9 Jenis Whisk dan Fungsinya

Dalam dunia memasak dan membuat kue, terdapat berbagai macam peralatan yang mendukung setiap prosesnya agar mudah dan maksimal.

Salah satu proses yang ada pada waktu memasak maupun membuat kue adalah mengaduk dan mencampur.

Untuk itu, kini telah tersedia alat pengaduk dan pencampur masakan maupun adonan kue yang disebut dengan istilah whisk.

Whisk sendiri terdiri dari beberapa jenis menurut kegunaan, bentuk, ukuran dan makanan yang diaduk.

Berikut ini adalah jenis-jenis whisk yang dimaksud dan bisa dipilih sesuai kebutuhan penggunaannya.

1. Flat Whisk

Flat Whisk

Untuk kegiatan mencampurkan mentega dengan tepung yang dipanaskan untuk menjadi dasar saus putih, flat whisk adalah yang paling tepat untuk digunakan.

Campuran tersebut bernama roux dan penggunaan flat whisk dianggap lebih sesuai karena penyampurannya akan lebih merata.

Selain mengaduk dan mencampur roux, flat whisk berfunsgi sebagai pengaduk saus krim, saus keju, maupun custard.

Untuk segala macam saus yang perlu pemanasan di wajan atau teflon, flat whisk paling tepat agar tidak membuat bahan saus menempel pada teflon maupun wajan.

2. Ball Whisk

Ball Whisk

Ball whisk adalah jenis whisk yang berbeda pada whisk yang umumnya kita jumpai.

Alih-alih melengkung, ball whisk berbentuk kawat-kawat lurus yang di ujungnya terdapat bola-bola kecil.

Saat digunakan kawat beserta bola-bola pada bagian ujung tersebut bisa memantul.

Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan ball whisk karena membuat penyampuran adonan lebih cepat.

Untuk pengocokan telur untuk adonan kue, supaya lebih cepat mengembang, pakai ball whisk lebih baik.

Selain mempercepat pengadukan adonan, ball whisk bisa mempercepat proses berbuih saat mengaduk susu panas.

Untuk mengemulsikan cuka maupun minyak untuk salad dressing misalnya, ball whisk juga merupakan jenis whisk yang tepat.

Whisk yang gampang perawatan dan pembersihannya ini juga bisa mengaduk saus sampai lembut maksimal.

3. Balloon Whisk

Balloon Whisk

Balloon whisk merupakan jenis whisk yang bentuknya mirip dengan balon dengan susunan kawat menggembung dan gagang yang ramping.

Penggunaannya lebih bervariasi, sebab dapat digunakan untuk mengocok telur, whipped cream, hingga membuat adonan meringue dan kue.

Hal ini dikarenakan balloon whisk memiliki kemampuan membuat udara lebih cepat dan mudah masuk ke bahan makanan yang diaduk.

Oleh karena itu, pengadukan menggunakan balloon whisk justru mempercepat kekakuan pada adonan.

Untuk bahan-bahan kue atau masakan kering, balloon whisk juga tepat untuk digunakan, salah satu contohnya adalah pengadukan tepung sebelum memasuki proses pengayakan.

4. Double Balloon Whisk

Double Balloon Whisk

Double balloon whisk adalah jenis whisk dengan desain dua bola kawat yang bisa mengocok putih telur, krim, hingga adonan tipis ringan lainnya.

Tingkat efisiensi penggunaan double balloon whisk dalam mengocok dan mencampur cukup tinggi.

Namun dari segi perawatan dan cara membersihkan akan lebih sulit, sebab bentuknya melengkung dan bundar-bundar membuat risiko pencucian tidak bersih.

5. Dough Whisk

Dough Whisk

Dough whisk adalah jenis whisk yang dirancang dengan kawat tebal melingkar atau melengkung agar bisa mencampur adonan roti tebal secara efisien.

Hasil pencampuran adonan roti atau kue menggunakan dough whisk sangat efektif, konsisten dan halus.

Meski bentuk dari whisk ini cukup unik, pembuatan berbagai jenis kue dan roti seperti waffle, muffin, brownies, roti tanpa ulen dan pancake akan lebih maksimal.

6. Spiral Whisk

Spiral Whisk

Spiral whisk adalah jenis whisk yang fungsi utamanya hampir sama dengan flat whisk.

Untuk pembuatan dan pengadukan aneka saus, termasuk roux, spiral whisk dapat diandalkan.

Spiral whisk juga dari segi ukuran lebih kecil sehingga saus yang diaduk hasilnya menjadi lebih halus tanpa menempel apalagi gosong.

Bahan pembuatan saus saat dipanaskan dan diaduk menggunakan whisk ini tidak mudah menempel karena spiral whisk bisa menjangkau dasar dan sudut panci.

7. Coil / Twirl Whisk

Coil atau Twirl Whisk

Coil atau twirl whisk adalah jenis whisk yang desain ujungnya mirip sarang lebah karena melingkar tapi juga menggembung.

Kegunaannya lebih terbatas karena biasanya hanya bisa digunakan untuk membuat adonan kue di wadah kecil atau membuat saus.

Ketika menggunakan whisk jenis ini, tekan ke bawah dan bukan diputar seperti penggunaan whisk pada umumnya.

Namun jika sudah memiliki flat whisk atau french whisk, biasanya coil/twirl whisk tidak terlalu dibutuhkan.

8. French Whisk

French Whisk

French whisk adalah jenis whisk yang desainnya ramping serta cenderung panjang.

Untuk pengadukan adonan yang cukup dalam pada mug, stoples, atau panci-panci kecil, maka whisk jenis ini lebih tepat untuk digunakan.

Menjangkau adonan pada sudut-sudut wadah kecil menjadi lebih mudah, khususnya dalam proses pencampuran susu, kuning telur, krim, adonan wafel dan adonan pancake.

9. Tornado Whisk

Tornado Whisk

Tornado whisk adalah jenis whisk yang dari bentuknya menyerupai balloon whisk, namun bedanya adalah tornado whisk dirancang dengan kawat rata tanpa menggembung.

Bahkan jika diperhatikan, bagian bawah kawat whisk juga tampak spiral.

Pengadukan adonan (khususnya saus lembut) pada panci besar karena bagian dasar yang rata lebih mudah dan tepat bila menggunakan tornado whisk.

Demikian daftar jenis-jenis whisk yang bisa dipilih untuk penggunaan yang sesuai kebutuhan dan jenis adonan yang hendak dicampur.