6 Jenis Alat Semprot Pertanian

Alat semprot pertanian atau sprayer adalah salah satu peralatan dalam sektor pertanian dan perkebunan yang sering digunakan untuk membantu setiap pekerjaan petani. Mulai dari menyiram tanaman, alat bantu dalam memberikan pupuk daun, hingga menyemprot pestisida untuk memberantas hama penyakit pada tanaman.

Cara kerja berbagai jenis alat semprot pertanian ini biasanya dengan mencampur pestisida dan air. Dari bahan aktif pestisida yang larut dalam air tersebut, tanaman akan disemprot mulai dari bagian daun, tangkai, hingga buahnya. Tentu saja, sasaran semprotnya adalah hama dan penyakit yang merugikan.

Diketahui, tingkat efisiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas sekaligus kuantitas bahan aktif yang terkandung di setiap butiran larutan atau droplet yang melekat pada sasaran semprot.

Berikut ini beberapa jenis alat semprot pertanian yang paling umum digunakan, antara lain:

1. Knapsack Sprayer

jenis alat semprot pertanian
Knapsack sprayer

Alat semprot punggung atau yang juga dikenal dengan nama knapsack sprayer ini merupakan jenis alat semprot yang paling sering digunakan oleh petani. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengeluarkan larutan dari dalam tangki karena adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot.

Ketika gagang pompa digerakkan, maka larutan akan keluar dari tangki menuju tabung udara. Dengan demikian, tekanan di dalam tabung meningkat sehingga larutan pestisida dipaksa keluar melalui klep yang selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.

Biasanya, tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa selalu dijaga tetap konstan, yakni sebesar 0,7-1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Untuk mendapatkan tekanan sebesar itu, pengguna harus memompa hingga 8 kali.

Nah, supaya tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan dua langkah. Artinya, pengguna harus menggerakkan tuas naik-turun dalam dua langkah pengerjaannya. Knapsack sprayer ini terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:

Knapsack Manual Sprayer

Sesuai dengan namanya, jenis alat semprot pertanian satu ini memiliki cara kerja manual yaitu mengandalkan tenaga tangan yang kemudian menghasilkan tekanan udara tertentu.

Knapsack manual sprayer ini memiliki kapasitas tangki beragam, mulai dari 4 hingga 9 liter yang biasanya terbuat dari bahan plastik. Namun yang paling umum digunakan oleh para petani adalah jenis tangki dengan kapasitas 14 liter berbahan stainless steel.

Knapsack Electric Sprayer

Sprayer gendong elektrik merupakan alat semprot pestisida atau pupuk yang menggunakan sistem pompa elektrik bertenaga baterai charge. Kapasitas tangki jenis alat semprot ini biasanya sebesar 16 liter, tetapi ada juga yang hanya sekitar 5-8 liter.

Dilihat dari segi efisiensi, jenis alat semprot gendong elektrik ini paling banyak diminati oleh petani. Sebab, mereka tak perlu memompa menggunakan tangan atau manual sehingga lebih fokus ketika melakukan kegiatan pengendalian hama penyakit pada tanaman.

Knapsack Power Sprayer

Jadi jenis alat semprot pertanian yang paling banyak digunakan di Indonesia, tak heran jika knapsack power sprayer ini sangat mudah ditemui di pasaran. Tenaga pompa yang diusung berasal dari mesin atau motor dengan output tekanan tinggi mencapai 8 liter/menit.

Knapsack power sprayer biasanya menggunakan beberapa jenis bahan bakar. Mulai dari bensin murni hingga campuran oli dan bensin dengan mixing ratio sekitar 1:25.

2. Motor Sprayer

jenis alat semprot pertanian
Motor sprayer

Jenis alat semprot ini menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompa supaya larutan di dalam tangki keluar sesuai kebutuhan.

Cara penggunaannya pun bervariasi sesuai jenis dan merek yang digunakan, seperti ditarik dengan kendaraan, digendong di punggung, diletakkan di atas tanah, hingga dibawa oleh pesawat. Adapun contoh dari motor sprayer yang bisa ditemui di pasaran adalah boom sprayer dan mist blower power sprayer.

3. CDA Sprayer

jenis alat semprot pertanian
CDA sprayer

Tak seperti jenis alat semprot pertanian sebelumnya, CDA sprayer tidak menggunakan tekanan udara dalam menyebarkan larutan semprot ke target sasaran. Akan tetapi, alat ini memanfaatkan gaya gravitasi dan putaran piringan.

Cara kerja CDA sprayer ini cukup sederhana. Larutan di dalam tangki akan mengalir melalui selang menuju nozzle dan diterima oleh putaran piringan bergerigi atau spinning disc. Setelah itu, larutan akan disebarkan ke arah bidang sasaran secara merata.

Nah, putaran spinning disc tersebut digerakkan oleh dinamo bertenaga 12 volt yang berasal dari baterai. Putaran yang dihasilkan mampu mencapai angka 2000 rpm dengan butiran seragam berukuran 250 mikron.

Diketahui, ukuran 250 mikron adalah ukuran paling pas untuk membasahi permukaan gulma. Berdasarkan keseragaman bentuk itu pula, jenis alat semprot pertanian ini disebut sebagai CDA atau controlled droplet application.

4. Tractor Sprayer

jenis alat semprot pertanian
Tractor sprayer

Bukan hanya untuk membajak lahan pertanian saja, traktor juga sering digunakan sebagai alat semprot dengan cara membawa mesin dan tangki di bagian belakangnya. Bisa dikatakan, fungsi traktor sprayer adalah membawa sekaligus memindahkan mesin, lalu mengarahkannya pada crop yang akan dilakukan penyemprotan pestisida.

Teknologi semacam ini masih jarang ditemukan di Indonesia, karena memang lebih sering dilakukan di negara-negara maju seperti Eropa ataupun Amerika Serikat. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan teknologi yang sama bakal mulai digunakan oleh para petani di Indonesia sehingga mendapatkan hasil panen yang lebih berkualitas.

5. Hand Sprayer

jenis alat semprot pertanian
Hand sprayer

Dari sekian banyak jenis alat semprot pertanian, mungkin hand sprayer adalah yang paling sederhana dan murah untuk dilakukan. Pasalnya, alat semprot portabel ini hanya perlu dioperasikan dengan tangan.

Menariknya, hand sprayer bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan urban farming saja, tapi juga menyemprot pupuk daun atau sekadar menyiram tanaman.

6. Drone Sprayer

jenis alat semprot pertanian
Drone sprayer

Pesawat tanpa awak atau yang lebih dikenal dengan sebutan drone ternyata bukan hanya digunakan dalam dunia militer saja. Seiring berkembangnya zaman, drone mulai dikenal dalam sektor pertanian yang berfungsi untuk menyemprot pestisida.

Alat pertanian modern dengan sistem drone ini tentunya memudahkan petani dalam penyemprotan tanaman. Penyemprotan pun jadi lebih cepat selesai.

Di Indonesia seperti nya masih sedikit atau bahkan belum ada petani yang menggunakan drone untuk menyemprot pestisida. Namun bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat bakal banyak petani yang mulai memanfaatkan drone untuk mencegah kegagalan panen akibat hama ataupun penyakit pada tanaman.