Rem pada sebuah sepeda menjadi komponen wajib yang diperhatikan. Seperti yang diketahui, rem pada sepeda mempunyai fungsi yang amat penting yakni memperlambat atau menghentikan laju sepeda dengan aman dan nyaman.
Rem sepeda tersusun atas 3 mekanisme utama yakni:
- Pengaktifan, yakni bagian yang berfungsi mengaktifkan rem dengan menggunakan tuas, lavers, pedal, tekan, dan lain sebagainya.
- Transfer, terdiri atas kabel, hydrolik, dan rantai.
- Rem, yang berfungsi menahan roda dengan cara menjepit, drum, dan kaliper.
Seiring berjalannya waktu, rem sepeda hadir dengan beragam jenis yang disesuaikan juga dengan model sepeda. Seperti contoh sepeda rem teromol yang hanya digunakan untuk model sepeda jengky atau sepeda onthel.
Berikut beberapa jenis rem sepeda dan fungsinya yang perlu diketahui oleh para pecinta sepeda:
1. Rim Brake
Rim brakes atau biasa disebut sebagai rem pelek merupakan jenis rem sepeda yang telah ada sejak dahulu. Meskipun begitu, rim brake tetap masih dipakai oleh banyak sepeda sampai saat ini.
Jenis sepeda yang memakai rim brake juga beragam, mulai sepeda untuk kegiatan sehari-hari hingga sepeda untuk kompetisi.
Selain harganya yang terjangkau, bentuknya cukup sederhana serta memiliki bobot yang ringan. Inilah yang membuat rim brake masih banyak diminati oleh banyak orang.
Kemampuan rim brake juga dalam menghentikan laju roda sepeda tidak perlu diragukan lagi. Sebab rim brake akan langsung menggesek rim atau velg sepeda begitu handle rem ditarik.
Seiring berjalannya waktu, rim brake telah hadir dalam berbagai bentuk yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan jenis sepeda. Jenis-jenis rim brake yang bisa ditemukan di pasaran antara lain:
Caliper Brake
Jenis rim brake ini merupakan model rem yang banyak digunakan untuk sepeda balap atau road bike. Caliper brake tersusun atas dua lengan yang memanjang di sekitar ban dari dudukan pada bagian atas.
Perangkat rem atau caliper dari model ini digerakan melalui handle rem dengan perantara kabel baja. Caliper brake dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:
Side Pull Caliper Brakes

Model caliper brake ini memiliki sistem tarik kabel dari arah samping. Dengan kata lain, pertemuan antara kabel rem dengan lengan caliper berada di sisi kanan atau kiri. Model caliper brakes ini banyak digunakan oleh sepeda balap.
Side pull caliper brake mempunyai kelebihan yakni sangat pakem dan mudah dalam pengaturan. Akan tetapi rem ini menyebabkan penggunaan ban menjadi terbatas serta kurang efektif di jalanan basah.
Center Pull Caliper Brakes

Center pull caliper brakes memiliki 1 mounting ke frame sepeda dengan 2 pivot di setiap masing-masing lengan caliper. Model rem ini banyak digunakan pada sepeda gunung klasik.
Kelebihan dari center pull caliper brake yakni clearance menjadi lebih besar dari jenis rem dual pivot, dapat digunakan pada berbagai ukuran ban, pakem, serta mempunyai model klasik yang masih digunakan hingga saat ini.
V Brake

V brake merupakan nama merek dagang yang hanya dimiliki oleh produsen sepeda Shimano. Rem jenis rim brake ini juga sering disebut sebagai direct-pull brakes ataupun linear pull brakes.
Sekilas V brake terlihat seperti rem model cantilever brake hanya saja terdapat perbedaan pada bagian lengan. Untuk jenis V brake, lengan kanan dan lengan kiri tidak dihubungkan oleh kabel secara terpisah.
Terdapat lengan tambahan pada caliper yang bertujuan agar kebel rem dapat menjangkau kedua lengan tanpa menggunakan kabel tambahan.
Sehingga ketika caliper ditarik dari samping, rem ini akan terlihat seperti membentuk huruf V. V brake banyak terpasang pada sepeda gunung kelas menengah ke bawah, karena kemampuan pengereman yang cukup pakem.
Meskipun begitu, rem ini mempunyai kekurangan yakni proses pengereman kurang efektif untuk jalanan basah atau ketika turun hujan.
Cantilever Brake

