Saklar menjadi bagian dari komponen kelistrikan yang memiliki peran yang amat penting yakni sebagai pemutus aliran listrik pada suatu rangkaian listrik.
Benda ini terdiri atas dua bilah logam yang ditempelkan ke dalam sebuah rangkaian. Nantinya kedua bilah tersebut akan saling terhubung pada saat posisi hidup dan terpisah jika posisinya mati.
Saklar telah menjadi bagian dari kehidupan manusia terutama dalam hal menyalakan atau mematikan lampu rumah atau ruangan. Namun siapa sangka jika saklar hadir dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan fungsinya.
Secara umum saklar terbagi menjadi dua jenis yakni saklar mekanis dan saklar elektronik. Saklar mekanis merupakan saklar yang harus diaktifkan dengan cara ditekan, digerakan, dilepaskan, atau disentuh bagian kontaknya.
Sedangkan saklar elektronik adalah saklar yang tidak membutuhkan kontak fisik untuk mengontrolnya. Saklar ini dikendalikan dengan semikonduktor.
Saklar Mekanis
1. Single Pole Single Throw (SPST)

Single Pole Single Throw atau biasa dikenal sebagai saklar tunggal adalah saklar yang tersusun dari satu kontak input dan satu kontak output. Cara kerja saklar ini yakni salah satu sirkuit bekerja dengan membuat posisi (ON) menyala atau memutus (OFF) beban.
Saklar model ini banyak ditemukan pada instalasi listrik rumah ataupun barang elektronik rumah tangga seperti menyalakan 1 buah lampu, menyalakan kipas angin, mixer, dan lain sebagainya.
2. Single Pole Double Throw (SPDT)

Single Pole Double Throw atau saklar double merupakan jenis saklar yang memiliki tiga terminal, satu adalah kontak input sedangkan dua lainnya yakni kontak output. Dengan kata lain saklar SPDT tersusun atas satu posisi OFF dan dua posisi ON.
Rangkaian yang terdapat pada saklar ini digunakan untuk menghubungkan input antara dua pilihan output. Sedangkan kontak yang terhubung pada input secara umum dikenal dengan nama kontak normally closed, dan kontak yang akan terhubung selama operasi ON merupakan kontak normally open.
Saklar ini banyak digunakan untuk menyalakan atau memadamkan dua buah lampu.
3. Push Button

Saklar push button menjadi saklar yang cukup mudah digunakan. Caranya hanya dengan menekan tombol untuk dapat menyambungkan ataupun melepaskan arus listrik. Tombol saklar akan kembali ke posisi semula atau normal saat tombol dilepaskan.
Saklar ini memiliki mekanisme pegas internal yang berfungsi untuk mengoperasikan dua kondisi saklar yakni saat ditekan dan dilepaskan.
Selain itu, saklar ini tersusun atas kontak stasioner atau diam dan bergerak yang terhubung secara seri dengan sirkuit yang akan diaktifkan. Sedangkan kontak bergerak terpasang dengan tombol dorong (push).
4. Saklar Toggle

Saklar toggle adalah saklar yang digerakan menggunakan tuas secara manual. Ukurannya cukup kecil dan umumnya digunakan sebagai saklar kontrol lampu atau perangkat elektronik.
Saklar toggle yang dijual di pasaran tersedia dalam beragam ukuran, tingkatan, dan model yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Tuas pada saklar toggle yang diposisikan ke bawah biasanya menunjukkan posisi tertutup atau ON.
5. Saklar Pilih (Selector Switch)

Saklar pilih termasuk saklar yang mempunyai lebih dari satu kutub terminal dan umumnya digunakan untuk pengaturan pilihan beberapa koneksi. Saklar ini tersusun dari lebih dari satu atau lebih kontak bergerak dan lebih dari satu kontak stasioner.
Penggunaan saklar pilih dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada pengaturan kecepatan kipas angin, pengaturan temperatur pada oven, panel listrik, dan lain sebagainya.
6. Saklar Pembatas (Limit Switch)

Sama seperti saklar pada umumnya saklar pembatas berfungsi menyabung dan memutuskan arus listrik, akan tetapi dengan saklar ini bekerja secara mekanikal bukan dengan sentuhan tangan, melainkan bekerja ketika telah tersentuh oleh benda lain.
Saklar ini dapat ditemukan pada saklar lampu lemari, sensor pintu mobil, pintu kulkas, sensor pelampung, dan lain sebagainya.
Saklar Elektronik
Perlu diketahui sebagian besar peralatan yang menggunakan saklar elektronik, dikontrol oleh semikonduktor seperti peralatan HVAC dan drive motor. Saklar elektronik antara lain:
1. Transistor Bipolar

Transistor bipolar bekerja dalam mode cut-off dalam kondisi OFF atau menghalangi arus dan dalam mode saturasi untuk kondisi ON. Untuk wilayah aktif transistor tidak digunakan dalam aplikasi saklar.
Dalam hal ini transistor dapat digunakan sebagai saklar guna memblokir arus listrik karena komponen ini juga dilewati oleh arus listrik.
2. Dioda Daya

Sebuah dioda dapat bekerja sebagai saklar dengan kondisi impedans antara keadaan rendah dan tinggi. Dioda dibuat menggunakan bahan semikonduktor seperti silikon dan germanium.
Dioda daya umumnya menggunakan silikon agar dapat mengoperasikan perangkat pada arus yang lebih tinggi dan suhu sambungan yang juga bersuhu tinggi.
Dioda daya dibuat dengan menggabungkan bahan semikonduktor tipe p dan n secara bersama-sama agar membentuk persimpangan PN. Dioda daya mempunyai dua terminal yakni anoda dan katoda.
Saat anoda dibuat positif serta sehubungan dengan katoda dan penerapan tegangan lebih besar dari tingkat ambang batas, nantinya sambungan PN bekerja sebagai saklar ON.
Dan saat terminal katoda dibuat ke posisi positif sehubungan dengan anoda, maka sambungan PN akan menjadi reverse bias lalu menghambat aliran arus seperti saklar OFF.
Itulah tadi beberapa jenis saklar yang bisa ditemukan di pasaran. Pastikan memilih skalar yang sesuai dengan pengaplikasian dan kebutuhan.