Jenis-Jenis Jangka Sorong dan Fungsinya

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis jangka sorong, kita perlu me-review kembali apa sih jangka sorong itu? Jangka sorong merupakan salah satu jenis alat ukur yang mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman, diameter, dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm. Adapun diameter yang dapat diukur oleh alat ini adalah diameter dalam dan luar suatu benda.

Jangka sorong disebut juga vernier caliper yang biasanya dipakai untuk mengukur benda-benda kecil dan bulat seperti koin, tabung, cincin yang maksimal ukurannya sampai 20 cm. Alat ukur dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka didesainlah berbagai macam jenis jangka sorong dengan fungsinya masing-masing.

Terdapat jenis jangka sorong mulai dari yang sederhana sampai yang paling canggih. Beberapa jangka sorong juga digolongkan berdasarkan skala dan beberapa lainnya digolongkan berdasarkan kegunaan khususnya. Berikut pembagian jangka sorong tersebut beserta fungsinya masing-masing.

Berdasarkan Bentuk Skala

Jenis jangka sorong berdasarkan perbedaan bentuk skalanya dibedakan menjadi 3. Umumnya fungsi dari ketiga jenis jangka sorong ini sama saja, yaitu untuk mengukur kedalaman, diameter dan ketebalan suatu benda yang bentuknya sederhana, bukan diperuntukkan untuk benda dengan bentuk yang cukup rumit atau yang panjang. Berikut penjelasannya:

1. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)

jangka sorong manual

Jangka sorong manual disebut juga jangka sorong nonius karena memiliki skala nonius (vernier). Jangka sorong jenis ini memiliki dua skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius yang terdapat pada rahang geser. Jangka sorong ini umum ditemukan di lingkungan sekolah sebagai bahan pembelajaran dengan ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong ini disebut manual karena pembacaan skala pada jangka sorong ini dilakukan secara manual yaitu melalui perhitungan dengan rumus:

Hasil = skala utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 mm)

2. Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

jangka sorong analog

Jangka sorong jenis ini hampir sama dengan jangka sorong manual. Perbedaannya terletak pada skala nonius yang berbentuk jarum jam (analog) sehingga pembacaannya lebih mudah dengan ketelitian 0,05 mm. Cara pembacaan nilai hasil pengukurannya juga sama dengan jangka sorong manual yaitu dengan melalui perhitungan.

3. Jangka Sorong Digital (Digital Caliper)

Jangka sorong digital merupakan jangka sorong yang paling mudah penggunaannya dibandingkan dengan kedua jenis jangka sorong sebelumnya. Hal ini dikarenakan pembacaan hasil pengukurannya ditampilkan pada layar digital yang terpasang pada rahang geser jangka sorong. Pada jangka sorong ini juga tidak terdapat skala nonius karena telah digantikan dengan digital display. Ketelitian jangka sorong jenis ini mencapai 0,01 mm.

Berdasarkan Fungsinya

Jika tadi adalah pembagian jenis jangka sorong berdasarkan perbedaan skalanya, jangka sorong juga dibedakan berdasarkan fungsinya. Fungsi utamanya sama saja yaitu untuk keperluan pengukuran, akan tetapi penggunaannya diperuntukkan untuk benda-benda tertentu. Berikut pembagiannya:

1. Jangka Sorong Ketinggian (Height Grove Caliper)

jangka sorong ketinggian

Sama seperti dengan namanya, jangka sorong ketinggian digunakan untuk mengukur tinggi suatu benda yang lebih akurat daripada penggaris atau mistar. Hal ini dapat disebabkan karena jangka sorong jenis ini mempunyai tumpuan di bawahnya sehingga lebih berdiri lurus. Sedangkan mistar jika digunakan untuk mengukur tinggi benda terdapat kemungkinan terjadi kemiringan saat pengukuran.

Jangka sorong ketinggian memiliki jarak ukur yang lebih panjang jika dibandingkan dengan jangka sorong manual, untuk itu benda tinggi yang tidak dapat diukur dengan jangka sorong manual dapat diukur dengan jangka sorong jenis ini.

2. Jangka Sorong Alur Dalam (Inside Grove Caliper)

Perbedaan dasar dari jangka sorong ini terletak pada rahangnya. Rahang jangka sorong ini lebih panjang dan lurus dibandingkan dengan jenis jangka sorong lainnya. Hal ini karena fungsi dari jangka sorong alur dalam ini adalah untuk mengukur diameter benda dengan bentuk yang berlekuk seperti botol, toples, vas bunga, keramik dan lain sebagainya.

3. Jangka Sorong Pipa (Tube Thickness Caliper)

 jangka sorong pipa

Jangka sorong pipa memiliki bentuk rahang tetap yang silinder dan rahang geser yang dengan jangka sorong lainnya. Bentuknya yang seperti ini memungkinkan jangka sorong ini untuk mengukur tabung/pipa yang sangat kecil dengan ketelitian yang tinggi. Biasanya jangka sorong jenis ini dipakai untuk mengukur diameter pipa ataupun tabung berdiameter kecil yang tidak dapat diukur dengan jangka sorong lainnya.

4. Jangka Sorong Jarak Pusat (Centerline Caliper)

Jangka sorong jarak pusat digunakan untuk mengukur jarak antara satu lubang dengan lubang yang lain, ataupun jarak antara satu lubang dengan tepi permukaan benda lainnya. Dengan kata lain, jangka sorong ini dipakai untuk mengukur jarak antara titik yang satu dengan yang lainnya. Kedua titik tersebut bisa saja terdapat pada ketinggian yang berbeda seperti yang terdapat pada gambar. Hal ini dapat terjadi karena rahang tetap pada jangka sorong ini dapat diubah ketinggiannya.

5. Jangka Sorong Gigi Gear (Gear Tooth Caliper)

Seperti dengan namanya, jangka sorong gigi gear ini digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi gear dengan lebih teliti. Gigi gear yang dapat diukur di sini adalah gigi gear pada alat-alat kendaraan, mesin maupun jenis perkakas.

6. Jangka Sorong Cakram (Disc Brake Vernier Caliper)

jangka sorong cakram

Jangka sorong cakram memiliki skala nonius dan sekilas seperti jangka sorong manual. Perbedaannya terletak pada panjang rahang dan sudut rahang yang mempunyai penyepit tumpul. Bentuk ini sesuai dengan kegunaannya untuk mengukur ketebalan cakram logam seperti kaset dan sebagainya.

Nah itulah tadi jenis-jenis jangka sorong yang mungkin saja suatu saat nanti akan dipakai oleh para pembaca. Setelah membaca artikel ini, pastinya kalian tidak akan salah pilih lagi untuk memilih jangka sorong mana yang tepat untuk mengukur benda tertentu.