akibat motor penggerak kipas kekurangan energi sehingga berusaha lebih mencari energi listrik dan menimbulkan bunyi dengungan.
- Gerakan putaran kipas angin yang melambat juga dapat menjadi indikasi kerusakan pada kapasitor.
Cara Memperbaiki Kapasitor Kipas Angin yang Rusak
Jika kipas angin mengalami tanda-tanda tersebut, maka perbaiki kipas angin dengan mengganti kapasitornya. Sebaiknya ganti kapasitor kipas dengan ukuran yang sama. Ukuran kapasitor kipas angin biasanya tertera pada kapasitornya sendiri. Untuk kipas angin, ukuran kapasitor yang umumnya digunakan berkisar antara 1,5 μF sampaμF 4 μF.
Apabila tidak menemukan kapasitor yang seukuran, boleh menggunakan kapasitor lain asal ukurannya tidak jauh berbeda atau hanya berbeda sedikit. Seperti mengganti kapasitor 2 μF menjadi kapasitor 2,5 μF ataupun sebaliknya.
Perlu diketahui ketika mengganti kapasitor dengan ukuran yang lebih kecil maka putaran baling-baling kipas akan melambat. Sedangkan jika menggantinya dengan ukuran yang lebih besar maka kecepatan putaran baling-baling akan bertambah.
Akan tetapi menggantinya dengan ukuran yang lebih besar (dengan selisih beda yang besar) maka akan membuat motor penggerak panas dan memungkinkan terbakar. Jadi lebih baik menggantinya dengan kapasitor yang hanya berselisih sedikit.
Berkaitan dengan motor penggerak kipas yang dapat panas, terdapat jenis kipas angin yang dilengkapi dengan thermostat. Thermostat ini berfungsi untuk memutus listrik ke motor secara otomatis suhu pada motor penggerak melewati batas wajar.
Singkatnya thermostat ini adalah pengaman dari motor penggerak kipas dari terjadinya panas berlebih pada motor. Maka dari itu biasanya kipas angin yang dilengkapi dengan komponen ini akan lebih awet dibandingkan dengan jenis lain.

Adapaun cara untuk mengganti kapasitor pada kipas angin dapat dilakukan dengan:
- Membongkar dahulu cover motor kipas. Anda dapat membongkarnya dengan menggunakan obeng atau kunci-kunci yang sesuai.
- Setelah itu cari letak kapasitor, letaknya seperti gambar di atas. Setelah itu, lepaskan kapasitor tersebut dan menggantinya dengan yang baru. Pastikan Anda mengetahui dahulu jalur-jalur kabel dari kapasitor sebelum melepasnya, agar saat memasangkan kapasitor yang baru, Anda telah mengetahui jalur kabel yang benar.
- Setelah berhasil mengganti kapasitor, Anda perlu memberikan selotip pada sambungan kabelnya untuk mencegah terjadinya korsleting listrik.
- Lalu, rangkailah kembali cover motor dengan baik seperti semula dengan menggunakan obeng sebelumnya. Jika Anda menyalakan kipas dan sudah berfungsi dengan baik maka penggantian kapasitor telah berhasil dilakukan.
Demikianlah ulasan mengenai kapasitor pada kipas angin, perlu diingat kadangkala sebuah kapasitor ataupun motor penggerak bisa rusak karena kotoran di dalamnya sehingga perlu rutin dibersihkan terutama debu-debu yang dapat masuk ke dalam cover motor penggerak. Rawatlah baik-baik kipas angin agar awet dan tahan lama.