Jenis-Jenis Gitar dan Karakteristiknya

Gitar merupakan alat musik petik yang memiliki 4 hingga 12 senar. Gitar dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari dan menggunakan pick atau plektrum. Plektrum terbuat dari plastik, kayu, logam, dan tulang.

Umumnya, gitar terbuat dari kayu. Gitar berasal dari Persia, lalu dibawa ke Arab dan Spanyol hingga populer sampai sekarang. Gitar juga dapat digunakan untuk memainkan melodi lagu dan dapat dijadikan sebagai instrumen pengiring dengan memainkan chord. Untuk kalibrasi senar pada gitar, dapat dilakukan dengan menyetem atau menyetel senar.

Menyetem senar gitar dilakukan dengan cara memutar tuning peg sambil memetik senar secara pelan agar menemukan nada yang cocok. Saat ini, sudah banyak terdapat aplikasi tuner. Aplikasi tuner ini berfungsi sebagai patokan bunyi dari senar sehingga memudahkan untuk menyetem instrumen.

Secara umum, terdapat beberapa jenis gitar berdasarkan produksi suaranya, yaitu gitar akustik, gitar klasik, gitar elektrik, gitar semi-elektrik, dan gitar bass. Namun seiring perkembangan zaman, gitar semakin beragam bentuk dan jenisnya, antara lain:

1. Gitar Akustik

jenis gitar

Gitar akustik tidak memerlukan listrik untuk menunjang bunyinya, karena terdapat lubang atau rongga di tengahnya. Umumnya, gitar akustik menggunakan senar nylon yang lebih nyaman di jari dan menghasilkan suara yang lembut.

Namun ada beberapa gitar akustik yang menggunakan senar berbahan steel untuk suara yang lebih keras. Gitar akustik tersedia dalam berbagai ukuran. 

Berikut ini merupakan variasi dari gitar akustik:

  • Gitar senar nylon, umumnya senar ini digunakan oleh pemula dan pemain gitar klasik.
  • Gitar senar steel, tipe senar steel umumnya digunakan untuk memainkan akor atau chord. Selain itu, senar gitar yang terbuat dari baja ini menghasilkan suara yang lebih keras dan cocok digunakan untuk strumming.
  • Gitar 12 senar.

Umumnya senar gitar hanya berjumlah 6, yaitu senar E, B, G, D, A, E. Namun untuk gitar 12 senar, senar yang digunakan tetap sama namun masing-masing terdapat 2 senar.

2. Gitar Klasik

Seperti namanya, gitar klasik digunakan untuk memainkan musik klasik. Memainkan gitar klasik dibutuhkan postur yang tepat. Beberapa pemain gitar klasik membutuhkan footstool untuk meninggikan salah satu kakinya.

Sekilas gitar klasik dan gitar akustik terlihat mirip, namun terdapat beberapa perbedaan. Gitar klasik berukuran sedikit lebih besar dari gitar akustik.

Tidak seperti gitar akustik, gitar klasik tidak dapat dimainkan menggunakan plektrum. Selain itu gitar klasik tidak memiliki position markers yang berfungsi untuk menandai fret pada fretboard gitar akustik.

3. Gitar Elektrik

jenis gitar

Gitar elektrik membutuhkan listrik untuk menunjang suaranya. Gitar elektrik tidak memiliki lubang pada tengahnya sehingga suaranya sangat kecil ketika dipetik. Agar dapat memainkan gitar listrik, Anda harus memiliki amp agar gitar dapat disambungkan ke arus listrik.

Gitar listrik cocok digunakan untuk memainkan musik-musik yang keras dan konser di tempat yang riuh. Beberapa teknik pada gitar listrik akan sangat sulit dimainkan pada gitar klasik, seperti tapping (menepuk senar).

Beberapa gitar listrik dilengkapi dengan pedal untuk membuat efek suara yang lebih beragam.

4. Gitar Bass

Gitar bass sesungguhnya merupakan bass yang berbentuk seperti gitar. Gitar bass berasal dari double bass, namun seiring perkembangan zaman, instrumen double bass mulai populer. Karena sulit untuk dibawa-bawa, maka ada double bass ini dibuat dalam bentuk gitar seperti yang dikenal saat ini.

Gitar bass umumnya digunakan dalam konser musik yang keras seperti musik pop, rock, dan metal. Gitar bass atau bass dilengkapi dengan fret, seperti gitar pada umumnya. Selain itu, perbedaan bass dengan gitar akustik dan elektrik yaitu senar yang lebih tebal.

Gitar bass ini terdiri dari 4 hingga 6 senar yang lebih tebal dari gitar pada umumnya. Gitar bass menghasilkan karakter suara yang rendah dan deep. Suara yang rendah ini membuat gitar bass mampu menghasilkan harmoni dari ketukan drum. Gitar bass juga terdapat dalam versi akustik, elektrik, dan semi-elektrik.

5. Gitar Semi-Elektrik

Gitar semi-elektrik terlihat menyerupai gitar akustik. Namun, perbedaannya yaitu gitar semi-elektrik memiliki equalizer yang berfungsi untuk mengatur frekuensi dari suara gitar. Gitar semi-elektrik cocok digunakan untuk bermain di acara yang membutuhkan live music.

Gitar jenis ini juga lebih mudah dibawa-bawa dan lebih ringan dibandingkan dengan gitar elektrik. Gitar ini juga mampu menghasilkan suara yang nyaring seperti gitar listrik namun beberapa teknik yang biasa dimainkan pada gitar listrik tidak dapat dimainkan pada gitar semi-elektrik seperti tapping dan shredding.

