18 Bagian Setrika

Sebagai salah satu alat elektronik, setrika tersusun atas beberapa bagian. Setrika sendiri merupakan alat yang terbuat dari logam yang berfungsi merapikan pakaian yang kusut. Hampir sebagian besar setrika menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya.

Untuk kelas rumah tangga, setrika terbagi menjadi dua jenis yakni dry iron atau biasa dikenal dengan sebutan setrika listrik dan setrika uap atau steam iron. Pada dasarnya kedua jenis setrika tersebut memiliki fungsi yang sama yakni membuat pakaian terlihat licin tanpa kerutan.

Mungkin banyak yang tidak mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada sebuah setrika. Padahal setiap bagian tersebut memiliki fungsi tersendiri dan beberapa diantaranya tidak dapat ditemukan pada jenis setrika lainnya. Dan berikut mari simak beberapa bagian setrika yang perlu diketahui!

Bagian Setrika Uap

Setrika uap

1. Pegangan (Handle)

Hampir sebagian besar setrika yang dilengkapi oleh peggangan yang terbuat dari bahan isolator. Biasanya material yang dipilih berbahan plastik sehingga tidak akan mudah terasa panas jika bersentuhan dengan tangan.

Ukuran pegangan setrika telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga akan terasa nyaman ketika digenggam oleh tangan.

2. Tombol Spray (Spray Button)

Tombol spray merupakan sebuah tombol dengan berfungsi untuk mengeluarkan titik-titik air yang tertampung di dalam wadah penyimpanan pada setrika uap. Sebelum menyetrika pakaian, tekan tombol spray ini sehingga air dapat keluar dan membasahi pakaian yang akan disetrika.

3. Kepala Spray (Spray Head)

Kepala spray yang bisa ditemukan pada setrika uap mempunyai fungsi sebagai tempat pengeluaran uap air. Seperti yang diketahui, setrika uap akan menghasilkan uap air sebagai akibat proses pemanasan air yang tertampung di dalam wadah penampungan.

Kepala spray harus dalam kondisi kosong dari air apabila telah selesai dalam menyetrika pakaian. Hal ini untuk mencegah timbulnya karat.

4. Lubang Pengisian Air (Fill Opening)

Setrika uap membutuhkan air untuk membasahi atau menyemprotkan air ke atas permukaan pakaian yang akan disetrika. Memasukkan air ke dalam wadah setrika dapat dilakukan melalui lubang pengisian air yang terdapat di bagian depan.

Lubang ini berukuran cukup kecil, sehingga dibutuhkan alat bantu seperti corong atau gelas khusus agar air dapat masuk serta tidak tumpah.

5. Ujung Setrika (Front Tip)

Bagian ujung setrika dibuat sedikit runcing agar lebih mempermudah proses menyetrika di bagian-bagian yang sempit, seperti bagian dalam lengan, daerah lipatan dalam, dan lain sebagainya.

6. Badan atau Penutup (Shell)

Badan setrika biasanya terbuat dari bahan isolator atau tidak mudah menghantarkan panas. Bagian badan setrika ini juga sebagai penutup seluruh komponen setrika yang ada di bagian dalam.

7. Tabung Indikator Air (Water Level Tube)

Tabung indikator air terbuat dari bahan tembus pandang atau transparan sehingga mempermudah dalam mengetahui banyak sedikitnya air yang berada di dalam wadah penampungan air.

8. Kontrol Spray (Spray Control)

Pada setrika uap terdapat pengaturan tombol spray yang berfungsi mengatur besar kecilnya semprotan air yang dikeluarkan dari lubang pengeluaran air. Biasanya lubang semprotan ini terletak di bagian bawah atau di alas setrika. Air yang tersimpan di bagian wadah penampungan, akan dikeluarkan dalam bentuk titik-titik air apabila tombol spray ditekan.

9. Alas Setrika (Soleplate)

Alas setrika menjadi bagian yang melakukan kontak langsung dengan pakaian. Bagian ini terbuat dari material logam seperti alumunium dan stainless steel yang dapat menghantarkan energi panas ke pakaian, sehingga pakaian menjadi tidak kusut.

Bahkan ada beberapa model setrika yang menggunakan material anti lengket di bagian alas setrika. Dengan begitu, pakaian tidak akan menempel atau melekat ketika sedang disetrika pada suhu yang terlalu tinggi.

10. Petunjuk Kain (Fabric Guide)

Petunjuk kain yang terdapat pada setrika merupakan panduan saat menentukan suhu atau temperatur yang sesuai dengan jenis kain. Ada beberapa jenis pakaian yang dapat disetrika dengan tingkat suhu yang sama, misal pakaian dengan jenis katun dan linen.

