Tensimeter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah manusia. Mengukur tekanan darah merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dengan tensimeter, Anda bisa mengetahui apakah tekanan darah Anda normal atau tidak. Jika terlalu rendah atau terlalu tinggi, bisa memicu penyakit yang lebih serius. Maka dari itu penting untuk rutin melakukan cek tensi darah.
Berbicara tensimeter, ada tiga jenis tensimeter yang bisa Anda ketahui. Kemajuan teknologi memang membuat alat ukur tekanan darah ini berkembang.
Dan kini memang seperti yang kita tahu bahwa alat tensimeter merupakan alat medis yang bisa ditemui di klinik, rumah sakit, dan lainnya di bidang kesehatan.
Jenis-jenis tensimeter yang dapat Anda ketahui seperti tensimeter air raksa yang merupakan tensimeter paling lama, tensimeter arneo yang merupakan tensimeter tanpa cairan, dan tensimeter digital yang merupakan tensimeter zaman sekarang yang pembacaannya secara digital.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ketiga jenis tensimeter tersebut, Anda bisa melihat pembahasan berikut ini.
1. Tensimeter Air Raksa

Tensimeter air raksa atau merkuri merupakan jenis tensimeter yang paling umum digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Tensimeter pada awalnya memang menggunakan air raksa yang cara kerjanya begitu konvensional yaitu diukur dengan melihat pergerakan dari air raksa tersebut.
Tensimeter jenis ini terdiri dari manset tiup manual yang terletak melekat di unit pengukur serta terdapat juga tabung merkuri untuk pengukuran.
Cara kerja dari tensimeter air raksa ini adalah tabung merkuri harus di posisi tegak dan rata agar pengukuran lebih akurat dan pembacaan lebih mudah dilihat.
Nantinya pasien akan dilingkarkan sebuah manset, dan petugas akan memberikan tekanan pada lengan pasien. Secara otomatis tekanan tersebut akan membaca besar tekanan darah dari pasien yang akan disalurkan ke bagian tabung.
Tensimeter air raksa ini sangat rawan untuk rusak atau pecah oleh karena itu perawatannya harus ekstra hati-hati. Jika tabung dari tensimeter air raksa ini pecah akan sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Kelebihan dari tensimeter ini adalah penggunaannya yang cukup mudah dan juga jika dirawat dengan baik dan benar, maka alat ukur ini bisa bertahan sangat lama.
Pengukuran yang dihasilkan dari perangkat ini juga cukup akurat sehingga tidak perlu untuk penyesuaian ulang. Kini, jenis tensimeter air raksa sudah tidak digunakan oleh beberapa negara, karena bahayanya air raksa jika tabung pecah.
2. Tensimeter Aneroid

Jenis tensimeter yang selanjutnya adalah tensimeter aneroid. Aneroid artinya adalah tanpa cairan, jadi alat ukur ini tidak menggunakan cairan dalam proses kerjanya.
Sehingga tensimeter jenis ini adalah tensimeter yang aman dibanding tensimeter air raksa. Cara kerja dari tensimeter aneroid hampir sama dengan tensimeter jenis air raksa. Hanya saja perbedaannya pada pemasangan stetoskop pada bagian manset.
Untuk tensimeter aneroid, manset harus dipasang dengan dial gauge dan dihubungkan dengan sebuah selang. Lalu, kepala ukur akan bekerja untuk mengubah tekanan dari manset yang dilingkarkan pada lengan pasien, lalu diteruskan untuk bisa dilakukan pembacaan.
Sebenarnya, ada berbagai jenis tensimeter aneroid lainnya, namun yang membedakan hanyalah pada bagian cara penggunaan dari tensimeter aneroid tersebut.
Seperti misalnya jenis tensimeter aneroid saku, jenis tensimeter aneroid telapak tangan, dan lainnya. Jenis tensimeter aneroid ini juga sudah digunakan oleh banyak ahli medis karena dinilai lebih aman dibanding tensimeter air raksa.
Kelebihan dari tensimeter aneroid adalah lebih praktis, ringan, dan mudah. Namun, mekanisme yang digunakan oleh jenis tensimeter ini memang tergolong rumit. Maka dari itu diperlukan perawatan dan penggunaan yang hati-hati.
Saat akan menggunakan tensimeter ini, pengguna harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu agar pembacaan bisa lebih akurat.
3. Tensimeter Digital

Seperti namanya, tensimeter digital merupakan tensimeter yang menggunakan sensor di dalamnya untuk mengukur tekanan darah secara elektronik.
Desain dari tensimeter ini memang lebih kecil dibandingkan kedua jenis tensimeter yang telah disebutkan sebelumnya.
Sama halnya dengan tensimeter air raksa dan tensimeter aneroid, tensimeter ini juga dilengkapi dengan sebuah manset tiup, namun yang berbeda adalah prosedur dari pembacaan dan pengukuran.
Tensimeter ini akan melakukan pembacaan dari fluktuasi arteri sehingga sangat cepat untuk mendapatkan hasil pengukurannya.
Tensimeter jenis digital ini sangat cocok untuk digunakan di rumah karena mudah dan cepat serta tidak diperlukan perawatan khusus. Namun kelemahannya adalah tensimeter ini tidak terlalu akurat dalam membaca tekanan.
Itulah tiga jenis tensimeter yang bisa Anda ketahui. Jadi tensimeter ini merupakan alat yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Selalu cek tekanan darah Anda agar bisa mengetahui kadarnya tinggi atau tidak.