Bagi yang memiliki hobi membuat kue tentu sudah tidak asing dengan mixer. Alat masak ini sudah menjadi barang wajib yang harus dimiliki karena fungsinya yakni sebagai pengaduk bahan-bahan pembuat adonan kue.
Ternyata ada beragam jenis mixer yang dijual di pasaran dan tentunya memiliki fungsi berbeda-beda. Bagi seseorang yang sedang atau ingin belajar membuat kue, tidak ada salahnya untuk mengetahui apa saja jenis-jenis mixer beserta fungsinya berikut ini:
1. Whisk

Dapat dikatakan jika whisk merupakan jenis mixer paling sederhana dan mudah digunakan. Karena bentuknya yang sederhana inilah tidak heran jika fungsi dari whisk hanya untuk mengaduk adonan dalam jumlah sedikit mulai dari mengocok telur hingga membuat adonan pancake.
Selain itu untuk menggunakan whisk dibutuhkan tenaga yang berasal dari tangan atau bukan mesin. Tidak heran jika membuat adonan kue dengan menggunakan whisk dalam jangka waktu lama membuat penggunanya merasa lelah.
Umumnya whisk terbuat dari bahan kawat tebal fleksibel yang dibentuk mirip balon. Padahal ada beragam jenis whisk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mulai dari balloon whisk, french whisk, spiral whisk, flat whisk, dan ball whisk. Sedangkan untuk bagian pegangan dibuat dari bahan stainless steel ataupun kayu.
2. Hand Mixer

Mixer jenis ini menjadi mixer yang paling banyak dimiliki untuk skala rumah tangga. Sesuai dengan namanya untuk menggunakan mixer ini harus selalu dipegang dengan tangan sebab tidak memiliki penyangga dan juga wadah khusus.
Meskipun begitu hand mixer dapat digunakan untuk mengaduk bahan dalam jumlah banyak karena menggunakan listrik sebagai sumber tenaga, sangat berbeda dengan whisk yang dikhususkan untuk mengaduk bahan dalam jumlah sedikit. Hand mixer mempunyai bobot yang cukup ringan sehingga pengguna tidak merasa kelelahan saat menggunakan mixer ini.
Selain ringan, hand mixer juga mudah untuk dibawa, mudah dalam penyimpanan, tidak memakan banyak tempat, dan yang terpenting mudah untuk dibersihkan.
3. Stand Mixer

Sekilas mixer ini tidak jauh berbeda dengan hand mixer. Hal yang membedakannya yakni stand mixer mempunyai dudukan tetap serta dilengkapi oleh mangkuk sebagai wadah pencampuran bahan.
Tidak heran jika stand mixer lebih stabil ketika sedang dioperasikan dan tidak perlu dipegang seperti hand mixer. Wadah yang terdapat pada stand mixer cukup besar, namun untuk skala rumah tangga rata-rata hanya mencapai 5 liter per pengadukkan.
Stand mixer menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Untuk kekuatan motor yang dimilikinya jauh lebih besar dibandingkan dengan hand mixer. Tidak heran jika stand mixer dapat mengaduk adonan lebih banyak.
Dengan fitur yang dimilikinya tidak heran jika harga stand mixer lebih mahal dibandingkan dengan hand mixer. Selain itu mixer ini membutuhkan ruang yang luas, tidak dapat dipindah, dan cukup sulit untuk membersihkannya.
4. Spiral Mixer

Spiral mixer merupakan mixer yang dikhususkan untuk mengaduk adonan kental dan liat seperti adonan roti dan mie. Ukurannya juga cukup besar tidak heran jika mixer ini digunakan dalam skala industri.
Rata-rata besarnya kapasitas dari spiral mixer berkisar 10 liter sampai dengan 50 liter untuk satu kali pengadukan. Harga dari spiral mixer cukup mahal namun sesuai dengan fitur dan kekuatan mesin yang dimilikinya.
Cara kerja dari spiral mixer yakni dengan memutar mangkuk mixer dan secara bersamaan hook atau pengaduk juga ikut berputar untuk mengulen adonan. Tidak heran jika hasil adonan yang dihasilkan akan menjadi lebih kalis dan elastis, terutama untuk adonan roti.
5. Dough Mixer

Dough mixer atau mixer adonan roti horizontal adalah mesin yang digunakan untuk mencampurkan berbagai macam bahan khusus roti. Tidak hanya itu saja, mesin ini juga dapat digunakan untuk mencampurkan bahan mie, kulit pangsit, dan lainnya.
Fungsi utama dari dough mixer yakni mencampur berbagai bahan agar menjadi satu sehingga menghasilkan adonan yang sempurna. Semakin sempurna adonan yang tercampur, maka semakin baik adonan yang dihasilkan nantinya.
Ukuran dough mixer cukup besar (kapasitas 50 kg), tidak heran jika mesin ini banyak digunakan oleh industri-industri roti.
6. Planetary Mixer

Sekilas planetary mixer mempunyai bentuk yang sama dengan spiral mixer hanya saja fungsi keduanya berbeda. Planetary mixer dilengkapi oleh mangkuk statis yang terpasang pada bagian dasar mixer.
Saat sedang digunakan untuk mengaduk adonan, mangkuk tersebut akan dinaikan dan diturunkan jika proses pengadukan selesai. Untuk mengambil adonan, mangkuk cukup dilepas dari rangka mixer.
Sesuai dengan namanya, planetary mixer bekerja seperti perputaran planet. Dalam hal ini pengocok mixer perputar mengelilingi mangkuk seperti gerakan planet-planet mengelilingi Matahari.
Planetary mixer dilengkapi oleh tiga kecepatan mulai dari kecepatan rendah, sedang, dan tinggi. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan.
Tidak hanya itu saja, mixer ini juga memiliki aksesoris tambahan berupa dough hook (mengaduk adonan kue dan roti), mixing paddle (mengaduk adonan pastry dan croissant), dan whisk (mengaduk bahan cair seperti susu, whipped cream, mayonaise).