Jenis-Jenis Autoklaf dan Prinsip Kerjanya

Autoklaf merupakan sebuah alat yang wajib dimiliki oleh sebuah laboratorium. Keberadaan autoklaf sangatlah penting sebab berkaitan dengan kebersihan alat dan wadah-wadah yang banyak digunakan di laboratorium.

Autoklaf adalah alat atau mesin steam yang mempunyai fungsi mensterilkan peralatan yang terdapat di laboratorium setelah digunakan oleh para peneliti.

Autoklaf tidak hanya digunakan di laboratorium saja, namun juga tempat-tempat lain seperti rumah sakit guna mematikan bahan berbahaya pada limbah medis sebelum dibuang dan juga mensterilkan peralatan medis untuk menghindari kontaminasi.

Autoklaf merupakan suatu pemanas tertutup yang mampu mensterilkan benda-benda dengan cara memanfaatkan uap bersuhu dan tekanan tinggi yakni sekitar 121 derajat celcius dan 15 lbs dalam kurun waktu 15 hingga 30 menit.

Dengan memanfaatkan uap suhu yang tinggi akan membunuh mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan jamur dalam kurun waktu yang cepat.

Nantinya semua peralatan yang digunakan akan terbebas dari kuman dan bakteri. Tanpa adanya autoklaf, bisa jadi semua peralatan laboratorium mengalami kontaminasi dan tentu akan berdampak pada proses penelitian dan lain sebagainya.

Autoklaf tersedia dalam berbagai jenis tergantung dari kebutuhan. Berikut jenis-jenis autoklaf yang perlu diketahui beserta fungsinya.

Berdasarkan Kapasitasnya

Jika dilihat berdasarkan kapasitasnya, autoklaf terbagi menjadi 3 jenis, antara lain:

1. Gravity Displacement Autoclave

Autoklaf ini memindahkan udara di dalamnya berdasarkan dengan gravitasi. Prinsip dari autoklaf ini memanfaatkan keringanan uap dibanding dengan udara sehingga posisi udara berada di bawah uap.

Cara kerja dari gravity displacement autoclave yakni dengan memasukkan uap di bagian dalam autoklaf dan udara menekan ke arah bawah. Uap tersebut perlahan semakin banyak dan akhirnya menekan udara untuk turun dan keluar dari saluran bagian bawah autoklaf.

Kemudian, suhu udara akan meningkat dan terjadilah proses sterilisasi. Cakupan suhu autoklaf ini dapat mencapai 121 hingga 134 derajat celcius dalam kurun waktu 10-30 menit.

2. High Vacuum Autoclave (Prevacuum)

Autoklaf ini termasuk jenis yang memiliki keunggulan berupa pompa yang dapat mengevakuasi semua udara di bagian dalam autoklaf. Cara kerja dari autoklaf ini yakni dengan mengeluarkan udara terlebih dahulu.

Dalam prosesnya autoklaf ini bekerja dalam kurun waktu 8 hingga 10 menit. Saat kondisi vakum, uap dimasukkan ke dalam autoklaf dan terhubung dengan seluruh permukaan benda. Secara perlahan terjadi peningkatan suhu yang akan mensterilkan benda-benda di dalamnya.

High Vacuum Autoclave bekerja pada suhu 132-135 derajat celcius selama 3-4 menit untuk dapat mensterilkan peralatan laboratorium.

3. Steam Flush Pressure Pulse Autoclave

Steam flush pressure pulse autoclave merupakan jenis autoklaf yang menggunakan aliran uap ataupun dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer secara rangkaian berulang. Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan tergantung dari benda yang akan disterilkan.

Berdasarkan Sumber Panas

Autoklaf juga dapat dibedakan berdasarkan sumber panas yang dimilikinya. Berdasarkan sumber panas, autoklaf terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

1. Autoklaf dengan Pemanas Gas

Autoklaf ini termasuk jenis manual karena sistem pemanas yang digunakan masih menggunakan api berupa kompor atau bunsen. Tidak heran jika suhu dan tekanan saat melakukan sterilisasi harus disesuaikan dengan cara mengatur besarnya api dari kompor.

