6 Jenis Alat Ukur Panjang dan Fungsinya

Ada banyak alat ukur panjang yang diciptakan dengan banyak variasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan pengukuran. Ada yang diciptakan untuk mengukur ketebalan kertas, ada yang digunakan untuk mengukur diameter botol, dan ada juga yang digunakan untuk mengukur jarak.

Dengan banyaknya kebutuhan yang berbeda-beda ini, diperlukan beragam bentuk alat ukur panjang yang disesuaikan dengan tingkat ketelitiannya, bentuknya, dan bahan yang digunakan.

Agar lebih mudah untuk dimengerti, kami sajikan pada Anda beberapa jenis alat ukur panjang sesuai dengan karakteristiknya berikut ini.

1. Mistar

penggaris
mistar atau penggaris

Jenis alat ukur panjang ini mungkin merupakan jenis yang paling lazim dan jenis yang pertama kali sering Anda jumpai.

Alat ini biasanya dibuat dengan ketelitian hingga 1 milimeter. Dan memiliki ukuran mulai dari 30 cm hingga satu meter. Biasanya digunakan untuk mengukur objek pada gambar dua dimensi di atas kertas.

Bahan yang digunakan untuk membuat mistar biasanya adalah benda keras seperti mika, aluminium, dan plastik. Ada banyak jenis penggaris yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Roll Meter

meteran
roll meter

Roll meter biasanya disebut dengan istilah meteran atau meteran tukang. Meteran juga merupakan salah satu alat bangunan yang wajib ada.

Alat ukur ini biasanya dibuat dari logam tipis yang fleksibel yang bisa digulung. Biasanya roll meter dilengkapi dengan dua satuan ukur yakni sentimeter dan inchi.

Pada ujung roll meter dilengkapi dengan pengait agar dapat ditempelkan pada sudut kayu atau sudut lain yang memerlukan pengukuran. Panjang roll meter bisa mencapai 15-30 meter dengan ketelitian mencapai 1 milimeter.

3. Pita Ukur

pita ukur

Adalah pita yang berisi satuan ukur panjang yang biasanya digunakan oleh penjahit untuk mengukur bagian tubuh konsumennya.

Terbuat dari bahan yang fleksibel dan halus untuk dapat menjangkau bagian-bagian tubuh yang tersembunyi. Hampir mustahil seorang penjahit dapat bekerja secara maksimal tanpa adanya alat ini.

4. Jangka Sorong

jangka sorong

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur ketebalan kertas, plat baja, atau plat logam lainnya. Dinamakan jangka sorong karena penggunaannya yang disorong pada bagian kepala ukurnya.

Bagian jangka sorong yang paling utama adalah skala ukur dan skala tetap. Skala ukur adalah bagian yang dapat dipindahkan untuk menyesuaikan skala dan ketebalan objek ukur.

Sedangkan skala tetap adalah bagian yang sifatnya statis dan digunakan untuk acuan saat melakukan kegiatan pengukuran.

Alat ukur ini biasanya terbuat dari besi dan memiliki ketelitian yang tinggi hingga mencapai 0,1 milimeter. Jangka sorong merupakan sebuah penemuan dari ilmuwan Prancis Pierre Vernier, itulah sebabnya nama Vernier menjadi nama skala pada jangka sorong.

Cara menggunakan jangka sorong:

  • Hal yang pertama Anda lakukan adalah menyiapkan objek ukurnya, misalkan pipa, koin, atau kelereng.
  • Kemudian bukalah jangka sorong pada bagian rahang geser kemudian masukkan objek yang akan diukur.
  • Kemudian rapatkan rahang geser untuk mendapatkan hasil ukur yang presisi. Perhatikan garis pertama pada skala utama. Kemudian perhatikan pada skala nonius. Angka yang didapat kemudian dijumlahkan dan hasil ukur yang Anda cari sudah ditemukan.

5. Mikrometer Sekrup

alat ukur mikrometer sekrup
mikrometer skrup

Alat ini memiliki ketelitian ukur yang sangat tinggi yakni mencapai 0,01 milimeter. Alat ukur ini memiliki tiga bagian utama yakni selubung utama yang berfungsi untuk menunjukkan hasil dari kegiatan ukur.

Kemudian skala nonius yang dapat digeser untuk memposisikan selubung ulir. Dan yang terakhir adalah selubung ulir yang berguna untuk menyesuaikan benda yang diukur.

Mikrometer sekrup digunakan untuk melakukan pengukuran benda dengan ukuran mikroskopik. Meskipun objek ukurnya berupa benda berukuran mikro, dengan menggunakan mikrometer sekrup akan terasa lebih mudah untuk mengukurnya.

Benda ini dapat mengukur dengan ketelitian sepuluh kali lebih detail daripada jangka sorong.

Pada mikrometer sekrup ada beberapa bagian yang berperan untuk menghasilkan pengukuran yang presisi, diantaranya adalah thimble yaitu bagian yang dapat digerakkan agar pengguna dapat melihat skala dengan lebih jelas.

Berbentuk bulat semacam tabung dengan adanya angka-angka sebagai skala. Kemudian rachet yang berfungsi sebagai poros yang dapat digeser. Kemudian ada juga thimble yang berfungsi sebagai penjepit objek ukur.

6. Meteran Digital

meteran digital

Agak berbeda dengan alat ukur manual yang dijelaskan di atas. Alat ukur meteran digital ini berfungsi mengukur jarak suatu benda dengan menggunakan mekanisme digital. Benda ini akan memancarkan gelombang suara yang nantinya akan memantul kembali ke arah alat ini.

Gelombang yang terpantul akan ditangkap, kemudian jarak akan ditampilkan pada LCD monitor. Jarak yang didapat merupakan hasil bagi dari waktu tempuh gelombang dibagi dua kemudian dikali kecepatan gelombang.

Selain dapat memberikan hasil pengukuran yang lebih praktis dan akurat, alat ini juga dilengkapi dengan fitur otomatis yang dapat digunakan untuk mengukur volume pada suatu objek dengan satuan kubik.

Alat ini biasanya digunakan oleh para insinyur dan tenaga ahli saat mengerjakan suatu projek pembangunan dikarenakan tingkat akurasinya yang dapat diandalkan.

Hanya saja alat ini kurang begitu efektif jika digunakan pada permukaan kaca atau permukaan air yang memiliki kemampuan memantulkan gelombang yang buruk.

Alat ini juga kurang efektif pada bahan dengan permukaan yang berpori-pori karena gelombang tidak dapat dipantulkan dari permukaan tersebut. Laser tidak memberikan pengukuran yang akurat pada kaca atau air, logam mengkilap atau bahan berpori