6. Gitar Flamenco

Gitar flamenco terbuat dari kayu yang lebih tipis agar dapat digunakan untuk permainan yang cepat yang membutuhkan vibrasi tinggi. Karakteristik suara yang dihasilkan bersifat bright dan warm sehingga pemain harus memainkan gitar ini dengan lebih kuat agar suaranya lebih terdengar.

Faktanya, “growl” yang kuat dari gitar flamenco seringkali penting untuk mereplikasi pola strumming yang disebut “rasgueados” dan teknik finger-picking cepat yang disebut “picados”, yang merupakan karakteristik dari suara yang dihasilkan gitar flamenco.

Secara tradisional, gitar flamenco dibuat dengan bagian atas spruce dan bagian belakang dan samping cypress untuk mencapai nada yang bright.

7. Gitar Resonator

Gitar resonator atau gitar resophonic adalah gitar akustik yang menghasilkan suara dari getaran senar melalui bridge ke satu atau lebih kerucut logam berputar (resonator), bukan ke bagian atas. Gitar resonator pada awalnya dirancang agar mengeluarkan bunyi yang lebih keras daripada gitar akustik biasa.

Gitar resonator dijual dengan harga yang lebih mahal karena karakter suara yang khas. Gitar resonator umumnya digunakan untuk memainkan lagu-lagu yang berasal dari genre blues. Gitar ini juga dapat dicolokkan dengan ampli agar suaranya lebih keras.

Gitar resonator terdiri dari dua tipe berdasarkan cara permainannya:

  • Tipe neck persegi
  • Tipe neck bulat

Banyak variasi dari semua tipe dan desain dari gitar resonator ini telah diproduksi dengan banyak nama merek. Tubuh gitar resonator dapat terbuat dari kayu, logam, atau bahan lainnya. Umumnya terdapat dua lubang suara utama, diposisikan di kedua sisi ekstensi fingerboard.

Dalam kasus model kerucut tunggal, lubang suara keduanya melingkar atau keduanya berbentuk f (f-hole), dan simetris. Desain tricone yang lebih tua memiliki lubang suara berbentuk tidak beraturan. Gaya tubuh potongan dapat memotong atau menghilangkan f-hole.

8. Gitar Parlor

jenis gitar

Gitar parlor merupakan gitar yang berukuran lebih kecil dari 13,5 inci. Cara terbaik untuk mengidentifikasi gitar parlor asli adalah melalui bentuknya. Gitar parlor otentik akan lebih kecil dari ukuran gitar konser dan akan memiliki tubuh yang memanjang. Bentuk panjang gitar parlor dirancang khusus oleh pembuatnya untuk memberikan volume pada gitar kecil.

Karena gitar parlor memiliki bodi yang lebih kecil, gitar ini cocok untuk memainkan lagu dengan jangkauan suara menengah, atau midrange. Karakteristik suara gitar parlor cocok digunakan untuk memainkan musik blues dan folk.

Terlepas dari jenis kayu yang digunakan dalam desain dan ukurannya, semua gitar parlor memiliki nada midrange karena bodinya yang kecil.

Gitar parlor sangat bagus untuk rekaman akustik jika Anda mencari karakteristik suara yang unik. Gitar parlor juga bagus untuk pertunjukan skala kecil. Namun, untuk tempat yang lebih besar, Anda mungkin perlu menunjang suara gitar karena volume suaranya tidak sekeras gitar yang lebih besar.

Namun jika pertunjukannya murni akustik tanpa sistem preamp maka gitar parlor akan bekerja luar biasa untuk tempat yang lebih kecil. Karena struktur dan bentuknya yang lebih kecil, gitar parlor seringkali digunakan oleh anak-anak dan pemula yang belajar bermain gitar.

Anak-anak memiliki tangan yang kecil dan jari-jari mereka dapat lebih mudah memainkan gitar parlor karena jarak fret yang lebih dekat sehingga lebih mudah dijangkau dan tegangan senar yang lebih rendah. Sehingga gitar parlor lebih nyaman dimainkan untuk pemula.

9. Dreadnought

Gitar Dreadnought diusulkan dan dirancang oleh C.F. Martin and Company pada tahun 1916. Seperti yang terlihat pada gambar, gitar dreadnought berukuran lebih besar.

Selain itu, suara yang dihasilkan lebih keras daripada gitar akustik kecil yang dimainkan pada saat itu. Nama Dreadnought diambil dari HMS Dreadnought – sebuah kapal perang raksasa kontemporer yang diluncurkan pada tahun 1906.

Gitar Dreadnought dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan pemain gitar akustik dan merupakan salah satu varian gitar akustik yang paling dicari di pasaran. Biasanya digunakan untuk bermain musik yang berasal dari genre rock, country, blues, dan bluegrass.

Karakteristik suara dari gitar Dreadnought sangat keras dan kuat sehingga tidak perlu dukungan tambahan. Penampilannya sedikit lebih besar untuk mencapai proyeksi suara yang cukup.

Seiring dengan kekuatan, gitar Dreadnought biasanya menghasilkan nada rendah dan tengah yang tajam untuk suara komprehensif yang membentuk akord dan nada tinggi raksasa untuk memainkan lagu-lagu genre bluegrass.

Demikian merupakan jenis-jenis gitar yang populer saat ini. Selain jenisnya, Anda juga dapat mempertimbangkan hal-hal berikut dalam memilih gitar, yaitu:

  • Peg yang mulus, sehingga proses penyeteman menjadi lebih mudah.
  • Sambungan neck dan bodi gitar yang aman tanpa retakan.
  • Nut yang rendah.
  • Pilih senar gitar dengan tinggi senar di atas fingerboard harus rendah agar mudah ditekan.