Cara Menggunakan Setrika yang Benar

Setrika menjadi sebuah alat elektronik yang mempunyai fungsi untuk merapikan pakaian agar tidak terlihat lecek dan kusut saat dikenakan.

Setrika terbuat dari material logam yang berada di bagian bawah yang berfungsi sebagai penghantar panas dan material plastik untuk bagian pegangan.

Menurut sejarah, alat ini telah ada sejak zaman dahulu dengan bentuk dan cara penggunaan yang terbilang cukup rumit.

Seiring berjalannya waktu setrika terus mengalami perkembangan, mulai dari bentuk, ukuran, hingga teknologi yang dapat memberikan kemudahan saat menggunakan setrika.

Meskipun begitu, ternyata masih banyak orang mengalami kesulitan saat menyetrika pakaiannya serta tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan setrika yang baik dan benar.

Oleh karena itu, agar baju terlihat rapi saat disetrika, tidak ada salahnya untuk mengikuti beberapa cara menggunakan setrika berikut ini.

Cara Menggunakan Setrika Listrik

1. Menyediakan Alas Setrika

Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum menyetrika pakaian adalah sediakan alat setrika terlebih dahulu. Alas yang digunakan harus memiliki permukaan yang datar dan tidak mudah bergeser.

Di pasaran telah tersedia papan khusus setrika yang terbuat dari material kayu dan dilapisi oleh busa. Namun jika tidak memiliki papan setrika dapat menggunakan busa tebal yang dilapisi oleh kain untuk dijadikan alat setrika.

2. Stop Kontak Mudah Dijangkau Kabel Setrika

Seperti yang diketahui, setrika merupakan alat elektronik yang membutuhkan listrik sebagai sumber tenaganya. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum memulai menyetrika pakaian pastikan jika posisi setrika tidak berada jauh dari stop kontak.

Tujuan pemasangan kabel setrika yang dibuat panjang bukan untuk menjangkau stop kontak, namun untuk memberikan kemudahan pergerakan setrika saat digunakan.

Jika posisi stop kontak dengan setrika cukup jauh, sebaiknya gunakan kabel tambahan yang lebih panjang, seperti kabel roll agar setrika tetap terhubung dengan stop kontak.

3. Atur Suhu Setrika

Setelah setrika terhubung dengan stop kontak, langkah berikutnya yakni mengatur suhu setrika.

Banyak orang masih melakukan kesalahan saat melakukan pengaturan suhu ini dengan menyetel suhu pada posisi maksimum. Akibatnya suhu setrika menjadi sangat panas dan bisa membuat pakaian menjadi rusak.

Padahal setiap pakaian memiliki jenis bahan yang berbeda-beda sehingga pengaturan suhu yang digunakan juga tidak akan sama. Untuk kain berbahan silk atau tipis misalnya, suhu setrika tidak boleh terlalu panas agar pakaian tidak rusak.

Jika tidak mengetahui karakteristik kain pakaian yang akan disetrika, dapat melakukan pengaturan suhu setrika di suhu rendah terlebih dahulu. Apabila pakaian tidak kunjung rapi dan masih kusut, secara bertahap dapat dinaikkan suhu setrika atau hingga pakaian terlihat rapi.

4. Mulai Menyetrika

Setelah setrika dinyalakan dan mengatur suhu setrika sesuai dengan jenis pakaian, tunggu beberapa menit hingga setrika benar-benar telah panas. Setelah panas, setrika siap digunakan untuk merapikan pakaian yang kusut.

Agar pakaian rapi saat disetrika, sebaiknya posisikan setrika dalam kondisi bagian alasnya mengarah atau bersentuhan dengan pakaian. Gerakan setrika secara bolak-balik atau maju mundur hingga pakaian tidak kusut dan rapi.

5. Gunakan Campuran Pelembut Pakaian

Ada beberapa jenis bahan pakaian yang sulit untuk rapi meskipun telah disetrika berkali-kali. Tentu saja hal ini membuat kegiatan menyetrika pakaian menjadi lebih lama.

Untuk mengatasinya dapat melakukan penyemprotan campuran pelembut pakaian pada pakaian yang akan disetrika.

Selain membuat pakaian menjadi mudah disetrika, cairan pelembut pakaian ini juga dapat memberikan keharuman pada pakaian sebab biasanya cairan tersebut memiliki kandungan pewangi di dalamnya.

