Kenapa Blender Keluar Percikan Api?

Selayaknya peralatan elektronik lainnya yang sering mengalami kegagalan dalam beroperasi akibat habis masa pakai atau akibat kesalahan perawatan, blender juga dapat mengalami hal yang serupa. Salah satu jenis masalah pada blender yang terjadi adalah timbulnya percikan api dari bagian mesin blender.

Blender yang notabene didominasi oleh komponen elektronik seperti motor listrik, saklar dll akan memiliki kasus kerusakan yang tidak jauh dari komponen listriknya, salah satunya adalah kerusakan pada motor listrik yang mengakibatkan munculnya percikan api saat blender dioperasikan.

Sebelum melangkah lebih jauh, baiknya kita pahami dulu komponen-komponen yang ada pada Blender.

Gambar 1 Bagian – bagian Blender

Gambar 1 menunjukkan secara sederhana komponen blender seperti stator, rotor, lamel komutator, carbon (sikat-sikat karbon), kumparan rotor, kumparan stator, kumparan bantu dan controller speed dengan berbagai fungsi masing-masing.

  • Stator merupakan sebuah kumparan yang melekat pada bodi blender yang bertugas untuk pembangkitan kutub magnet utama dan terhubung dengan sumber arus AC.
  • Rotor merupakan sebuah kumparan juga sama layaknya stator yang langsung terhubung dengan poros penggerak.
  • Lamel komutator merupakan sebuah perantara penghubung antara rotor dan sumber listrik AC.
  • Carbon atau sikat – sikat merupakan bagian ujung kabel daya yang menjembatani arus masuk ke dalam belitan rotor.
  • Kumparan bantu adalah sebuah kumparan yang melekat pada bodi blender sama dengan kumparan stator, namun dengan bentuk lebih kecil, ditujukan untuk membantu perputaran pertama rotor.
  • Controller speed merupakan sebuah saklar yang menentukan besarnya arus yang mengalir pada rangkaian kumparan stator dan rotor agar menghasilkan kecepatan rotor sesuai dengan yang kita inginkan.

Prinsip utama dapat berputarnya blender adalah terjadinya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet yang terbentuk pada kumparan stator dan rotor. ketika arus mengalir dalam sebuah konduktor yang melingkari inti besi, maka besi tersebut akan menjadi magnet sementara (Gambar 2).

Gambar 2 Sifat Elektromagnetik

Begitu pula dengan kumparan stator, sebuah inti besi dililiti kumparan sehingga inti besi tersebut menjadi magnet sementara. Sedangkan, untuk kumparan rotor berbeda dengan kumparan stator, kumparan ini hanya sebuah kumparan yang berbentuk melingkar di dalam lingkup kumparan stator (Gambar 3) yang menempel pada rangka khusus yang terhubung dengan poros rotor.

Gambar 3 Skematik Diagram Motor Listrik AC

Arus AC (Alternating Current) akan mengalir ke masing-masing kumparan (stator dan rotor). Pada kumparan rotor, arus mengalir menggunakan bantuan carbon brushes yang kontak langsung dengan permukaan pipih lengkung komutator, bergerak mengelilingi kumparan rotor secara bolak balik.

Fluks magnetik yang bergerak dari kutub utara inti besi stator menuju kutub selatan menabrak kumparan rotor dan memicu gaya putar pada rotor.

Gaya putar akan semakin besar, jika fluks magnet tegak lurus terhadap permukaan kumparan rotor (kumparan rotor dalam keadaan berdiri pada Gambar 3). Agar putaran semakin halus, maka jumlah kumparan rotor diperbanyak seperti dalam gambar 4.

rotor
Gambar 4 Kumparan Rotor

Semakin banyak kumparan rotor, maka semakin banyak juga permukaan lamel komutator yang harus tersedia, mengingat komutator merupakan ujung dari kumparan rotor. Cara yang dapat ditempuh agar arus dapat mengalir dari sumber listrik ke kumparan rotor adalah dengan cara mengontakkan komutator dengan carbon brushes (Gambar 3).

Ketika carbon brushes menempel tepat di permukaan komutator, arus akan mengalir dari luar ke dalam kumparan dan sebaliknya. Proses gesekan ini sangat rawan kerusakan tentunya, mengingat kumparan rotor akan berputar pada kecepatan tinggi.

Jika, posisi carbon brushes tidak tegak lurus dengan permukaan komutator, hal tersebut dapat memicu keluarnya percikan api layaknya kedua benda keras yang saling digesekkan dengan kecepatan tinggi. Inilah pemicu utama ketika blender beroperasi muncul percikan-percikan api dari bagian mesin.

Kemungkinan penyebab terjadinya adalah kondisi sikat yang sudah fatigue (lelah) atau getas, posisi pemasangan carbon brushes yang tidak tegak lurus permukaan komutator atau permukaan komutator yang sudah tidak rata lagi. Jika, demikian maka pengguna dapat melakukan hal-hal sederhana seperti pengecekan untuk:

  • Kondisi carbon brushes: pastikan kondisi sikat-sikat masih dalam kondisi baik, tidak terasa getas atau terdapat retakan-retakan pada permukaan sikat. Jika ditemukan hal tersebut, pengguna dapat melakukan penggantian carbon brushes dengan yang baru.
  • Posisi carbon brushes: seperti Gambar 3, posisi sikat harus tegak lurus terhadap permukaan komutator. Jika, ditemukan ada pergeseran posisi sikat-sikat, pengguna dapat melakukan pembenahan posisi sikat-sikat tersebut dengan hati-hati, sehingga tidak terjadi patah pada dudukan sikat.
  • Cacat permukaan komutator: permukaan komutator yang seharusnya adalah halus layaknya konduktor pada umumnya. Jika, ditemukan gompalan atau cekungan pada permukaan komutator baiknya pengguna melakukan penggantian komutator untuk merevitalisasi kondisi blender.

Demikian penjelasan singkat terkait blender mengeluarkan percikan api. Analisis di atas merupakan hasil analisis berdasarkan sifat motor listrik pada umumnya dengan kesamaan struktur dan komponen.

Lakukan perawatan blender dengan baik, agar tidak mudah rusak dan jangan lupa membersihkan blender setelah dipakai.