Fungsi Aerator

Bagi para pemilik akuarium, baik yang hobi dan suka memelihara ikan maupun para pembudidaya ikan, pasti sudah tidak asing dengan aerator.

Tanpa aerator, ikan yang ada di dalam akuarium tidak bisa hidup dengan cukup baik.

Aerator sendiri merupakan salah satu alat penunjang akuarium demi kelangsungan hidup ikan.

Agar ikan tidak hanya bisa hidup dengan baik tapi juga panjang umur di dalam akuarium, dibutuhkan aerator sehingga perancangan akuarium kini wajib ada komponen tersebut.

Aerator adalah komponen akuarium yang bekerja dengan membuat permukaan air banyak bersentuhan dengan udara bebas.

Berikut ini adalah fungsi aerator paling utama yang perlu dipahami oleh para calon pembudidaya ikan.

1. Menghasilkan Tambahan Oksigen

Aerator pada akuarium adalah alat penunjang fungsi akuarium dengan menghasilkan gelembung udara yang bertujuan memberi tambahan oksigen bagi para ikan.

Istilah lain untuk aerator adalah pompa udara di mana aerator menghasilkan oksigen untuk ikan-ikan bisa bernafas dan bertahan hidup dengan lebih optimal.

Walau bukan oksigen murni, gelembung-gelembung udara yang menyerupai gerakan dari mata air tersebut bisa menghasilkan oksigen agar ikan hidup lebih lama.

2. Menukar Oksigen dan Karbon Dioksida

Dalam cara kerjanya, aerator adalah komponen pengaduk air di bagian permukaan kolam.

Hal ini jika diperhatikan akan mulai menciptakan arus di dalam kolam karena gerakan pengadukan.

Arus air di dalam kolam ini memiliki fungsi dan tujuan utama sebagai penukar karbon dioksida yang ada pada kolam dengan oksigen pada udara.

Oleh karena itu, kadar oksigen untuk ikan akan meningkat karena berhasil masuk ke dalam kolam saat pemompaan udara terjadi.

Selama terdapat gelembung di dalam kolam, maka ini menjadi tanda bahwa aerator berfungsi dengan baik.

Air akuarium yang berkandungan oksigen juga bermanfaat bagi ikan supaya tidak gampang stres.

Ketika arus air berjalan lancar, kadar oksigen yang dihasilkan juga semakin tinggi, maka ikan yang hidup di dalam kolam hidup dan tumbuh dengan maksimal.

Apakah harus menyalakan aerator 24 jam?

Tidak selalu, sebab penggunaan aerator di akuarium bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti melihat kembali apakah di dalam akuarium ditempatkan tanaman air.

Bila terdapat tanaman air di dalam akuarium, aerator tidak dibutuhkan sama sekali.

Bila tanaman air bersifat sintetis, maka boleh menggunakan aerator; namun bila tanaman asli, jangan gunakan aerator atau CO2 akan berkurang sehingga fotosintesis terhambat.

Jika pun membutuhkan aerator, maka penyalaannya bisa dilakukan dengan memilih aerator yang tidak mengganggu karena suaranya yang cenderung berisik.

Untuk penyalaan aerator dalam waktu lama, pilih aerator bersuara senyap ketika membuat gelembung agar pemilih merasa nyaman.

Apakah pemeliharaan atau budidaya ikan harus menggunakan aerator?

Tidak selalu, sebab ikan pun tetap bisa hidup walau tanpa aerator, selama ikan ditempatkan di kolam dengan paparan sinar matahari secara langsung.

Agar ikan bisa tumbuh dan hidup optimal tanpa aerator, kolam yang bersih dan tepat, sinar matahari, dan pakan yang tepat (jenis dan jumlahnya) sangat penting untuk diperhatikan.

Kenali fungsi aerator untuk akuarium beserta cara kerja aerator agar penggunaannya dilakukan secara tepat.