Berbicara soal konstruksi baik itu jalan, bangunan ataupun jembatan pasti tidak akan bisa terlepas dari alat-alat berat.
Dalam dunia konstruksi terdapat berbagai macam alat berat seperti eskavator, loader, crane, scraper, bulldozer, asphalt paver dan masih banyak lagi. Khusus untuk kali, kita akan bahas terkait bulldozer, lebih detail tentang cara kerjanya.
Bulldozer adalah alat berat konstruksi yang digunakan untuk pemerataan tanah atau material lainnya. Pemerataan yang dimaksud di sini berbeda dengan proses pemerataan aspal.
Proses pemerataan tanah menggunakan bulldozer yang dimaksud adalah untuk meratakan kontur dari tanah atau material dengan cara dibajak dengan ripper agar permukaan tanah menjadi “gembur”, kemudian baru diratakan menggunakan blade.

Ada beberapa jenis bulldozer di pasaran. Agar bulldozer dapat bekerja secara optimal, maka diperlukan pengetahuan terkait bagaimana cara untuk mengoperasikannya.
Berikut akan dijelaskan langkah demi langkah secara umum dalam mengoperasikan bulldozer yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu teknik dasar pengoperasian dan teknik operasi.
Teknik Dasar Pengoperasian
1. Menghidupkan Mesin
- Pastikan kunci pemutus kontak dengan baterai dalam kondisi hidup.

- Posisikan tuas pemilih arah dalam posisi netral.

- Kondisikan governor switch pada posisi low idle.
- Aktifkan rem parkir (panah atas) dan lepaskan kunci rem parkir (panah bawah).
- Posisikan tuas kendali hidrolis pada posisi tahan (holding).
- Posisikan kunci mesin pada kondisi hidup. Bila kunci mesin berada pada posisi hidup, maka sistem monitor akan melakukan pengujian fungsi secara otomatis.
- Bila pengujian telah selesai, putarlah kunci kontak mesin pada posisi start (ke kanan) untuk menghidupkan mesin.
2. Setelah Mesin Hidup
Perlu diketahui: Untuk menghindari kerusakan mesin, jika pengukur tekanan oli mesin masih tidak merespon setelah 10 detik, segera matikan mesin.
- Biarkan mesin bekerja dengan kecepatan rendah selama kurang lebih 5 menit.
- Jaga permukaan pelumasan hidrolik dan sistem transmisi antara garis ADD dan FULL.
- Indikator pengisian baterai harus mati. Jika mesin masih menyala, lampu indikator masih menyala, harap segera matikan mesin dan segera perbaiki.
- Pelumasan hidraulik pada transmisi hangat, segera setel tuas kontrol hidraulik ke kecepatan mesin sedang (1300 rpm).
- Perhatikan kebisingan dan getaran yang tidak normal, dan amati pembacaan semua instrumen ukur.
- Selama pengoperasian, usahakan periksa secara berkala lampu-lampu peringatan dan indikator.
- Periksa tangki oli hidrolik. Permukaan harus berada di antara garis ADD dan FULL.
3. Menguji Rem
Pengujian rem dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:
- Pastikan tidak ada orang yang tidak berwenang di sekitar peralatan.
- Lakukan uji fungsi rem di tempat yang kering dan rata.
- Gunakan sabuk pengaman.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian rem adalah sebagai berikut:
- Nyalakan mesin.
- Angkatlah semua attachment.
- Injak pedal rem servis (tanda panah pada gambar di bawah).

- Lepaskan rem parkir.
- Sambil menahan rem servis, pasang transmisi 2 kecepatan di posisi maju.
- Gunakan roda jari untuk mengurangi dan mengatur kecepatan gerak ke kecepatan terendah
- Tingkatkan kecepatan mesin secara bertahap hingga maksimum. Namun, kondisi mesin tetap tidak bergerak.
- Pindahkan tuas pemilih arah ke netral.
- Kurangi putaran mesin dan aktifkan rem parkir.
4. Persiapan Unit
Persiapan operasi di sini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan pengoperasian dasar. Operasi dasar ini dimulai setelah mesin siap dijalankan, yang berarti mesin dan sistem dan segala komponen bulldozer harus dihidupkan dan dipanaskan sepenuhnya.
Pemanasan (suhu kerja) sekitar 70 hingga 90°C. Langkah-langkah sebelum pengoperasian mencakup aktivitas yang harus dilakukan sebelum menghidupkan mesin atau bersiap untuk menghidupkan mesin hingga mesin dihidupkan dan siap dijalankan.
5. Menjalankan Mesin
- Untuk menghindari kecelakaan, jaga agar orang-orang tidak berada di sekitar unit.
- Kondisikan agar unit tetap dalam kondisi terkontrol kapan saja.
- Kenali ukuran unit untuk mempertahankan jarak aman.
- Kurangi kecepatan unit, jika Anda bergerak di tempat yang sempit.
- Atur gigi yang tepat sebelum menuruni turunan.
- Jangan pindahkan gigi saat di turunan.
- Atur kursi kemudi.
- Kencangkan sabuk pengaman.
- Angkat blade dan ripper sampai dirasa aman untuk berjalan.
- Injak pedal rem servis.
- Lepaskan rem parkir.
- Putar tuas pemindah arah maju (nomor 5 pada gambar di bawah) untuk dapat menjalankan unit.