Selain itu, autoklaf ini harus dilakukan pemantauan secara manual terutama ketika proses sterilisasi berlangsung. Hal ini penting dilakukan guna mempertahankan suhu dan tekanan agar tidak melebihi batas ataupun mengalami penurunan.

Meskipun begitu, autoklaf dengan pemanas gas memiliki harga yang relatif lebih murah dengan bentuk yang sederhana serta tidak perlu tergantung pada listrik sebagai sumber tenaganya.

2. Autoklaf dengan Pemanas Listrik

Autoklaf ini membutuhkan aliran listrik sebagai sumber tenaga panas. Jenis ini termasuk autoklaf modern dan lebih canggih dibandingkan dengan autoklaf dengan pembakaran gas.

Sebagian besar autoklaf dengan pemanas listrik telah dilengkapi oleh timer (penunjuk waktu) dan sensor temperatur (thermostat).

Oleh karena itu, autoklaf ini tidak perlu melakukan pemantauan seperti autoklaf dengan pemanas gas. Sebab autoklaf mempunyai pengaturan waktu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Adanya fitur thermostat dapat membantu dalam pengaturan suhu secara otomatis. Meskipun begitu, ternyata apabila salah satu komponen autoklaf ini tidak berfungsi, maka autoklaf tidak dapat bekerja dengan semestinya sebab setiap komponen saling berkaitan satu dengan lainnya.

Berdasarkan Bentuk

Autoklaf tersedia dalam 2 bentuk, yakni:

1. Autoklaf Berbentuk Panci

Sekilas autoklaf ini memiliki bentuk seperti panci presto yang memiliki bukaan di bagian atas. Sesuai bentuknya autoklaf ini mempunyai bentuk seperti tabung yang cukup tinggi dan dilengkapi penutup pada sisi atas.

Kapasitas atau volume dari autoklaf ini tergantung dari diameter serta tinggi autoklaf itu sendiri.

Beberapa jenis autoklaf ini menggunakan media kompor sebagai sumber pemanasnya. Namun ada juga yang menggunakan pemanas listrik untuk proses pemanasan. Fitur pengaturan waktu dan suhu biasanya masih berupa analog atau manual.

2. Autoklaf Berbentuk Lemari

Autoklaf dengan bentuk lemari termasuk autoklaf jenis modern dan biasanya menggunakan bukaan depan ataupun atas. Autoklaf ini dilengkapi dengan rak-rak yang disusun bertingkat untuk meletakkan objek yang nantinya akan disterilisasi dengan mudah.

Sebagian besar autoklaf ini menggunakan energi listrik sebagai sumber pemanasnya. Bahkan autoklaf lemari tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari ukuran kecil hingga ukuran yang besar.

Berdasarkan Lokasi Memasukan Produk

Jika dilihat dari cara memasukan produk atau objek, autoklaf terbagi menjadi 2 jenis, antara lain:

1. Autoclave Vertical Loading

Autoklaf ini mempunyai bentuk bukaan dari bagian atas. Autoklaf bentuk panci termasuk ke dalam jenis autoklaf ini. Tidak hanya bentuk panci saja, ada pula autoklaf bentuk lemari yang memiliki sistem bukaan dari atas untuk memasukan produk.

2. Autoclave Front Loading

Autoklaf jenis ini mempunyai sisi bukaan pada bagian depan yang memberikan kemudahan saat memasukan produk atau objek. Sebagian besar jenis ini adalah autoklaf dengan bentuk lemari.

Beberapa diantaranya memiliki bentuk bukaan dari kaca sehingga mempermudah dalam proses pengamatan.

Itulah tadi beberapa jenis autoklaf yang perlu diketahui. Setiap autoklaf memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan.