19 Alat yang Disterilkan dengan Autoklaf

Autoklaf menjadi alat yang amat penting dalam bidang kesehatan dan juga penelitian. Sebab alat ini mempunyai fungsi untuk mensterilisasi benda-benda agar terhindar dari bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang berbahaya serta dapat menyebabkan kontaminasi.

Proses sterilisasi menjadi hal yang amat penting dilakukan. Tidak heran jika keberadaan autoklaf sangatlah penting.

Perlu diketahui jika proses sterilisasi menggunakan autoklaf bersifat basah, yakni dengan menggunakan metode penguapan uap air jenuh bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 121 derajat celcius selama kurun waktu 15 menit.

Terdapat dua hal yang perlu diketahui mengenai alat apa saja yang boleh dan tidak boleh disterilkan dengan autoklaf.

Berikut alat-alat yang boleh disterilkan menggunakan autoklaf, antara lain:

  • Perangkat yang mudah pecah : gelas Pyrez/borosilikat, termos, gelas kimia, dan cawan petri kaca.
  • Media kultur, kultur biogis, stok, ujung pipet, sarung tangan, serta cawan petri plastik.
  • Perangkat lain dengan bahan baja tahan karat, plastik (poliproppilen dan polikarbonat).

Tidak semua peralatan laboratorium dapat disterilkan menggunakan autoklaf. Sebab bisa jadi peralatan tersebut dapat menimbulkan bahaya. Berikut ini alat-alat yang tidak dapat disterilkan menggunakan autoklaf, antara lain:

  • Alat dengan bahan yang mudah terbakar, korosif, reaktif, beracun (termasuk yang mengandung pemutih), dan radioaktif.
  • Jaringan yang tertanam parafin.
  • Cairan apapun yang berada dalam wadah tertutup. Cairan yang berada di dalam wadah dapat dimasukkan ke dalam autoklaf dengan syarat diisi setinggi dua pertiga saja dan memasukkannya ke dalam autoklaf dengan posisi tutup dilonggarkan.

Alat-Alat Berbahan Logam

1. Tray

Tray atau nampan tanpa tutup, terbuat dari bahan logam yang digunakan untuk meletakkan alat-alat yang belum steril.

2. Tray With Cover

Tray atau nampan dengan tutup, berbahan logam dan sering digunakan untuk meletakkan alat-alat yang telah steril.

3. Pinset

Alat penjepit yang digunakan untuk menjepit benda-benda berukuran kecil.

4. Forceps

Alat medis yang tersusun dari dua buah sisi keeping yang saling berhadapan. Alat yang dapat dikontrol di bagian pegangan dengan cara dilonggarkan atau ditekan.

5. Needle Holders

Alat medis yang berfungsi menjepit jarum jahit guna menjahit luka yang terbuka.

6. Scissors

Gunting medis yang digunakan untuk memotong benang atau benda lain.

7. Scalpel

Scalpel atau pisau bedah merupakan alat medis yang berguna untuk memotong atau merobek alat atau benda.

Alat-Alat Berbahan Kaca

1. Gelas Piala

Gelas piala atau beaker merupakan alat yang digunakan untuk melarutkan bahan-bahan kimia dalam bentuk cair, padat, pasta, ataupun serbuk dan juga mereaksikan bahan-bahan kimia.

2. Tabung Reaksi

Alat laboratorium untuk melakukan uji kuantitatif, berbahan dasar kaca atau plastik yang berfungsi dalam proses mencampur, menampung, serta memanaskan bahan-bahan kimia berbentuk cari ataupun padat.

3. Tabung Erlenmeyer

Tabung yang berbentuk seperti labu dengan alas datar ini terbuat dari bahan kaca borosilikat yang tahan terhadap panas, berbentuk kerucut dengan leher silinder. Berfungsi untuk mengukur, mencampur, serta menyimpang cairan.

Tabung atau labu erlenmeyer tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 50-500 ml. Di laboratorium mikrobiologi, erlenmeyer digunakan sebagai tempat pembiakan mikroba.

4. Labu Ukur

Labu ukur atau volumetric flask merupakan alat laboratorium yang berfungsi mengencerkan larutan dalam jumlah volume tertentu. Alat laboratorium ini lebih akurat dibandingkan dengan gelas ukur ataupun gelas beaker.

Hal ini dikarenakan alat ini memiliki bagian leher yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu, kalibrasi, dan juga kelas gelas. Terdapat juga tanda batas yang menunjukkan ukuran volume mulai dari 1 liter hingga 2 liter.

5. Gelas Ukur

Gelas ukur atau measuring cylinder adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak membutuhkan keakuratan tinggi.

Berbentuk seperti pipa dengan mempunyai kaki serta terdapat bibir tuang guna mempermudah penuangan cairan.

6. Pipet Tetes

Pipet tetes atau dropper disposable pipette merupakan alat yang berfungsi memindahkan suatu cairan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan jumlah sedikit. Biasanya cairan yang diambil hanya sekitar beberapa mililiter saja.

7. Pipet Volume

Pipet volume berfungsi dalam mengambil sampel larutan dengan volume tertentu. Memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan gelas ukur.

Pipet volume juga disebut sebagai pipet gondok karena terdapat bagian yang membesar pada bagian tengah.

8. Kaca Arloji

Kaca arloji atau watch glass adalah sebuah cawan bening berbentuk piringan yang digunakan sebagai wadah penimbang.

Kaca arloji tidak hanya digunakan untuk menimbang padatan atau cairan saja, namun juga digunakan sebagai penutup wadah pada proses penguapan dan pemanasan.

9. Cawan Petri

Cawan petri atau petri dish merupakan wadah berbahan kaca ataupun plastik yang berfungsi sebagai media perkembangbiakan atau kultur bakteri, spora, biji-bijian, dan lain sebagainya.

10. Batang Pengaduk

Batang pengaduk berfungsi untuk mencampur cairan dengan bahan kimia lain agar tercampur dengan sempurna. Batang pengaduk terbuat dari kaca pejal dan borosilikat (pyrex).

Selain digunakan sebagai pengaduk, batang pengaduk juga berfungsi untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi, serta memecah emulsi suatu ekstraksi.

Alat-Alat Berbahan Porselin

1. Plat Tetes

Plat tetes merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi sebagai tempat pengujian keasaman larutan ataupun mereaksikan larutan. Plat tetes biasanya tersedia dalam berbagai jumlah cekungan (6, 12, dan 16 cekungan).

2. Mortar dan Pestle

Mortar (lesung) dan pestle (alu) merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi dalam menghancurkan ataupun menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih berbentuk padat ataupun kristal.

Itulah beberapa alat yang dapat disterilkan menggunakan autoklaf. Perlu diketahui bahwa ada banyak jenis autoklaf yang berbeda-beda prinsip kerjanya. Jadi pastikan autoklaf apa yang dibutuhkan.