Fungsi Kultivator dalam Bidang Pertanian

Secara garis besar, kultivator adalah alat pertanian modern yang sering digunakan untuk mengolah tanah sekunder menggunakan gigi yang sedikit menancap ke dalam tanah, lalu ditarik dengan sumber tenaga penggerak.

Biasanya, tenaga penggerak kultivator ini adalah mesin traktor. Sementara itu, ada juga jenis lain dari kultivator yang menggunakan gerakan berputar seperti cakram dan gigi demi mendapatkan hasil yang sama bernama rotary tiller.

Fungsi Kultivator Secara Umum

fungsi kultivator
Kultivator

Diketahui, fungsi kultivator adalah mengaduk sekaligus menghancurkan gumpalan tanah super besar sebelum dilakukan penanaman bibit atau sekadar untuk mengaerasi tanah setelah bibit tertanam. Biasanya, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh gulma.

Tak seperti halnya garu yang mengaduk di setiap bagian permukaan tanah, kultivator cenderung mengaduk beberapa area tanah saja sehingga tidak akan mengganggu tanaman di sekitarnya. Sebagian orang berpendapat, kultivator bertipe gigi nyaris serupa dengan bajak singkal. Akan tetapi, kedua alat pertanian modern ini bekerja dengan cara yang berbeda.

Apabila dilihat dari prosesnya, kultivator bekerja di permukaan tanah saja. Tidak seperti bajak singkal yang bekerja lebih ke dalam tanah sekaligus membolak-balikkan tanah tersebut. Dengan demikian, penggunaan kultivator ini lebih membutuhkan tenaga tarik yang lebih kecil ketimbang pembajakan konvensional.

Umumnya, kultivator memiliki tenaga sendiri atau self-propelled atau ditarik menggunakan mesin traktor beroda dua maupun beroda empat. Pada mesin traktor yang memiliki dua roda, kultivator ini terpasang kaku yang kemudian digerakkan menggunakan transmisi dari mesin utama traktor tersebut.  

Sementara pada traktor roda empat, kultivator bisa ditemukan pada bagian three poin hitch. Biasanya, three poin hitch ini digerakkan oleh power tak-off. Pada negara-negara berkembang, biasanya kultivator yang tidak memiliki penggerak otomatis ditarik oleh hewan pekerja seperti kerbau ataupun sapi.

Fungsi Kultivator Berdasarkan Jenisnya

Saat ini, ada tiga jenis kultivator yang paling umum digunakan dalam industri pertanian Indonesia. Di antaranya sebagai berikut:

Kultivator Traktor Roda 4

Pada dasarnya, kultivator satu ini bisa digunakan pada berbagai jenis lokasi lahan, baik itu berupa lahan keras dan kering maupun lahan basah seperti persawahan. Biasanya, kultivator ini hanya perlu diganti implement-nya saja sesuai lokasi yang dikehendaki.

Selain itu, traktor roda 4 semacam ini lebih sering digunakan pada lahan pertanian yang luas sehingga proses pengerjaannya lebih cepat, apalagi di bagian belakangnya terdapat gerobak untuk membawa alat-alat.

Kultivator Traktor Rotary

Kultivator traktor rotary

Jika ingin mengolah tanah di area lahan yang tidak terlalu luas dan rata, para petani lebih sering menggunakan kultivator traktor rotary. Salah satu keunggulannya adalah bisa digunakan pada dua kondisi lahan, yaitu kering dan basah sehingga lebih efisien.

Pada pengolahan lahan kering, proses awal yang akan dilakukan adalah menggunakan bajak singkal, kemudian tanah tersebut dihancurkan dan diratakan kembali menggunakan mesin rotary ini. Sementara pada lahan basah seperti sawah hanya akan dilakukan satu kali proses pengerjaan hingga lahan siap untuk ditanam.

Kultivator Mini Tiller

Kultivator mini tiller

Untuk jenis mini tiller semacam ini hanya bisa digunakan pada area lahan yang tergolong kering saja. Sistem kerja kultivator ini mampu mencacah tanah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga struktur tanahnya jadi lebih gembur.

Pengoperasian kultivator jenis ini pun sangat mudah. Bahkan, dilengkapi dengan pengaturan stang 3 posisi yang bisa disesuaikan dengan tinggi rendah penggunanya.

Selain itu, kultivator mini tiller sangat hemat bahak bakar dan mudah berpindah lahan. Sebab, bobotnya hanya sekitar 64 kg termasuk bagian rotary. Fungsi kultivator mini tiller ini untuk membuat guludan, parit, dan menyiangi tanaman.

Demikian penjelasan mengenai fungsi kultivator yang sering digunakan dalam dunia pertanian di Indonesia. Bisa dikatakan, penggunaan teknologi mekanis satu ini memiliki tujuan untuk memberantas tanaman pengganggu, memperbaiki aerasi, dan memacu kerja mikroorganisme.

Di samping itu, kultivator juga mampu mengembangkan penyediaan unsur hara sekaligus menggemburkan tanah supaya penetrasi akar tanaman lebih efektif.