Sumpit menjadi alat makan yang banyak digunakan ketika sedang menikmati semangkuk mie ataupun makanan-makanan khas restoran Asia Timur.
Menurut sejarah, sumpit pertama kali ditemukan di China tepatnya sebelum Dinasti Shang (1766-1122 BCE) dan periode awal pembentukan Dinasti Xia (9000 tahun yang lalu).
Pada saat itu, diduga sumpit digunakan sebagai salah satu alat masak, mengatur api, ataupun menyajikan hidangan dalam bentuk sekali lahap, dan bukan sebagai peralatan makan. Sumpit baru digunakan sebagai peralatan makan sejak periode pemerintahan Dinasti Han.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan sumpit sebagai alat makan tidak hanya di China saja, tetapi juga telah menyebar di kawasan Asia lain, seperti Jepang, Korea, Vietnam, dan Thailand.
Menggunakan sumpit memang membutuhkan teknik tersendiri. Bahkan setiap negara mempunyai etika khusus saat sedang memegang sumpit. Tidak hanya itu, setiap negara juga mempunyai ciri khas sumpitnya masing-masing.
Dan berikut ini jenis-jenis sumpit berdasarkan asal negaranya yang perlu diketahui:
1. Sumpit China

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, awal mula sumpit berasal dari China. Sumpit China umumnya memiliki ukuran yang panjang dengan diameter di bagian pangkal dan bagian ujungnya mempunyai ukuran sama.
Sumpit ini umumnya terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang (agar tidak mudah tergelincir saat diletakkan) dan bagian ujungnya dibuat sedikit tumpul agar pengguna sumpit tidak menusuk makanan.
Ukuran sumpit yang panjang bukan tanpa sebab. Perlu diketahui, jika hampir sebagian besar masyarakat China gemar menyantap hidangan bersama-sama. Sehingga dibutuhkan sumpit ukuran panjang agar mudah meraih makanan yang jaraknya agak jauh.
2. Sumpit Jepang

Sebagian besar sumpit Jepang terbuat dari bahan kayu dan memiliki ukuran yang lebih pendek dari sumpit China.
Sumpit Jepang memiliki bentuk sedikit langsing dengan bagian ujung dibuat lebih kecil dari bagian pangkal. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengangkat tulang saat sedang menyantap ikan.
Negara Jepang juga memiliki jenis sumpit kayu lain yakni waribashi atau sumpit belah. Sumpit ini tergolong sumpit sekali pakai.
Waribashi terbuat dari bahan kayu ringan yang diberi sedikit belahan pada bagian tengah namun tidak dibelah hingga putus. Ketika akan digunakan, pengguna cukup membelah sendiri sumpit ini hingga menjadi sepasang sumpit yang siap digunakan sebagai alat makan.
Bagi masyarakat Jepang sumpit telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Tidak heran jika sumpit tidak hanya digunakan sebagai alat makan saja, namun juga untuk memasak hingga prosesi pemakaman.
3. Sumpit Korea

Berbeda dari dua negara sebelumnya, sumpit Korea banyak menggunakan material stainless steel. Hal ini dikarenakan pada masa lampau atau saat Korea masih dalam bentuk kerajaan, sumpit dibuat dari material perak murni.
Sumpit perak akan menimbulkan reaksi kimia (berubah warna) jika makanan yang dihidangkan mengandung racun. Seiring berjalannya waktu, penggunaan perak sebagai sumpit mulai digantikan oleh bahan stainless steel yang harganya lebih murah.
Selain terbuat dari bahan stainless steel, sumpit Korea juga memiliki bentuk yang lebih ramping, cenderung pipih dibandingkan dengan sumpit China dan sumpit Jepang. Ukurannya juga sedikit lebih panjang dibandingkan sumpit Jepang.
Karena terbuat dari material logam, maka sumpit Korea memiliki ujung yang agak kasar atau dibuat sedikit bergelombang agar mempermudah dalam mengambil makanan. Bahkan ada juga yang ditambahkan ukiran atau gambar tertentu di bagian pegangannya sebagai penanda.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis sumpit yang perlu diketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.