6. Posisi Setrika Jika Tidak Digunakan

Saat menyetrika pakaian, ada kondisi harus melepaskan setrika dari genggaman yakni saat melipat pakaian. Pada kondisi tersebut, ada baiknya untuk meletakkan setrika dalam kondisi vertikal atau berdiri.

Setiap setrika memiliki bagian datar berbentuk seperti segitiga yang berfungi sebagai alas agar setrika dapat diposisikan secara vertikal. Memposisikan setrika secara vertikal dapat mencegah pakaian atau alat setrika terbakar akibat panas yang dihasilkan oleh setrika.

7. Penyimpanan Setrika

Setelah selesai menggunakan setrika, atur pengaturan suhu setrika ke posisi paling randah atau buat hingga setrika dalam kondisi mati. Kemudian lepaskan steker setrika dari stop kontak dan biarkan suhu setrika turun dan tidak terlalu panas.

Jika setrika telah dingin atau tidak terlalu panas, gulung kabel setrika dan simpan pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Cara Menggunakan Setrika Uap

Setrika uap mempunyai fitur yang berbeda dengan setrika kering atau setrika listrik. Pada setrika uap terdapat wadah penyimpanan air yang nantinya akan disemprotkan di atas pakaian ketika disetrika.

Cara menggunakan setrika uap tidak jauh berbeda dengan setrika listrik. Agar tidak salah, berikut beberapa cara menggunakan setrika uap yang benar:

1. Isi Air ke Dalam Wadah Penyimpan Air Setrika Uap

Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menggunakan setrika uap yakni mengisi air ke dalam tangki atau wadah penyimpanan air yang dimiliki setrika.

Pengisian air harus dilakukan secara perlahan agar tidak tumpah. Jika perlu gunakan gelas ukur ketika memasukkan air ke dalam tangki.

Saat memasukkan air, posisikan setrika dalam kondisi agak miring ke belakang. Tuang air secukupnya atau hingga batas maksimal yang tertera pada tangki.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan saat memasukkan air yakni setrika tidak dalam keadaan terhubung dengan stop kontak atau dalam kondisi mati.

2. Nyalakan dan Atur Suhu

Jika air telah terisi, langkah berikutnya adalah menyalakan setrika dan atur suhu sesuai dengan jenis bahan pakaian yang akan disetrika.

Setrika yang telah dinyalakan tidak dapat langsung digunakan. Tunggu beberapa menit atau hingga lampu indikator setrika mati.

3. Nyalakan Fitur Uap

Langkah berikutnya adalah mulai menyetrika pakaian dengan gerakan seperti setrika pada umumnya. Sebelumnya perlu mengaktifkan fitur uap agar bagian bawah setrika mengeluarkan uap dengan sendirinya.

Intensitas hembusan uap dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau jenis kain yang disetrika.

4. Tekan Fitur Semprot untuk Pakaian yang Kusut

Fitur semprot yang terdapat pada setrika uap dapat digunakan pada pakaian yang terlalu kusut atau sulit untuk disetrika jika pakaian tidak terlalu basah. Semprotkan sedikit air ke atas permukaan pakaian yang akan disetrika, lalu setrika pakaian seperti biasa.

5. Letakkan Setrika Secara Berdiri Jika Tidak Digunakan

Pada saat tidak memegang setrika, ada baiknya simpan dan posisikan setrika uap dalam kondisi berdiri atau vertikal.

Jangan pernah meletakkan setrika yang panas di atas permukaan pakaian atau alas setrika dengan posisi tertidur atau bagian logam menghadap ke bawah.

Terlebih jika setrika uap dalam kondisi menyala. Hal tersebut untuk mencegah setrika membakar pakaian atau alat setrika apabila tidak digunakan dalam kurun waktu lama.

6. Turunkan Suhu dan Buang Air yang Tersisa

Jika kegiatan menyetrika telah selesai, turunkan suhu setrika hingga ke suhu terendah. Pastikan setrika sudah tidak terhubung dengan sumber listrik apapun agar terhindar dari bahaya korsleting listrik.

Terakhir buang sisa air yang masih ada di dalam tangki penampungan. Jika tidak dibuang, akan menimbulkan karat dan dapat merusak komponen setrika uap.

Jangan lupa untuk menyimpang setrika uap di tempat yang kering, sejuk, dan aman dari jangkauan anak-anak.

Demikian penjelasan mengenai cara menggunakan setrika listrik dan setrika uap yang baik dan benar. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.