7 Jenis Mikroskop Beserta Fungsinya

Mikroskop merupakan alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk melihat benda atau hewan berukuran mikro. Mikroskop ini memang sangat umum ditemui di laboratorium karena fungsinya yang sangat penting.

Prinsip dari mikroskop adalah menggunakan dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif merupakan lensa yang terletak di bagian dekat mata melihat, lensa ini dipasang di di roda berputar atau gagang berputar pada mikroskop yang bisa Anda putar sesuai dengan perbesaran yang Anda inginkan. Sedangkan lensa okuler merupakan lensa yang terletak di bagian dekat benda.

Lensa objektif bekerja dengan cara melakukan perbesaran awal sehingga menghasilkan bayangan yang nyata lalu diimplementasikan ke atas lensa okuler. Bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler sehingga dapat dilihat oleh mata manusia bayangan maya tersebut.

Ada berbagai jenis mikroskop yang bisa Anda ketahui mulai dari mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mikroskop elektron, dan lainnya. Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui lebih lengkap tentang jenis-jenis mikroskop tersebut.

1. Mikroskop Cahaya/Mikroskop Analog

Jenis mikroskop yang pertama adalah mikroskop cahaya atau mikroskop analog. Perbesaran dari mikroskop cahaya mampu mencapai seribu kali perbesaran.

Dengan kaki yang berat dan kokoh, mikroskop ini memiliki tiga dimensi lensa. Tiga dimensi lensa tersebut adalah lensa objektif, lensa okuler, dan juga lensa kondensor.

Cara kerja dari mikroskop ini adalah jalur optik mikroskop dan iluminasi akan diarahkan dan difokuskan melalui serangkaian diafragma dan lensa saat bergerak dari sumber untuk menerangi spesimen dan kemudian beralih lensa mata mikroskop sehingga benda dapat terlihat dengan cukup jelas

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang digunakan untuk aplikasi perbesaran rendah, sehingga memungkinkan untuk pengamatan 3D berkualitas tinggi dari subjek yang biasanya terlihat dengan mata telanjang.

Komponen yang terdapat pada mikroskop stereo juga mirip dengan komponen yang terdapat pada mikroskop cahaya yaitu adanya lensa okuler dan lensa objektif.

Namun meskipun memiliki komponen yang mirip, mikroskop stereo memiliki perbedaan dengan mikroskop cahaya. Ruang ketajaman yang dimiliki mikroskop stereo lebih tinggi dibanding mikroskop cahaya. Sehingga Anda bisa melihat berbagai benda-benda yang ingin diteliti lebih jelas.

Sumber cahaya pada mikroskop stereo berasal dari atas sehingga benda yang memiliki ukuran tebal bisa mudah untuk diteliti.

3. Mikroskop Elektron           

Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang bisa melakukan perbesaran benda hingga dua juta kali dengan menggunakan instrumen elektron-optik di mana seberkas elektron digunakan untuk menghasilkan gambar yang diperbesar dari objek kecil.

Kemampuan dari pembesaran mikroskop elektron jauh lebih tinggi dibandingkan mikroskop cahaya. Dengan menggunakan lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dari mikroskop cahaya.

Dengan mikroskop ini Anda bisa mendapatkan gambar dengan resolusi yang tinggi dari spesimen biologis dan nonbiologis. Ini digunakan dalam penelitian biomedis untuk menyelidiki struktur rinci jaringan, sel, organel dan kompleks makromolekul.

4. Mikroskop Ultraviolet

Mikroskop ultraviolet merupakan jenis mikroskop cahaya yang memanfaatkan sinar UV untuk menghasilkan gambar yang diperbesar dari sampel yang dianalisis.

Sebagai hasil dari panjang gelombang sinar UV yang lebih pendek daripada cahaya tampak, dimungkinkan untuk melihat sampel dengan perbesaran dan resolusi yang lebih besar.

Karena cahaya ultraviolet tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, maka bayangan pada benda harus direkam terlebih dahulu pada piringan peka.

Komponen yang terdapat pada mikroskop ini terdiri dari lensa kuasa. Cara kerja dari mikroskop ini memang cukup rumit sehingga harga untuk satu mikroskop terbilang mahal.

5. Mikroskop Fluorescence

Mikroskop fluorescence merupakan jenis mikroskop yang sangat sensitif, spesifik, dan digunakan secara luas oleh para ilmuwan untuk mengamati lokalisasi molekul di dalam sel, dan sel di dalam jaringan.

Prinsip di balik mikroskop fluorescence sangat sederhana. Saat cahaya meninggalkan lampu busur itu diarahkan melalui filter exciter, yang menjadikan panjang gelombang eksitasi.

Cara kerja dari mikroskop ini adalaah saat cahaya masuk ke mikroskop dan mengenai cermin, lalu cermin tersebut akan memantulkan satu gelombang panjang sehingga memungkinkan cahaya untuk melewatinya.

Cermin tersebutlah memantulkan sinar ultraviolet sampai ke spesimen hingga bisa terlihat.

6. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop medan gelap merupakan mikroskop yang digunakan untuk menerangi sampel yang tidak diwarnai yang menyebabkannya tampak terang benderang dengan latar belakang gelap.

Jadi dalam konteksnya mikroskop ini dikhususkan untuk meneliti antigen yang tidak memiliki warna.

Mikroskop medan gelap menggunakan cahaya dari sumber lampu di bawah panggung mikroskop untuk menerangi spesimen. Karena pewarnaan dapat membunuh spesimen, ada kalanya mikroskop medan gelap digunakan sebagai gantinya.

7. Mikroskop Fase Kontras

Mikroskop Fase Kontras merupakan mikroskop yang digunakan untuk mengamati struktur benda hidup yang berukuran mikro seperti jaringan hewan atau bakteri tanpa menggunakan pewarna. Prinsip dari mikroskop fase kontras terbilang sangat rumit.  

Jadi mikroskop ini menggunakan teknik kontras fase yang merupakan teknik mikroskop cahaya yang digunakan untuk meningkatkan kontras gambar spesimen transparan dan tidak berwarna. Ini memungkinkan visualisasi sel dan komponen sel yang akan sulit dilihat menggunakan mikroskop cahaya biasa.

Itulah berbagai jenis-jenis mikroskop yang bisa Anda ketahui. Semoga pembahasan di atas bisa menambah pengetahuan Anda seputar mikroskop.