Panci presto merupakan salah satu jenis panci yang paling banyak digunakan untuk melunakan daging atau ayam dengan cepat dan singkat. Panci yang juga dikenal dengan nama pressure cooker ini berbeda dengan panci pada umumnya yang membutuhkan waktu cukup lama saat membuat suatu masakan.
Panci presto bekerja dengan cara memanfaatkan tekanan uap yang tinggi agar dapat mematangkan bahan masakan. Bagian panci dilengkapi oleh fitur kedap udara yang dapat menghasilkan tekanan tinggi, sehingga dapat menghasilkan suhu udara meningkat secara drastis yang nantinya dapat membuat bahan makanan yang keras menjadi lunak secara cepat.
Panci presto tidak akan membuat makanan kehilangan nutrisinya. Memasak dengan menggunakan panci presto dapat mengurangi waktu memasak hingga 50 persen serta hemat bahan bakar gas.
Terdapat dua jenis panci presto yang tersedia di pasaran yakni panci presto stainless steel dan panci presto alumunium.
- Panci Presto Stainless Steel
Panci presto berbahan stainless steel mempunyai daya tahan tinggi sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu lama. Selain itu, panci ini tidak mudah mengalami karat sehingga aman untuk masakan.
Namun panci presto ini cukup berat dan untuk beberapa model, bagian konduktor panas kurang merata dengan baik. Ada baiknya ketika memilih panci presto berbahan stainless steel, pilih panci yang dilapisi alumunium untuk mendapatkan panas lebih cepat dan merata.
- Panci Presto Alumunium
Panci presto ini menggunakan alumunium sebagai bahan utamanya. Harga yang ditawarkan juga jauh lebih murah dibandingkan dengan panci presto stainless steel.
Meskipun begitu, panci ini tidak seberat panci presto stainless steel sehingga ringan untuk dibawa. Namun panci presto alumunium mempunyai kekurangan yakni mudah berjelaga atau timbul noda pada bagian bawahnya jika digunakan dalam jangka waktu lama.

Meskipun tersedia dalam berbagai model, namun pada dasarnya setiap bagian dari panci presto memiliki kesamaan. Bagian-bagian dari panci presto antara lain:
1. Pengatur Tekanan (Pressure Regulator)
Pengatur atau pengontrol tekanan berfungsi mengontrol tekanan dalam panci agar tetap berada pada tekanan 15 pon. Besarnya tekanan tersebut dianggap ideal dan sempurna untuk memasak bahan masakan.
2. Tabung Ventilasi (Vent Pipe)
Bagian ini berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol agar tekanan di dalam panci tidak terlalu meningkat. Ketika tekanan terlalu tinggi, uap-uap dari dalam panci presto akan dikeluarkan melalui tabung ventilasi ini.
3. Ventilasi Udara (Air Vent)
Ventilasi udara pada panci presto berfungsi sebagai penanda atau indikator visual jumlah tekanan yang berada di dalam panci. Ketika tekanan udara terbentuk atau tekanan terlalu tinggi di dalam panci, maka penutup panci akan terkunci sehingga kemungkinan tutup panci terbuka sangat kecil.
Hal ini juga menjaga keamanan panci presto agar tidak meledak ketika sedang digunakan. Tutup panci presto dapat dibuka ketika tekanan di dalam panci menurun atau kembali normal.
4. Cincin Penyegel (Sealing Ring)
Cincin penyegel ini terbuat dari bahan karet berkualitas yang diletakkan di sekitar panci presto. Bagian ini berfungsi menyegel makanan dan tekanan udara agar tidak keluar di antara tutup dan badan panci.
Apabila cincin penyegel tidak terpasang atau dalam kondisi rusak, maka panci presto tidak akan menghasilkan tekanan dengan baik. Oleh karena itu, pastikan cincin penyegel terpasang dengan baik dan tidak kotor saat digunakan.
5. Steker Tekanan (Overpressure Plug)
Untuk beberapa model panci presto, terdapat steker tekanan pada bagian tutup yang berfungsi sebagai bagian dari keselamatan lain yakni mencegah terjadinya ledakan. Misal ketika tabung ventilasi tersumbat oleh makanan, maka proses pelepasan tekanan udara menjadi sulit dilakukan.
Steker tekanan ini secara otomatis mengambil alih fungsi tabung ventilasi untuk melepaskan tekanan udara berlebih dari dalam panci. Steker tekanan akan muncul ke atas sebagai bentuk peringatan serta mengeluarkan udara panas dari dalam panci.
6. Tombol Pengunci (Lock Pin)
Bagian ini berada di antara badan panci dan gagang panci. Jika pemasangan tutup panci dengan badan panci benar, maka bagian ini akan mengeluarkan suara “klik”. Bagian ini juga menjadi pertanda bahwa panci presto dalam kondisi terkunci rapat.
7. Rak Panci (Cooking Rack)
Rak panci ini memiliki fungsi mengangkat makanan yang bercampur dengan cairan. Fungsi lain dari rak ini adalah memisahkan makanan yang tidak ingin dicampur dengan bahan makanan lain.
Rak ini juga dapat dimanfaatkan untuk jenis bahan masakan tertentu yang ingin dimasak tanpa harus bersentuhan dengan dasar panci.
8. Pegangan Panci (Cover Handle)
Pegangan panci presto terbagi menjadi dua bagian yakni pegangan pada tutup panci dan badan panci. Ketika sedang digunakan, kedua pegangan ini harus dalam kondisi sejajar.
Pegangan panci biasanya terbuat dari bahan yang kurang baik dalam menghantarkan panas seperti plastik sehingga sangat aman dipegang oleh tangan.
9. Tutup Panci (Cover)
Bagian utama dari panci presto terletak pada bagian penutupnya. Tutup panci presto dapat menahan tekanan udara dalam panci sebab itulah fungsi utamanya.
Tutup panci presto harus terpasang dengan baik agar panci dapat berfungsi dengan sempurna. Selain itu juga, pemasangan tutup panci yang tepat dapat mencegah terjadinya ledakan ketika sedang melakukan pemasakan.
10. Badan Panci (Body)
Badan panci presto seperti panci pada umumnya tanpa adanya penutup. Badan panci berfungsi sebagai wadah atau penampung bahan masakan yang akan dimasak.
Badan panci tidak boleh diisi lebih dari 66% dari volumenya. Hal ini untuk menjaga agar tidak menyumbat bagian ventilasi udara atau tabung ventilasi serta menyediakan ruangan yang cukup mengalirkan udara di dalam panci.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui banyaknya bahan masakan yang akan dimasak nantinya. Jika bahan masakan yang dimasak terlalu banyak, bagi menjadi beberapa bagian tergantung banyaknya bahan masakan yang akan dimasak.