Gembok menjadi salah satu benda yang banyak digunakan untuk mengunci pintu rumah atau pagar. Penggunaan gembok ini merupakan bentuk pengamanan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misal pencurian atau kehilangan benda berharga.
Gembok sendiri adalah suatu mekanisme yang umumnya terbuat dari batang logam berbentuk āUā, dengan salah satu ujung kaitannya dapat dibuka dan ditutup menggunakan bantuan kunci.
Menurut sejarah, gembok adalah alat keamanan paling tua di dunia yang telah ada sejak zaman Romawi. Saat ini ada beragam jenis gembok dapat ditemukan di pasaran.
Tentu saja setiap gembok memiliki mekanisme keamanan yang berbeda-beda. Dan berikut ini jenis-jenis gembok yang perlu diketahui dan bagaimana mekanismenya:
1. Gembok Konvensional

Gembok konvensional merupakan jenis gembok yang banyak dipilih oleh sebagian besar masyarakat. Gembok ini mudah diperoleh dengan harga yang cukup terjangkau serta bentuk yang sederhana.
Cara membuka gembok dibutuhkan sebuah kunci yang menjadi pasangannya. Gembok konvensional tersedia dalam 2 tipe yakni gembok berleher pendek dan leher panjang.
Sayangnya gembok model ini sangat mudah dirusak dengan menggunakan gergaji besi. Sehingga tingkat keamanan gembok konvensional kurang begitu baik.
Meskipun begitu, gembok konvensional telah tersedia dengan leher tertutup sehingga sulit untuk dirusak dengan gergaji sekalipun.
2. Gembok Pengunci Lurus

Gembok jenis ini masuk ke dalam jenis gembok konvensional, hanya saja bagian pengait dibuat lurus. Hal ini membuat gembok mempunyai daya tahan yang lebih kuat dibandingkan dengan gembok konvensional.
Gembok pengunci lurus banyak digunakan untuk mengunci benda-benda seperti lemari besi, pintu besi, atau peti kemas yang membutuhkan keamanan lebih.
Mekanisme kerja dari gembok ini kurang lebih sama dengan gembok konvensional. Hanya saja pengunci yang dimilikinya lebih kecil dan gembok pengunci lurus sehingga risiko gembok dirusak atau dibobol cukup kecil.
3. Gembok dengan Kode Sandi

Gembok tidak membutuhkan kunci untuk membuka pengaitnya. Sesuai namanya gembok ini menggunakan kode sandi berupa angka untuk dapat membuka atau menutup pengaitnya.
Dari segi keamanan, gembok dengan kode sandi ini mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi dibandingkan dengan gembok konvensional.
Cara kerja gembok ini yakni dengan memposisikan angka yang telah menjadi kode sandi secara berurutan. Namun hal ini dapat menjadi masalah apabila pemilik gembok lupa mengenai kombinasi nomor pada gembok.
4. Gembok Dengan Rantai

Gembok ini memiliki bentuk yang berbeda dari gembok pada umumnya. Sebagai pengait, gembok ini menggunakan rantai dengan panjang tertentu. Bahkan beberapa model memiliki sistem penguncian tersendiri.
Gembok rantai banyak digunakan untuk mengunci gerbang rumah, kendaraan bermotor, sepeda, pintu gudang, dan lain sebagainya. Gembok rantai terkenal akan kekuatannya sebab dapat mengunci sangat kencang dengan melilitkan rantainya.
Gembok rantai sangat mudah digunakan yakni dengan melilitkan terlebih dahulu rantainya pada benda yang ingin digembok dan masukan pengaitnya pada lubang pengunci. Untuk membukanya cukup memasukkan lubang yang tersedia menggunakan kuncinya.
5. Gembok dengan Sidik Jari

Gembok berbeda dengan gembok pada umumnya yang menggunakan kunci untuk membuka penguncinya. Gembok ini tidak membutuhkan kunci justru hanya dibutuhkan sidik jari dari pemilik gembok.
Gembok ini sangat praktis sebab tidak perlu kunci ataupun mengingat kode sandi tertentu untuk dapat membuka gembok. Sangat cocok bagi seseorang yang sering mengalami kehilangan kunci atau sulit mengingat angka.
Gembok ini membutuhkan daya berupa baterai. Untuk pengisian dayanya cukup dengan melakukan charge yang sama seperti pengisian daya ponsel.
Cara kerja dari gembok sidik jari sangat mudah. Cukup tempelkan sidik jari yang telah terdata pada gembok di atas alat pemindai sidik jari selama beberapa detik hingga gembok terbuka dengan sempurna.
6. Gembok Digital

Gembok digital menjadi jenis gembok berikutnya yang harus diketahui. Sama halnya dengan gembok dengan sidik jari, gembok ini tidak membutuhkan kunci untuk membuka penguncinya.
Dapat dikatakan jika gembok digital merupakan pengembangan dari gembok kode sandi. Pada gembok ini terdapat beberapa tombol angka yang nantinya harus ditekan apabila ingin membuka pengunci gembok.
Angka yang muncul telah teraplikasikan secara digital dan gembok digital ini biasanya menggunakan baterai sebagai sumber daya.
Bahkan saat ini telah tersedia gembok digital yang terhubung dengan telepon pintar atau smartphone. Nantinya gembok ini dapat terbuka hanya dengan bantuan smartphone tanpa perlu menekan tombol yang terdapat pada gembok.
7. Gembok Kombinasi

Gembok kombinasi adalah gembok gabungan dari berbagai jenis gembok yang telah ada sebelumnya. Gembok ini dapat berupa perpaduan antara gembok konvensional dengan gembok kode sandi.
Tersedia juga gembok kombinasi antara gembok sidik jari dengan gembok kode sandi. Sudah tentu tingkat keamanan dari gembok kombinasi sangat tinggi karena sistem pengamanannya yang rumit jika dibandingkan dengan gembok sidik jari ataupun gembok digital.
Cara kerja dari gembok ini tergantung dari sistem keamanan yang miliki gembok tersebut. Untuk gembok kombinasi sidik jari dan kode sandi misalnya, bisa jadi gembok tersebut dibutuhkan pemindaian sidik jari terlebih dahulu untuk kemudian memasukkan kode sandi agar dapat membuka pengunci gembok dengan sempurna.
Itulah beberapa jenis gembok yang perlu diketahui. Sebagai rekomendasi, pilih gembok sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keamanan yang diinginkan. Dan pastikan jika gembok tersebut memiliki kualitas terbaik dengan merek dagang ternama.