Jenis-Jenis Pipet dan Fungsinya

Salah satu alat laboratorium yang sering digunakan adalah pipet, yang digunakan untuk memindahkan suatu zat atau cairan. Ada banyak sekali macam pipet berdasarkan fungsinya, berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Pipet Tetes

pipet

Pipet tetes atau disebut juga drop pipette atau pipet pasteur, digunakan untuk mengambil cairan dengan tingkat presisi yang rendah. Artinya pipet ini tidak bisa memastikan berapa mililiter (ml) cairan yang Anda ambil, sehingga Anda hanya bisa mengandalkan intuisi atau firasat saja.

Pipet ini cocok untuk pengambilan cairan yang tidak begitu sensitif terhadap pengukuran, contohnya untuk melarutkan cairan dengan air, atau memindahkan bahan pangan dalam bentuk cair seperti minyak sayur.

Penggunaan pipet tetes juga ditemukan pada penggunaan serum kecantikan dan obat oral untuk bayi dan hewan kecil, seperti kucing.

pipet tetes untuk obat sirup

Pipet tersebut biasanya dibuat menggunakan bahan dari material kaca borosilikat yang memiliki kekuatan lebih besar, daripada kaca pada umumnya. Di ujungnya terdapat karet pipet yang berfungsi untuk mengambil cairan.

2. Pipet Ukur

Pipet ukur hampir sama dengan pipet tetes, bedanya adalah pada ketilitiannya yang lebih tinggi daripada pipet tetes.

Penggunaan pipet ukur harus didampingi dengan filler atau rubber bulb, semacam karet penghisap yang ditekan untuk mengambil cairan.

Setelah itu, pipet ukur dicelupkan kedalam cairan yang akan diambil, filler yang sudah ditekan tadi dilepaskan perlahan, hingga menghisap cairan yang akan kita ambil.

karet filler

Ambil cairan yang tadi dihisap sedikit lebih banyak daripada yang ingin kita ambil, fungsinya agar kita bisa menyesuaikannya nanti setelah filler dilepas menggunakan ibu jari. Perlahan-lahan cairan akan turun kemudian kita bisa menyesuaikannya dengan jari.

Kemudian pindahkan cairan tadi ke wadah tujuannya dan jangan sampai melepaskan jari Anda sebelum bibir pipet sudah masuk ke dalam wadah yang dituju. Pastikan tidak ada gelembung yang terbentuk.

3. Pipet Volume

Pipet volumetrik adalah tabung kaca atau plastik dengan kapasitas satu hingga seratus mililiter.

Pipet volumetrik dirancang akurat, khusus hanya untuk mengambil cairan dengan jumlah volume sesuai dengan nilai kalibrasi yang tertera di dalamnya. Jadi pipet dengan label 10 ml hanya dapat digunakan untuk mengambil cairan sebanyak 10 ml saja.

Berbeda dengan pipet ukur, bentuk dari pipet volume memiliki tabung di tengahnya. Namun cara menggunakannya sama persis dengan pipet ukur.

Saat menggunakannya, pastikan bagian dalam pipet ini bersih dari sisa cairan. Pastikan tidak ada busa atau gelembung yang terbentuk saat pengambilan cairan.

Hisap cairan 2-3 cm di atas garis graduasi, fungsinya agar kita bisa menyesuaikannya nanti setelah rubber bulp dilepas menggunakan ibu jari. Perlahan-lahan cairan akan turun, kemudian kita bisa menyesuaikannya dengan jari kita.

Atur agar meniskus atau cekungan bawah cairan sejajar dengan garis graduasi. Kemudian pindahkan cairan menuju wadah yang dituju.

Ada beberapa hal yang harus Anda hindari saat melakukan pemindahan cairan dengan pipet volume, yaitu:

  • Jangan sampai Anda tidak membasahi terlebih dahulu pipet volume, karena ada kemungkinan terjadi penguapan. Jika hal ini terjadi maka volume cairan yang terukur menjadi tidak presisi.
  • Perhatikan suhu ruang, pada pipet volume terlampir berapa derajat celcius suhu ruang ideal untuk melakukan pengukuran, biasanya adalah 20 derajat celcius. Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan volume cairan memuai dan suhu ruang terlalu dingin dapat menyebabkan cairan menyusut.
  • Jangan mengelap ujung pipet dengan bahan mudah menyerap air, karena cairan yang ada dalam pipet akan ikut tersedot. Sehingga pengukuran yang sebelumnya Anda lakukan menjadi keliru.
  • Jangan menyedot cairan dengan sudut yang miring karena cairan dapat keluar lagi dari mulut pipet.

4. Pipet Buret

Pipet buret adalah jenis pipet khusus yang digunakan untuk proses titrasi, yakni metode untuk menentukan tingkat konsentrasi pada suatu reaktan.

Pipet ini memiliki beberapa komponen, diantaranya:

  • Kran atau stopclock
  • Satuan ukur, yang digunakan bersamaan dengan corong untuk memasukkan cairan
  • Statif atau ring stand sebagai tiang untuk menegakkan pipet
  • Clamp untuk mencengkram pipet buret

Sebelum digunakan, bersihkan dulu dengan air terdistilasi. Kemudian masukkan cairan dan perhatikan volume yang masuk.

Taruh labu erlenmeyer yang sudah diisi cairan reaksi di bawah buret, dan putar sedikit demi sedikit cairan yang ada dalam pipet dengan menggunakan kran.

Perhatikan berapa cairan yang dibutuhkan untuk mereaksikan cairan kedua yang ada di dalam tabung erlenmeyer.

5. Mikropipet

Memiliki kegunaan yang sama persis dengan pipet volume, hanya saja pipet ini memiliki ketelitian yang sangat tinggi hingga skala mikrometer.

Bagian mikropipet diantaranya adalah:

  • Plunger button, yakni tombol untuk menghisap cairan.
  • Scale volume untuk mengatur volume cairan.
  • Function wheel untuk memilih menu tambahan seperti mencampur, memompa, dan menghisap.