Jenis rem cantilever brake banyak digunakan pada sepeda-sepeda gunung atau MTB. Jenis ini mempunyai 2 buah lengan di bagian kanan dan kiri, dengan kondisi terpisah pada mounting frame yang juga berfungsi sebagai pivot.
Kedua lengan dihubungkan dengan kabel baja lalu ditarik kabel rem di titik tengah, sama halnya dengan jenis center pull caliper brakers.
Bagian sepatu rem terpasang di atas pelek dan akan ditarik ke arah berlawanan ketika kedua lengan rem menyatu. Dalam beberapa kasus, sepatu rem terkadang sulit untuk disesuaikan.
2. Drum Brakes (Rem Teromol)

Drum brakes termasuk jenis rem sepeda internal yang memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai cuaca apapun karena tertutup. Jenis rem ini banyak ditemukan pada sepeda-sepeda model onthel atau jengky.
Sistem kerja dari drum brakes yakni memberikan gesekan pada drum yang terdapat di hub. Gesekan tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat brake shoes berjumlah 2 buah.
Ada pula sebuah pengungkit yang terhubung oleh handle rem yang jika ditarik akan menggerakan pengungkit serta membuat sepatu rem merenggang lalu bergesekan dengan dinding teromol. Sehingga kecepatan atau laju roda sepeda dapat berkurang.
3. Coaster Brake

Coater brake atau yang biasa dikenal dengan sebutan rem torpedo termasuk jenis rem yang cukup populer. Rem ini banyak digunakan untuk sepeda model onthel ataupun sepeda angkut.
Seiring berjalannya waktu, coaster brake juga mulai dipasang pada sepeda fixie dan single speed.
Coaster brake adalah jenis rem yang terhubung oleh hub belakang dengan freewheel internal. Fungsi freewheel pada rem ini sama seperti sistem pada umumnya, akan tetapi saat dikayuh ke belakang, rem akan bekerja setelah sekian putaran.
Dengan kata lain, coaster brake termasuk rem yang cukup praktis sebab tidak perlu menarik handle rem untuk menghentikan laju sepeda. Meskipun begitu perawatan rem ini cukup rumit sehingga dibutuhkan keterampilan khusus.
4. Disc Brake

Disc brake atau rem cakram termasuk jenis rem sepeda yang mulai banyak digunakan pada sepeda-sepeda saat ini.
Pada mulanya disc brake hanya dikhususkan untuk sepeda gunung atau MTB, karena terbukti jika rem ini cukup baik dalam menghentikan putaran roda sepeda.
Disc brake terdiri atas 2 bagian yakni rotor atau cakram dan caliper. Rotor rem umumnya terbuat dari material baja dan caliper berisi brake pad yang terbuat dari material yang lebih keras daripada karet.
Ternyata rem jenis ini mempunyai kekurangan. Ukuran rotor yang dimiliki rem cukup kecil sehingga cepat panas terutama ketika sering melakukan braking.
Jika terus dibiarkan maka efektivitas kerja rem berkurang bahkan dapat menyebabkan rem tidak berfungsi.
5. Band Brake

Dapat dikatakan jika band brake termasuk jenis rem sepeda yang unik. Band brake banyak terpasang pada sepeda midi atau sepeda yang biasanya dilengkapi keranjang pada bagian depan.
Jika dilihat dari cara kerjanya, band brake mempunyai kesamaan dengan disc brake (rem cakram). Akan tetapi piringan dibuat berbentuk silinder dengan brake pad dibentuk seperti sabuk.
Nantinya saat handle rem ditarik, sabuk juga akan tertarik dan menjepit silinder yang nantinya memperlambat laju kecepatan roda sepeda.
Itulah tadi beberapa jenis rem sepeda yang wajib diketahui oleh para pecinta sepeda. Pastikan jika rem yang digunakan sesuai dengan model sepeda serta kebutuhan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.