Tidak sedikit orang yang kebingungan dengan cara memilih air conditioner (AC) paling tepat demi mendapatkan kenyamanan di dalam ruangan tempat tinggal.
Bukan hanya soal merek, AC yang beredar di pasaran memiliki banyak istilah rumit yang semakin membuat orang bimbang. Alhasil, banyak orang yang akhirnya sembarangan dalam memilih AC sehingga produknya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Perlu Anda ketahui, ada beberapa poin penting yang patut Anda perhatikan sebagai cara memilih AC yang baik dan benar sehingga Anda tidak akan kecewa di kemudian hari. Di antaranya sebagai berikut:
1. Pilih AC dengan PK yang Sesuai Luas Ruangan
Cara memilih AC yang pertama adalah mengetahui lebih dulu besarnya ruangan yang akan diberi penyejuk udara. Hal ini bertujuan agar Anda mampu menentukan ukuran PK yang tepat.
Apa itu PK? Paard Kracht atau yang sering disingkat dengan PK ini merupakan besaran tenaga AC dalam mendinginkan suatu ruangan. Semakin tinggi angka PK yang dimiliki, maka semakin baik pula kemampuan AC tersebut dalam mendinginkan ruangan.
Jika Anda memilih AC dengan PK yang tidak sesuai dengan ruangan, jelas Anda akan mengalami sejumlah kerugian. Salah satunya adalah biaya listrik yang membengkak karena AC tidak optimal dalam mendinginkan ruangan.
Sebaiknya, gunakan AC dengan ukuran 1 PK pada ruang tamu di rumah. Sebab, aliran udara di dalam ruang tamu gampang berubah karena banyaknya orang yang keluar masuk. Sementara untuk kamar tidur, pilih AC berukuran ½ PK saja karena luas ruangan rata-rata kamar tidur tidak terlalu besar.
2. Pastikan Besar Tegangan Stopkontak dan AC Sudah Sesuai
Umumnya, AC yang banyak dijual di pasaran memiliki bentuk steker khusus, yaitu steker dengan tiga lubang. Bukan itu saja, tegangan listrik pada AC juga beraneka ragam. Hal ini tergantung pada bentuk stopkontaknya.
Oleh sebab itu, Anda harus memeriksa dulu jenis stopkontak dan jenis kapasitas tegangan yang tersedia di rumah sebelum membeli unit AC yang diinginkan.
3. Pilih Merek AC yang Menyediakan Fitur Hemat Energi
Salah satu cara memilih AC yang paling penting adalah memeriksa apakah produk yang Anda pilih menyediakan fitur penghemat listrik atau tidak. Satu hal yang harus Anda garis bawahi, saat memeriksa fitur penghemat energi ini coba perhatikan juga tingkat kemampuan penghematan listrik dari produk tersebut.
Biasanya, informasi ini ditunjukkan dengan jumlah bintang yang dimiliki oleh AC yang bersangkut. Bintang ini merupakan indikator standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga AC boleh diperjualbelikan kepada masyarakat.
Rating berupa bintang pada AC ini juga jadi indikator apakah AC tersebut ramah energi atau tidak. Semakin tinggi bintang yang dimiliki, jelas semakin hemat pula energi yang digunakan oleh AC tersebut. Tentu saja, semakin banyak bintang yang dimiliki, harga AC pun terbilang semakin mahal.
Anda juga harus paham soal COP atau coefficient of performance yang merupakan indikator efisiensi suatu AC dalam menghemat energi. Semakin tinggi COP, maka semakin efisien.
Kendati demikian, COP hanya perhitungan secara teoritis belaka. Perhitungan ini kemudian berubah menjadi APF atau annual performance factor yang mampu menghitung perbandingan efisiensi penggunaan energi AC tersebut.
Di samping itu juga Anda harus bisa melihat kemampuan penghemat energi produk AC tersebut berdasarkan nilai EER atau energy efficiency ratio yang dimiliki. Semakin tinggi nilai EER yang dihasilkan, artinya kemampuan AC dalam menghemat energi listrik juga semakin baik.
Rata-rata, AC dengan angka EER mulai dari 10,41 sudah bisa dikatakan sebagai AC hemat energi dan dikategorikan sebagai produk berbintang empat.
4. Sebaiknya Pilih AC Tanpa Fitur Auto Clean
Beberapa tahun belakangan ini, banyak pabrikan yang merilis produk AC dengan fitur auto clean. Namun ketahuilah, fitur ini hanya melakukan beberapa metode pembersihan secara sederhana, bukan menyeluruh seperti yang Anda kira.
Ada banyak komponen di dalam unit AC tersebut yang masih tidak bisa dijangkau oleh fitur semacam ini sehingga tetap harus dibersihkan secara berkala demi menjaga keawetan AC tersebut.
Bukan itu saja, AC yang dilengkapi fitur auto clean ini sengaja dibuat dengan struktur yang jauh lebih rumit dan sulit dibongkar. Bahkan, harganya jauh lebih mahal daripada AC biasa yang dibuat tanpa fitur tersebut.
Jika Anda sudah terbiasa menggunakan jasa cleaning AC, maka Anda sangat disarankan untuk membeli AC tanpa fitur auto clean. Selain lebih murah, perawatannya juga jauh lebih mudah.
5. Perhatikan Soal Biaya Pemasangan dan Pembongkaran AC Secara Cermat
Alangkah baiknya untuk memperhitungkan juga sederet biaya tambahan untuk membongkar AC lama dan memasang AC baru saat Anda membelinya. Jika Anda ternyata tidak memiliki stopkontak khusus AC, jangan lupa juga untuk menghitung biaya pemasangan alat satu ini.
Ketika Anda membeli unit AC baru yang termasuk dengan biaya pemasangannya, maka siap-siap untuk merogoh kocek antara 2-3 jutaan. Walau begitu, setiap toko pastinya memiliki harga bongkar pasang AC yang berbeda, sehingga ada baiknya jika Anda bertanya lebih dulu kepada toko bersangkutan supaya mendapat informasi yang lebih detail.
Demikian tadi beberapa cara memilih AC paling tepat yang bisa Anda coba terapkan supaya tidak salah dan memicu rasa kecewa di kemudian hari.