11. Pengaturan Suhu (Temperature Control)

Setrika uap mempunyai pengaturan suhu yang dapat disesuaikan dengan jenis bahan pakaian yang disetrika. Untuk pakaian yang tipis, suhu setrika tidak boleh terlalu panas agar kain tidak rusak. Sedangkan pakaian yang tebal misal jaket dan jeans, dapat menggunakan suhu tinggi saat sedang disetrika.

12. Dudukan Setrika (Heel Rest)

Bagian dudukan setrika ini terletak di bagian pangkal atau dekat dengan kabel. Dudukan setrika biasanya berbentuk datar. Seperti yang kita ketahui, setrika merupakan alat elektronik yang dapat menghasilkan panas.

Ketika sedang tidak menggunakan setrika dalam waktu beberapa menit, ada baik posisikan setrika dalam keadaan vertikal atau berdiri. Untuk itu, setiap setrika harus memiliki bagian dudukan agar dapat memposisikan setrika dalam kondisi vertikal.

13. Lampu Indikator (Signal Lamp)

Lampu indikator yang terdapat pada setrika mempunyai fungsi sebagai penanda bahwa setrika sedang melakukan proses pemanasan. Lampu indikator ini dapat mati jika suhu panas telah sesuai dengan yang dibutuhkan.

14. Kabel Vertikal (Vertical Cord Lift)

Sesuai namanya kabel ini dibuat sedemikian rupa agar dapat berdiri secara vertikal. Pada dasarnya kabel ini merupakan kabel setrika pada umumnya, hanya saja dilapisi material karet yang kaku pada bagian luar. Pemberian lapisan karet kaku ini bertujuan untuk mencegah kabel terputus dari setrika akibat tekukan.

15. Kabel (Cord)

Kabel adalah bagian dari setrika yang berfungsi sebagai penghantar energi listrik yang berasal dari stop kontak. Nantinya listrik akan mengalir dari kabel ini kemudian diteruskan ke kabel vertikal (vertical cord lift) untuk mengaktifkan elemen pemanas yang berada di dalam setrika.

Kabel setrika terbuat dari material yang elastis, berbahan serabut serta dibungkus oleh material kain sebagai pelindung bagian luar. Rata-rata kebel setrika mempunyai panjang berkisar 1,7 hingga 2 meter. Dengan panjang tersebut, pengguna tidak akan mengalami kesulitan saat sedang menyetrika pakaian.

Bagian Setrika Listrik

Setrika listrik

Bagian-bagian yang dimiliki oleh setrika listrik atau setrika kering tidak jauh berbeda dengan setrika uap. Hanya saja, setrika listrik tidak dilengkapi oleh lubang spryer, tombol spryer, atau bagian yang memang ditemukan pada setrika uap saja.

Beberapa bagian utama yang terdapat pada setrika listrik antara lain:

1. Lampu Indikator (Indicator Light)

Bagian ini berfungsi sebagai penanda bahwa setrika dalam kondisi menyala atau mati. Setrika yang baru tersambung dengan stop kontak, akan menunjukkan lampu indikator menyala dan akan mati jika setrika terputus dari stop kontak.

Lampu indikator yang menyala juga dapat berfungsi sebagai penanda jika telah terjadi proses pemanasan. Lampu indikator akan mati secara tiba-tiba jika suhu pemanas setrika telah sesuai dengan suhu yang diatur oleh regulator suhu.

2. Temperature Regulator (Regulator Suhu)

Regulator suhu yang terdapat pada setrika listrik berfungsi sebagai pengatur seberapa besar suhu yang dibutuhkan untuk menyetrika pakaian. Pada regulator suhu ini juga tertulis jenis-jenis pakaian yang sesuai dengan besarnya suhu setrika. Dengan begitu, pengguna tidak akan kesulitan mengatur besar kecilnya suhu karena telah terdapat panduan pada regulator suhu.

3. Alas Setrika Berbahan Teflon (Teflon Soleplate)

Bagian setrika listrik yang tidak kalah penting adalah bagian alas yang terbuat dari material logam. Bagian alas ini bersentuhan langsung dengan pakaian yang akan disetrika nantinya. Beberapa model setrika listrik memakai material anti lengket seperti teflon agar pakaian tidak melekat pada setrika jika sedang menyetrika.

Demikian penjelasan mengenai bagian-bagian yang terdapat pada setrika. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.