Jenis-Jenis Alat Ukur Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya merupakan kekuatan atau jumlah cahaya yang dapat dihasilkan oleh sumber cahaya, seperti lampu misalnya. Jadi intensitas cahaya merupakan ukuran kekuatan dari sumber cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya. Untuk mengukur sebuah intensitas cahaya diperlukan alat ukur khusus.

Ada beberapa jenis alat ukur intensitas cahaya. Satuan dari intensitas cahaya dinyatakan dalam Candela atau Cd. Berikut beberapa jenis alatnya:

1. Light Meter

Seperti namanya, light meter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur gelombang cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Light meter ini berukuran sedang, Anda bisa mengenggamnya dengan mudah.

Light meter bisa membaca gelombang cahaya dari sumber cahayanya langsung. Light meter juga bisa untuk menghitung kecepatan rana (shutter speed) dan nilai dari aperture cahaya yang digunakan untuk menangkap eksposur dengan akurat.

Dengan fungsinya yang bisa membaca nilai aperture cahaya, maka light meter ini sangat bermanfaat di bidang fotografi. Dengan mengetahui aperture cahaya dan intensitasnya, maka cahaya untuk fotografi akan lebih maksimal. Atau bisa juga digunakan untuk mencari tempat yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk sesi fotografi.

2. Goniophotometer

Goniophotometer ini adalah alat ukur distribusi dan intensitas cahaya dari sudut lain sumber cahaya. Goniophotometer tipikal alat ukur yang terdiri dari suatu perangkat mekanis untuk menopang luminer yang akan diukur. Dengan alat ini Anda bisa mendapatkan sifat fotometri dari suatu cahaya yang diukur pada sudut tertentu.

Pada dasarnya, alat ini telah ada sejak dahulu, berasal dari bahasa Yunani yaitu Gonio yang artinya sudut dan fotometer yang artinya cahaya. Anda juga bisa mengukur fluks cahaya serta temperatur warna cahaya dengan alat ini.

Umumnya goniophometer digunakan di bidang otomotif dan manufaktur lainnya, untuk penerangan saat perakitan komponen otomotif. Sehingga para pekerja bisa memasang komponen dengan tepat. Karena pencahayaan saat perakitan sangat penting, sehingga dibutuhkanlah alat ini.

3. Spektrofotometer

Alat ukur intensitas cahaya yang berikutnya merupakan alat ukur yang cukup sederhana, yaitu spektrofotometer. Spektrofotometer adalah salah satu jenis fotometer yang dapat mengukur penyerapan cahaya atau jumlah bahan kimia dalam suatu larutan.

Cara kerjanya adalah dengan menggunakan berkas cahaya yang nantinya berkas cahaya tersebut akan melalui sampel. Tiap senyawa yang terdapat di dalam larutan tersebut akan menyerap cahaya yang ada.

Jadi, spektrofomoter pada dasarnya adalah alat yang mengukur jumlah foton dari cahaya yang telah diserap. Alat ini nantinya akan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang dan nantinya intensitas dari cahaya tersebut akan terlihat.

Spektrofometer memiliki dua jenis yaitu single beam dan double beam, yang perbedaannya terletak pada proses saat cahaya diberikan. Pada single beam cahaya akan bergerak hanya dalam satu arah, sehingga nilai yang terukur hanyalah sesuai absorbansi pada larutan tersebut. Kelebihan dari jenis ini adalah adanya peluang untuk terjadinya perubahan intensitas cahaya.

Sedangkan jenis double beam adalah jenis spektrofometer yang nilai dari blangkonya dapat diukur dengan larutan yang telah ditentukan dalam satu waktu. Jenis ini lebih baik dibandingkan single bam karena nilai absorbansi dikurangi dengan nilai absorbansi pada blanko terlebih dahulu untuk pengukuran yang lebih tepat.

4. Digital Lux Meter LX-90

Alat ukur intensitas cahaya yang terakhir adalah LX-90. Alat ini berfungsi untuk mengukur besar intensitas cahaya yang terdapat di sebuah ruangan. Dengan Alat ini Anda bisa mengukur mulai dari 0 hingga 100 ribu lux. Lux merupakan satuan turunan dari satuan internasional dari pencahayaan dan daya pancar cahaya.

Pada alat ini Anda akan menemukan probe diode yang terpisah dari bagian utamanya, kabel yang dimiliki oleh alat ini juga terbilang cukup panjang sehingga cukup flexibel untuk membantu melihat hasil pengukuran.

LX-90 juga bisa digunakan untuk menentukan tingkat dari suatu sumber cahaya, sehingga wajar saja jika alat ini sering ditemui di dalam sebuah sinematografi yang membutuhkan tata cahaya yang sempurna.

Alat ini juga sering ditemukan di rumah sakit, pabrik, lab, dan lainnya karena cukup berguna untuk mengatur besarnya intensitas cahaya dengan cepat dan tepat.