Mikrofon adalah bagian dari berbagai acara besar maupun komponen dari perangkat gawai seperti ponsel dan komputer.
Penggunaannya memudahkan banyak orang untuk berbicara secara lebih jelas dan keras, terutama di depan publik.
Mikrofon berfungsi utama sebagai radio dua arah, perekam suara, dan bagian dari telepon.
Selain itu, mikrofon juga merupakan bagian esensial dalam siaran televisi dan radio, acara publik seperti konser, hingga produksi film atau video.
Namun, mikrofon terdiri dari beberapa jenis yang belum banyak diketahui; berikut ini adalah daftar jenis mikrofon yang banyak dijumpai.
1. Mikrofon Karbon
Mikrofon karbon dikenal sebagai jenis mikrofon paling tua dan hanya memanfaatkan debu karbon.
Mikrofon yang juga tergolong paling sederhana ini dijumpai pada telepon pertama dan beberapa telepon yang saat ini masih digunakan.
Terdapat diafragma plastik atau logam tipis pada debu karbon di satu sisi di mana debu karbon kemudian dapat tertekan saat gelombang suara memukul diafragma.
Karena hal tersebut, terjadi perubahan resistansi yang juga mengubah aliran arus melalui mikrofon dan menghasilkan sinyal listrik.
2. Mikrofon Liquid
Mikrofon liquid atau disebut juga dengan mikrofon air adalah jenis mikrofon memanfaatkan transmitter cair.
Jika pada awal penemuan mikrofon benda ini tidak menghasilkan suara yang cukup jelas, sehingga transmitter cair ini kemudian ditemukan oleh Alexander Graham Bell bersama dengan Thomas Watson sebagai penyempurna mikrofon.
Cangkir dari logam berisi sedikit asam sulfat dan juga air merupakan transmitter cair yang dimaksud.
Mereka menempatkan diafragma di atas cangkir tersebut dan memosisikan jarum di sisi penerima diafragma sehingga jarum akan bergerak di dalam air saat terdapat gelombang suara.
Teknologi mikrofon air sendiri dikenal pada percakapan telepon antara Bell dan Watson pertama kalinya.
3. Mikrofon Kondensor
Mikrofon jenis kondensor juga disebut dengan mikrofon elektrostatik atau mikrofon kapasitor yang ditemukan pertama kali di tahun 1916 oleh E. C. Wente di Western Electric.
Fungsi diafragma pada mikrofon jenis ini adalah menjadi pelat kapasitor di mana ketika timbul getaran maka antar pelat akan terjadi perubahan jarak.
Untuk suara berfrekuensi tinggi dan berasal dari jarak jauh, respon mikrofon kondensor sangat baik.
4. Mikrofon Silikon
Mikrofon silikon rata-rata (tidak semua) adalah varian atau masih bagian dari mikrofon kondensor dengan desain berbeda.
Pada fungsi penggunaannya, mikrofon silikon memanfaatkan sistem mikroelektromekanik.
5. Mikrofon Pita
Mikrofon pita dapat berfungsi dengan menggunakan pita, sesuai dengan istilahnya.
Pita atau ribbon yang digunakan untuk cara kerja mikrofon ini bukan pita kain, melainkan pita logam tipis yang tersambung ke output mikrofon.
Hubungan elektrik antara pita logam dan output mikrofon tersebut kemudian memroduksi sinyal listrik ketika timbul getaran pada medan magnet,
Adanya induksi magnetik memampukan mikrofon pita menghasilkan suara yang optimal.
6. Mikrofon Kristal
Pada mikrofon jenis kristal, diafragma yang ditempelkan pada kristal kemudian membuat kristal menghasilkan sinyal saat diafragma dipukul oleh gelombang suara.
Kristal tertentu dapat berubah bentuk di mana terjadinya perubahan bentuk ini mampu mengubah sifat listrik pada kristal tersebut.
Mikrofon kristal juga memiliki sebutan lain, yakni mikrofon piezo karena memanfaatkan teknologi piezoelektrik (pengubahan getaran ke sinyal listrik).
7. Mikrofon Cardioid
Jenis mikrofon lainnya adalah mikrofon cardioid, yakni mikrofon yang cara kerjanya dalam menangkap suara berpola satu arah.
Oleh karena itu, mikrofon ini disebut dengan cardioid sebab berkaitan dengan pola arah berbentuk hati.
Pada mikrofon cardioid, perekam suara ada di bagian depan dan sisi mikrofon dengan sensitivitas paling tinggi.
Mikrofon jenis ini banyak digunakan pada pertunjukan live karena mampu merekam suara yang ada di sisi dan depannya saja sehingga tidak akan menangkap suara bising seperti suara penonton dan lainnya.
8. Mikrofon Laser
Mikrofon laser berfungsi utama menangkap getaran suara obyek jarak jauh menggunakan sinar laser.
Leon Theremin adalah penemu teknik penggunaan sinar cahaya ini di Uni Soviet sekitar tahun 1947.
Penggunaan sinar laser pertama kali ditemukan sebagai teknik pengendali merekam suara jarak jauh.
9. Mikrofon Serat Optik
Mikrofon serat optik adalah jenis mikrofon tanpa logam sehingga perannya dalam MRI (magnetic resonance imaging) sangat bermanfaat.
Bahkan mikrofon jenis ini juga dapat dimanfaatkan pada situasi tertentu ketika terjadi masalah frekuensi radio.
Cara kerja mikrofon ini adalah dengan mendeteksi intensitas cahaya yang berubah lalu kemudian mengubah gelombang akustik ke sinyal elektrik,
10. Mikrofon Electret
Mikrofon jenis ini paling sering dijumpai karena penggunaannya yang sederhana dan harganya tergolong murah.
Mikrofon electret banyak digunakan karena ada pada handsfree headset, komputer, dan ponsel yang biasa kita pakai sehari-hari.
Mikrofon ini tergolong sebagai mikrofon kondensor namun terdapat penggantian pada muatan eksternalnya menjadi bahan electret.
11. Mikrofon Dinamis
Mikrofon dinamis memanfaatkan efek elektromagnet yang sesuai untuk penggunaan di atas panggung walau harganya terjangkau.
Memiliki ketahanan yang bagus, mikrofon ini bekerja saat gelombang suara memukul diafragma sehingga diafragma menggerakkan magnet atau kumparan sehingga terhasilkan arus kecil.
Seperti diketahui dari daftar jenis mikrofon di atas, rata-rata mikrofon memiliki cara kerja dengan mengubah gelombang suara ke sinyal listrik untuk berfungsi optimal.