- Lepaskan rem servis, kemudian tambah putaran mesin sesuai dengan kebutuhan.
- Jalankan unit untuk memperoleh pandangan yang jelas.
6. Merubah Arah dan Kecepatan
Perlu diketahui Perpindahan gigi transmisi dengan kecepatan mesin tinggi dapat dilakukan pada bulldozer dengan sistem transmisi PowerShift. Namun, demi kenyamanan operator dan sedemikian rupa, sehingga usia penggunaan komponen power train lebih optimal, disarankan untuk menghentikan bulldozer sebelum membuat perubahan arah.
- Tekan pedal deselerator.
- Netralkan transmisi.
- Tekan pedal rem untuk menghentikan mesin.
- Setelah mesin berhenti, ubah arah dengan memutar tuas (nomer 1 pada gambar di bawah) ke belakang untuk menghidupkan mesin lagi.

- Lepaskan rem servis.
- Tingkatkan kecepatan mesin dengan melepaskan pedal deselerator.
- Tekan sakelar pemilih roda gigi (nomer 2 pada gambar di atas) ke atas atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan gigi)
Teknik Operasi
1. Pemilihan Gigi Transmisi

Pemilihan gigi transmisi yang benar dapat memaksimalkan pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk itu penggunaan gigi harus disesuaikan dengan kondisi beban. Dengan beban tertentu, unit akan beroperasi lebih cepat jika memakai gigi satu daripada gigi yang lebih tinggi (lihat Gambar 2).
Penggunaan gigi yang lebih tinggi ternyata akan melambatkan gerakan bulldozer, pada kondisi demikian, operator disarankan untuk kembali menggunakan gigi yang lebih rendah.
2. Blade Miring ke Kanan
Bulldozer dengan blade yang memiliki pengaturan sudut blade ideal untuk penggusuran melebar, menimbun parit atau menggusur ke salah satu sisi sembari tetap mengoperasikan unit (bergerak maju), misalnya digunakan untuk memotong tebing dan membuang material potongan ke dalam tebing.
3. Menggusur Langsung (Straight Dozing)
Untuk mendapatkan hasil penggusuran yang baik, pertahankan kedalamam pemotongan. Isi penuh blade dengan material potongan dan dorong ke tempat pembuangan.

- Jaga agar mesin tetap dalam putaran (rpm) tinggi (high iddle).
- Usahakan untuk tidak terjadi slip.
- Apabila terpaksa berbelok dengan kondisi membawa beban, gunakan tilt blade (jangan menggunakan steering).
Jika pekerjaan yang Anda lakukan adalah pekerjaan perataan, isi blade sampai penuh, hasilnya akan lebih rata dibandingkan hanya dengan mengisi blade separuhnya.
4. Menggusur di Dalam Alur (Slot Dozing)
Slot dozing merupakan teknik operasi menggusur dengan menjebak material di dalam parit. Dengan ini, material (tanah) yang diangkut bisa lebih banyak, kerena adanya tahanan dari dinding parit (lihat Gambar 4).

Mulailah penggusuran dari ujung tempat pembuangan, lalu jalankan bulldozer mundur (seperti pada gambar A). Dengan ini akan didapatkan penggusuran menurun dan material akan dibawa ke tempat yang lebih rata.

Sementara penggusuran dengan cara seperti gambar B dinilai kurang efisien, karena bulldozer akan membawa muatan pada kondisi mendaki, dan sulit untuk bisa membuat alur.

Jika, menggusur dilakukan dalam beberapa parit sejajar, sisa tanggul sebaiknya digusur dari arah belakang (Gambar 5). Hal ini memungkinkan operator untuk tetap mempertahankan kedalaman parit. Tebal tanggul sebaiknya tidak lebih dari 30% lebar blade.

5. Menggusur di Lereng

Jika terpaksa melakukan penggusuran pada lahan miring, tetap utamakan keselamatan agar bulldozer tidak terbalik. Bila unit tergelincir ke samping, segera putar bulldozer hinga bagian depan menghadap ke bagian turunan.
Mulailah bekerja dari bagian tertinggi ke bagian yang lebih rendah. Buanglah material gusuran ke bawah untuk meningkatkan keseimbangan. Jangan memotong bagian bawah tebing terlalu banyak karena akan mempertajam tebing.
6. Mendaki dan Menuruni Lereng
Jika terpaksa melakukan penggusuran pada lahan miring, tetap utamakan keselamatan agar bulldozer tidak terbalik. Bila unit tergelincir ke samping, segera putar bulldozer hinga bagian depan menghadap ke bagian turunan.
Mulailah bekerja dari bagian tertinggi ke bagian yang lebih rendah. Buanglah material gusuran ke bawah untuk meningkatkan keseimbangan. Jangan memotong bagian bawah tebing terlalu banyak karena akan mempertajam tebing.

7. Menimbun Jurang
Untuk mendorong material buangan dari dump truk, tempatkan bulldozer tegak lurus terhadap tempat pembuangan.
Dorong material ke jurang dengan tetap menyisakan material dibagian pinggir sebagai tanggul. Hati-hati terhadap material yang jatuh dari truk.

8. Membuat Parit Bentuk V
Tempatkan ujung blade di tengah-tengah parit. Hati-hati terhadap tanah yang lunak. Lakukan penggusuran hingga didapatkan kedalaman yang diinginkan.
9. Membersihkan Lahan (Land Clearing)
- Buang dahan-dahan kering, kemudian potong akar di seberang arah robohnya pohon.
- Potong akar-akar di kiri dan kanan pohon.
- Dekati pohon perlahan hingga blade menempel ke pohon, kemudian dorong pohon sembari mengangkat blade. Buatlah tanggul di depan pohon bila diperlukan tumpuan bulldozer yang lebih tinggi.
- Hentikan proses mendorong bila pohon sudah mulai tumbang.
10. Membongkar Tunggul
Pastikan bahwa akar-akar pohon sudah terpotong, kemudian angkat blade sembari mendorong.

11. Mendorong Scraper

- Tempelkan blade secara merata ke push block.
- Jaga agar kecepatan bulldozer tidak melebihi kecepatan scrapper.
- Usahakan untuk selalu mendorong pada kondisi lurus.
- Kondisikan Blade untuk tidak mengenai ban.
- Hindari mengangkat bagian bagian belakang scrapper.
- Bila pemuatan selesai, dorong scrapper untuk keluar dari tempat pemuatan.
12. Membajak (Ripping)
- Gunakan gigi transmisi rendah (gigi satu) saat membajak.
- Gunakan deselerator untuk menyesuaikan daya tarik untuk menghindari terjadinya slip.
- Lakukan pembajakan sedalam mungkin tanpa menyebabkan slip pada track.
- Ukuran bongkahan ditentukan oleh kedalaman dan lebarnya alur.
Perlu diketahui: Angkat ripper sebelum mundur dan hindari berbelok saat shank masih tertanam.
- Bajak berganda (Multi Shank Ripper)
- Bajak berganda diharapkan lebih produktif digunakan pada batuan keras, padat dan batuan lepas
- Bajak berganda dengan satu bajak di tengah tidak ditujukan untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi
- Mungkin terdapat tujuan tertentu dimana batang bajak ditempatkan di bagian pinggir beam. Dalam hal ini operator harus berhati-hati untuk menempatkan batang bajak pada posisi terpendek dan menjalankan bulldozer dengan hati-hati. Ripper beam tidak dirancang untuk bekerja dengan tenaga penuh bila batang bajak di tempatkan di pinggir
- Bajak berganda Caterpillar tidak dirancang untuk penggunaan pembajakan dalam
- Bila perlu pembajakan dalam, gunakan bajak tunggal
- Tanah keras, permukaan keras, lempung, shale atau kerikil bersemen cocok menggunakan tiga batang bajak. Gunakan bajak berganda untuk memecahkan material sesuai dengan ukuran yang diinginkan tanpa membuat track slip
Demikian penjelasan terkait langkah-langkah dalam mengoperasikan bulldozer mulai dari operasi awal hingga bagaimana teknik operasi yang benar.
Penjelasan di atas diambil berdasarkan panduan ringkas untuk operator bulldozer dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).