14 Bagian-Bagian Autoklaf dan Fungsinya

Autoklaf adalah sebuah alat yang banyak digunakan untuk mensterilkan atau membersihkan peralatan laboratorium setelah digunakan. Alat yang disterilkan dengan autoklaf contohnya labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet dan lainnya.

Tujuannya agar benda-benda tersebut terhindar dari kontaminasi serta mematikan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, dan lain sebagainya.

Dapat dikatakan jika autoklaf adalah alat pemanas yang memanfaatkan uap bersuhu tinggi dan waktu penggunaannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit.

Secara umum autoklaf terbagi menjadi 2 bentuk, yakni bentuk tabung atau panci dan juga berbentuk lemari. Sebuah autoklaf tersusun atas beberapa bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Dan berikut bagian-bagian dari autoklaf secara umum yang perlu diketahui beserta fungsinya.

1. Kabel Tenaga (Power Cord)

Kabel tenaga merupakan kabel yang khusus digunakan oleh autoklaf jenis listrik yang memanfaatkan listrik sebagai sumber tenaga. Kabel ini berguna sebagai penyalur listrik dari stop kontak ke autoklaf.

Perlu diperhatikan jika sebuah autoklaf membutuhkan daya listrik yang cukup tinggi untuk dapat mengoperasikan elemen pemanasnya.

2. Tombol Tenaga (Power Switch)

Tombol tenaga atau tombol On/Off merupakan tombol yang berfungsi untuk menghidupkan ataupun mematikan autoklaf. Tombol ini dapat ditemukan pada autoklaf yang memanfaatkan sumber tenaga listrik.

3. Tombol Pengaturan Waktu (Timer)

Tombol pengaturan waktu atau timer biasanya ditemukan pada autoklaf dengan sumber tenaga listrik. Tombol ini berfungsi untuk mengatur lamanya waktu dari proses sterilisasi.

Dengan adanya tombol timer, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses sterilisasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Tombol pengaturan waktu tidak ditemukan pada autoklaf yang masih menggunakan sistem pembakaran kompor.

4. Tombol Pengaturan Suhu (Temperature)

Tombol pengaturan suhu yang terdapat pada autoklaf berfungsi untuk menentukan besarnya suhu sterilisasi yang digunakan. Tombol ini juga digunakan untuk memberikan perintah pada autoklaf untuk memulai proses sterilisasi saat suhu yang ditentukan telah tercapai.

5. Pengatur Tekanan (Pressure Gauge)

Ketika autoklaf sedang digunakan, terjadi peningkatan tekanan di dalam autoklaf. Oleh karena itu, sebuah autoklaf harus memiliki pengatur tekanan guna mengetahui tekanan uap yang berada di dalam autoklaf saat proses sterilisasi terjadi.

6. Termometer (Thermometer)

Termometer digunakan ketika proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan benda atau objek yang akan disterilisasi menggunakan autoklaf memiliki bahan yang berbeda.

Termometer menjadi komponen yang berguna untuk mengetahui serta mengamati suhu yang saat sedang melakukan sterilisasi.

7. Skrup Pengaman (Lid Lock)

Skrup pengaman diletakkan di bagian penutup autoklaf. Skrup ini memiliki desain khusus yang berfungsi untuk mengunci tutup autoklaf agar tidak terbuka, kencang, rapat, serta tidak bocor.

Skrup pengaman pada autoklaf jumlahnya cukup banyak dan menutup seluruh bagian penutup.

8. Katup Pelepas Uap (Steam Releasing Valve)

Katup pelepas uap termasuk bagian paling kecil yang dimiliki oleh sebuah autoklaf. Katup ini terdapat dua buah dan memiliki fungsi yang amat penting yakni melepaskan tekanan uap saat proses sterilisasi berlangsung.

Katup pelepas uap juga berfungsi sebagai pengatur tekanan saat terjadi over pressure atau tekanan terlalu tinggi.

9. Lempeng Panas (Heating Element)

Lempeng panas atau elemen pemanas merupakan bagian dari autoklaf yang terletak di bagian bawah bejana tekanan.

Lempeng panas merupakan komponen autoklaf yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi panas pada autoklaf dengan sumber tenaga listrik.

Lempeng panas ini terbuat dari kumparan atau lilitan kawat tembaga yang apabila dialiri oleh arus listrik dapat menghasilkan energi panas.

10. Penutup (Lid)

Berdasarkan penutupnya, autoklaf terbagi menjadi dua jenis, yakni autoklaf bukaan atas dan autoklaf bukaan depan.

Penutup atau lid yang terdapat pada sebuah autoklaf memiliki fungsi sebagai cover agar benda-benda yang berada di dalam autoklaf terjaga dan proses sterilisasi berjalan dengan maksimal.

11. Gasket

Gasket merupakan bagian dari autoklaf yang letaknya berada di antara penutup dan badan autoklaf. Gasket pada autoklaf berfungsi mencegah hilangnya uap dan panas selama proses sterilisasi berlangsung.

12. Badan (Chamber)

Badan autoklaf merupakan tempat meletakkan benda-benda atau objek yang akan disterilkan. Sebagian besar badan autoklaf terbuat dari bahan aluminium, baik bagian dalam maupun bagian luarnya. Hal yang membedakannya hanya tingkat ketebalannya.

13. Katup Pembuangan (Drain Valve)

Katup pembuangan pada autoklaf terletak di bagian bawah. Hal ini sesuai dengan fungsinya yakni sebagai saluran pembuangan air yang berasal dari proses sterilisasi.

14. Indikator Air (Water Level Indicator)

Bagian dari autoklaf yang berfungsi untuk mengetahui tingkat ketinggian air di dalam wadah autoklaf secara visual selama proses sterilisasi berlangsung.

Itulah tadi beberapa bagian-bagian dari autoklaf secara umum yang perlu diketahui. Tentu saja setiap jenis autoklaf memiliki bagian-bagian tersendiri yang tidak dapat ditemukan di jenis autoklaf lainnya.